12.

250 63 4
                                        

chan mengetukkan kakinya, mendengarkan rektor kampusnya memberikan sambutan untuk membuka acara wisuda di akhir tahun ini. ia melihat sekeliling, memperhatikan bagaimana teman seangkatannya sangat antusias untuk wisuda setelah diberondong dengan sekian banyak tugas selama empat tahun ini. chan juga melihat sosok kedua orang tua dan kedua adiknya di tribun, ia tidak bisa tidak merasa bangga karena telah berhasil membawa keluarganya ke acara kelulusannya setelah ia jauh dari mereka selama ini. memang ia tinggal dengan ayahnya, namun ia merasa sudah sangat lama sekali tidak menghabiskan waktunya dengan keluarganya yang lengkap.

chan mengecek ponselnya, membalas pesan woojin yang mengatakan jika ia akan datang setelah upacara kelulusan dan memintanya untuk tidak khawatir jika chan tidak melihatnya di tribun. chan bisa melihat jika ada satu tempat duduk kosong di sebelah felix yang seharusnya diisi oleh temannya itu, tapi setidaknya woojin berkata jika ia akan datang nanti.

"sekian sambutan dari saya, sekarang mari kita mulai prosesi wisuda hari ini. kepada seluruh hadirin dipersilahkan untuk berdiri."

chan tersenyum, menepuk-nepuk toganya dari debu yang tidak terlihat. it's show time.

ʕ'•ᴥ•'ʔ

woojin memegang dengan erat buket bunga yang ia bawa agar tidak rusak ketika ia harus melewati banyak tamu undangan wisuda. tangannya bergerak untuk membenarkan posisi dasi yang sedikit miring karena ia sangat terburu-buru tadi. produsernya mendadak meminta bertemu sehingga ia tidak bisa mengikuti prosesi wisuda chan. meski ia sudah meminta maaf, tetap saja ia merasa tidak enak karena sudah datang terlambat.

dari kejauhan ia melihat rambut blonde felix, membuatnya berjalan dengan lebih cepat lagi ke arah rombongan yang ia ketahui adalah rombongan milik chan. seorang pemuda bertoga berada di tengah, menerima pelukan dari seorang wanita yang tetap terlihat cantik meski woojin mengetahui jika wanita itu adalah ibu chan.

ia meletakkan jarinya di bibir, meminta felix dan lucas untuk diam ketika mereka menyadari kehadirannya di sana. ia berjalan mendekat, tangannya memutar untuk menutupi pandangan chan dengan buket bunga yang dibawanya, membuat keluarga chan tertawa melihat pemuda itu berteriak kebingungan.

"selamat atas kelulusannya!"

chan berbalik, mengambil buket bunga yang disodorkan oleh woojin di depan wajahnya. ia tertawa, sedikit mendorong woojin main-main. tangannya ia lebarkan untuk menerima pelukan dari woojin, tidak mengindahkan pandangan keluarganya yang memperhatikan mereka dengan senyum menggoda.

"telat kamu! aku udah lulus nih!"

"ya maaf, tadi hyungnim tiba-tiba mengajak meeting sebelum ia mengambil dua hari libur, jadinya aku telat," woojin menggaruk kepalanya yang tidak gatal, tersenyum meminta maaf sebelum menghadap ke arah keluarga chan dan membungkukkan badannya, "maaf karena saya terlambat, saya kim woojin, temannya chan."

ibu chan tersenyum, menepuk kepala woojin tanda mereka tidak masalah dan mengerti jika woojin cukup sibuk. lucas dan hannah mendekat ke arah woojin, mengajak berbicara tentang bagaimana kehidupan seorang idol di korea selatan, sedangkan felix mengajak bicara ayah chan. chan tersenyum senang, bahagia karena keluarganya akhirnya bisa bertemu dengan woojin setelah sekian lama hanya berbicara melalui video call setiap kali pemuda itu berkunjung di apartemen chan.

"so you like him?"

chan menengok, melihat bagaimana ibunya memandangnya dengan pandangan teduh khas seorang ibu kepada anaknya.

This Love [ B. Chan x K. Woojin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang