YOUNG GIRL!! (ON GOING)

YOUNG GIRL!! -01

'Tanpa kamu sadari, setiap langkah yang kamu jalani itu adalah atas perintah sang-Pencipta. Setiap makhluk berhak atas bahagia, biarkan semua mengalir sesuai skenario-Nya'
.
.
.

-Unknow

[Sebuah kabar]
-Capt 1

HappyReading🖤

Di New York, Amerika...

Vina sedang berjalan menuju kamarnya untuk mengambil Hpnya, karena akan ada yang menelpon kepadanya yaitu Dadnya. Dia sangat rindu kepada Orangtuanya itu, apalagi kepada Abangnya yang ganteng dan jahil jika kepada Adik satu satunya.

Vinapun membukakan pintu kamarnya yang bernuansa biru langir dan putih, karena dia sangat menyukai warna warna tersebut. Diapun mengambil Hpnya yang ada di kasur queen sizenya, dan dia melihat ada satu panggilan tidak terjawab.

Yaitu dari sahabatnya di New York ya namanya CALISTA ALICE HASTON sahabat kecil Vina.

"Tumben baget si Lista telpon?" Gumamnya.

Habis itu ada panggilan masuk, ya itu dari Dadnya dan langsung oleh Vina diangkat.

"Hallo Dad?"

"Hallo sayang! Apa kabar? Dad kangen banget sama kamu nak."

"Kabar aku baik Dad, Dad disana gimana kabarnya? Mom juga? Vina juga kangen sama kalian." Dengan nada sedihnya.

"Don't sad baby, Dad sama Mom disini baik-baik aja. Ohiya Dad mau bicara sama kamu nak."

"Mau bicara apa Dad?"

"Dad mau kamu pulang ke Indonesia nak, bantu Dad sama Mom buat urus perusahaan sama sekolah. Kamu bisakan pulang ke sini? Dad harap kamu bisa karena Dad butuh banget kamu disini!"

Vinapun terdiam sejenak untuk mencerna apa yang di bicarakan barusan.

"Princess."

"Ehiya Dad, kenapa?"

"Gimana keputusan kamu? Tapi Dad harap kamu pulang ya nak, karena Dad sungguh cape."

"Terus aku harus ninggalin Grandma sama Grandpa dong Dad?"

"Nantikan masih bisa ketemu lagi, entah Vina yang kesana atau Grandma sama Grandpa yang kesini nak."

"Emm yaudah deh Dad nanti vina pulang."

"Alhamdulillah makasih ya nak, lusa kamu udah balik ke Indo ya sayang!"

"Lusa Dad?"

"Iya nak."

"Iya yaudah deh lusa ya Dad."

"Iya sayang. Yaudah Dad lanjut kerja lagi ya nak?!"

"Iya Dad, semangat ya!"

"Iya sayang pasti makasih ya, yaudah Dad tutup ya. See you sayang!"

"Iya sama-sama Dad, see you too mwchhh! Hehe."

Teleponpun tertutup.

"Terus gue harus balik ke Indo gitu? Tapi kalau engga kasian Dad sama Mom dia kecapean. Terus gimana sama Grandma Grandpa dan Lista?" Tanyanya pada diri sendiri.