-Secret-

11 2 4
                                    

-BAEKHYUN-
.
.
.
.
"Hei, Baek! Kenapa kau melamun terus? Apa yang kau pikirkan?".

Aku segera mencari sumber suara itu, ternyata Minseok Hyung tengah berjalan ke arahku sambil membawa segelas minuman kaleng soda di tangan kanannya.

"Tidak! Aku tidak melamunkan apapun". Aku semakin menenggelamkan kepalaku pada bantalan sofa di ruang dance practice. Tubuhku lelah sehabis latihan tadi, ditambah... aku yang masih memikirkan gadis di dalam mimpiku kemarin.

"Jangan berbohong. Ceritakan saja padaku".

"Hyung! Apakah semua member sudah kembali ke dorm?". Tanyaku.

Minseok Hyung segera melirik ke arah jam dinding, "Tepat sekitar 15 menit yang lalu!".

Aku mengangguk.

"Lalu? Kau masih tidak mau cerita?". Ujar Minseok Hyung yang kemudian duduk di sebelahku.

"Bukan begitu, Hyung! Hanya saja aku tidak tahu harus menceritakannya atau tidak?". Jelasku.

Dari sudut-sudut mata aku hanya melihatnya mengangguk.

"Kalau begitu ayo ceritakan".

Aku memijat pelipisku kali ini, kemudian menatapnya. "Hei, Hyung! Apakah menurutmu mimpi itu bisa menjadi nyata?".

Ia mengernyit mendengarku mengatakan sesuatu yang menurutnya mungkin... konyol!.

"Bodoh! Aku pernah bermimpi menjadi seorang idol dulu. Dan lihat aku sekarang, berkat mimpiku aku benar-benar menjadi seorang idol, kan?". Ujar Minseok Hyung.

"Ya! Tapi...".

Kali ini ia memandangku tajam. "Wae? Ceritakan saja!".

"Ini... rahasia ya, Hyung?"

Ia mengangguk. "Baiklah, ini akan menjadi rahasia kita. Jadi ada apa?".

Aku menghela napas panjang sebelum melanjutkan obrolanku semakin jauh. "Aku sedang jatuh cinta".

Ia menatapku semakin tajam, dengan ekspresi wajah yang seakan menggambarkan ketidak percayaan. Ia memajukan badannya. "Siapa yang berhasil membuatmu begini?".

Aku menggeleng. "Entahlah, Hyung! Aku bahkan belum pernah bertemu dengannya".

"Bagaimana bisa kau jatuh cinta kepada seorang wanita yang belum pernah kau temui? Itu gila!". Minseok Hyung mengatakannya dengan setengah berteriak.

"Ya ampun, Hyung! Pelankan suaramu. Bagaimana kalau sampai ada yang mendengar?". Aku membalas ucapannya dengan setengah berbisik.

"Mi-mian! Aku hanya merasa bingung saja!". Jawabnya. "Lalu, bagaimana bisa kau...".

"Begini, Hyung!". Aku buru-buru memotong ucapannya. "Aku memimpikan dia di dalam tidurku. Aku sangat mencintainya di mimpi itu, bahkan itu sampai terbawa hingga sekarang. Hingga aku terbangun di dunia nyata. Aku ingin dia yang sesungguhnya menjadi milikku, Hyung!". Lanjutku.

"Wow!! Tunggu... kurasa itu sulit, mengerti? Aku merasa tidak yakin kau sungguh akan bertemu dengannya. Tapi menurutku, hal semacam itu sangat kecil kemungkinannya".

Aku menatap tangan kosongku, memainkan jari-jariku frustasi. "Tapi, Hyung! Dia itu seorang fans. Seminggu lagi kita akan konser, kan? Aku berharap bisa bertemu dengannya di venue".

"Mulai sekarang kurangi aktivitas bermain games, kurasa itu sudah terlalu mempengaruhi otakmu. Coba lihat sekarang... Kau jadi terlalu berkhayal, kan?". Ia menyentil keningku.

"Aku tidak berkhayal, Hyung!".

Minseok Hyung mengangguk. Lalu menepuk pundakku dan kemudian tersenyum. "Lakukan apa yang menurutmu perlu kau lakukan, jangan bertindak bodoh, mengerti? Aku akan mendukungmu apapun itu selama yang kau lakukan positif. Tapi jangan sampai pihak agensi tahu tentang ini... kalau tidak, kau tentu tahu apa yang akan terjadi pada EXO, kan?".

Aku mengangguk. "Terima kasih, Hyung. Aku tidak akan menceritakan pengalaman bodohku ini kepada siapapun, kecuali Hyung! Ingat ini rahasia kita, Hyung!".

Ia tersenyum kembali, "Benar juga, hampir saja aku lupa kalau ini rahasia kita. Baiklah, aku akan menyimpannya untukmu".

"Gomapsseumnida, Hyung!". Ucapku sambil mencoba tersenyum tulus. Aku merasa sedikit tenang, meskipun dengan menceritakannya belum membuatku merasa lega sepenuhnya.

"Ya, sudah! Ayo kita kembali ke dorm. Yang lain pasti sudah menunggu".

"Iya, Hyung!".

****

MR.ID/My Rival Is IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang