Part 13

28 2 0
                                    

Setibanya kami di cafe tersebut ia langsung mengajakku untuk masuk.
Kami memilih duduk di pojok ruangan yang memang dekat dengan ac karma memang hari ini cukup panas. Aku memesan menu mie dengan jus alpukat dan ia memesan rendang dengan es tea. Sambil menunggu pesanan kami jadi ia mengajak ku mengobrol mengenai permasalah yang saat ini kami hadapi.
"dek maaf ya beberapa hari ini aku gk ngehubungi kamu, soalnya aku sibuk mengerjakan laporan ko'asku yang sudah hampir jatuh tempo."ia berkata sambil melihat ku
"oh alah iya gk papa, kebetulan aku juga sibuk buat persiapan praktek klinik ini kok."aku pun menjawab pertanyaan nya sambil melihat bagaimana reakainya.
Tak lama setelah obrolan kami berakhir makanan dan minuman yang kami pesan pun tiba.ia langsung mempersilakan ku untuk memakannya.karna memang perutku yang belum terisi dari pagi aku pun langsung melahap makanan tersebut.

Selesai makan ia melihat jam tangan untuk melihat waktu dan ternyata sudah menunjukkan pukul 16.00.
"mau pesenlagi tah buat di bungkus?"
"lah gk dah.ini aja udah bersyukur banget aku di bayarin"kataku sambil tersenyum kearahnya.
"lah gk papa dah.pesen aja mau apa? Apa aku pesenkan sekalian aku mau ke kasir ini?"
"gk usah dah terimakasih"
"okay dah kalau gitu. Langsung aku anter pulang dah ya? Belum sholat ashar soalnya.sebentar aku kekasir buat bayar bentar. Kamu tunggu sini sebentar."
"okay"
Beberapa saat kemudian ia kembali untuk mengantarkan ku pulang ke kosan. Kami memasuki mobil dan ia mulai menjalankanya.
"kosnya di mastrip 1 kan ya?"
"iya, eh tapi kak terimakasih ya untuk traktirannya?"
"iya gk papa. Eh dek kamu sudah punya pcr kah?"
Suasana menjadi hening seketika karna ia mengulangi pertanyaan yang sama saat beberapa saat yang lalu dengan cepat aku langsung menjawab tidak ada karna memang aku tidak memiliki seorang pacar dan kemudian rasa canggung pun menyelimuti kami,Terlebih aku langsung terdiam ketika ia mengatakan kalimat tersebut, aku masih tak percaya ia langsung menyatakan perasaannya kepadaku yang baru di kenalnya beberapa minggu yang lalu.
Bingung harus menjawab apa. Karna ini masih terlalu dini menurutku. Ada rasa tidak percaya terhadap dirinya takut ia hanya mempermainkan perasaanku ataupun takut ia ada niatan yang tidak baik  tehadapku dan pikiran lain yang mulai hadir di benak ku.tetapi aku kembali berfikir saat pertama kali bertemu dengannya dan aku berfikir kenapa tidak mencoba menjalani hubungan ini karna jodoh hanya Allah yang tau.
Aku memandanginya dan melihat tepat dimatanya untuk mencari tingkat kesungguhan atas kata yang ia ucapkan.
Dengan sedikit ragu aku pun memberijawaban "iya".tapi karna ia munkin masih melihat keraguan di mataku.
Ia mengatakan bahwa aku tak harus menjawab saat ini juga untuk pertanyaannya barusan. Tetapi ia memberikan waktu untukku berfikir selama 3 hari.

Tak terasa aku sudah sampai di kosanku.karna suasanya memang cukuk canggung.karnanya aku pun langsung turun dan tak lupa mengucapka terimakasih karna telah mengantarkan ku pulang.

My Boyfriend Is A Young Doctor (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang