woojin tahu, menjadi seorang idol bukan lah sebuah perjalanan yang mudah. ia tahu benar perjuangan dari group senior seperti TVXQ dan BigBang sebelum mereka sukses seperti sekarang. ia juga sudah mendengar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh leeteuk sunbaenim sebelum bisa sukses dengan group nya. woojin tahu seharusnya ia tidak mengeluh meskipun ia sudah berganti agensi untuk ketiga kalinya; Fantagio, SM Entertainment, dan sekarang... JYP Entertainment. woojin hanya bisa berdoa, semoga dengan perpindahan agensi ini akan menjadi kepindahannya yang terakhir dan ia akan bisa debut, entah sebagai bagian dari boy group atau soloist.
hari ini ia duduk di lobby agensi barunya, menunggu hingga resepsionis selesai untuk menyusun jadwal training yang akan ia lakukan lagi untuk beberapa tahun ke depan. woojin sedikit banyak merindukan keberadaan teman-teman nya, seperti jungwoo dari agensi lama nya, tapi ia tahu kalau ia tidak akan berkembang jika ia tidak mencoba.
"kim woojin."
woojin segera bangkit dari duduknya, terburu-buru menghampiri resepsionis yang menyerahkan berkas training yang akan dia lakukan. ia mengangguk, mendengarkan setiap penjelasan yang diberitahu oleh staff yang ada agar ia tidak perlu bertanya lagi pada orang lain. woojin tidak ingin merepotkan orang lain, dia hanya merasa ia sudah cukup merepotkan agensi barunya karena berpindah di tengah term pelatihan.
"terima kasih." ucapnya singkat sebelum kembali ke sofa yang ada di ruang tunggu dan membuka halaman berkas yang ia terima, mengecek jam yang dijadwalkan untuk vocal training, dance training, dan sebagainya. sepertinya rutinitasnya akan kembali dimulai, semoga semua nya berjalan lancar.
ia mengingat-ingat bahwa ia harus berada di sini besok pada pukul 9 pagi untuk memperkenalkan dirinya pertama kalinya, woojin gugup. apakah semuanya akan baik-baik saja?
ʕ'•ᴥ•'ʔ
chan mengetuk-ngetuk jarinya di meja, mendengarkan bagaimana dosen nya menjelaskan jika arrangement musik harus dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek. ia sudah membaca materi itu semalem karena insomnia nya yang semakin buruk, daripada bangun tanpa melakukan apapun setidaknya ia bisa belajar lebih awal, bukan?
sebagai mahasiswa tahun kedua; chan memang cukup terlambat menyelesaikan kuliahnya karena ia pindah jurusan di tahun kedua, ia tidak merasa jurusan manajemen bisnis cocok untuknya yang lebih menyukai musik; ia memang harus mempelajari basic-basic dalam menggubah sebuah lagu. tapi namanya bukan Christopher Bang jika ia tidak mempelajarinya secara otodidak, ia selalu setidaknya tiga langkah di depan.
"chan hyung?"
chan menengok ke arah teman sekelasnya, seo changbin, yang kebetulan mengambil kelas itu sebagai kelas minor nya. changbin meletakkan kertas berisi lirik, mengangkat dagunya sebagai isyarat untuk chan agar mengecek hasil kerjanya.
"bagaimana, hyung? masih ada yang harus direvisi? aku sudah meminta jisung untuk mengeceknya."
chan, changbin, dan jisung; ketiga pemuda yang berusaha untuk menaklukan dunia melalui musik. chan dan changbin adalah teman seangkatan, sedang jisung adalah seorang yang mereka temui di dunia maya. mereka bertiga membuat akun Soundcloud bernama 3RACHA, yang berisi lagu hasil arrangement mereka.
"coba nanti kita diskusikan bersama di Skype, jisung bilang dia tidak ada kegiatan sore ini kan? kita bisa sekalian bicara soal lagu yang lain." changbin mengangguk menyetujui kata-kata chan sebelum membiarkan hyung nya untuk berberes dan keluar dari kelas.
"hyung, bagaimana dengan tawaran staff agensi yang waktu itu? hyung mau menolaknya?"
chan menggaruk kepalanya, menjelaskan jika ia akan datang ke agensi yang bersangkutan untuk menolak tawarannya, karena menurut chan sangat tidak sopan untuk menolaknya melalui telepon saat ia ditawari secara langsung. changbin hanya mengangguk, sebelum ikut berjalan di sebelah chan.
"agensi apa sih? cube?"
"bukan, jyp."
changbin menengok cepat, hampir menarik otot lehernya saat mendengar kata jyp. dia tidak percaya chan mau menolak tawaran dari salah satu tiga agensi terbesar di korea selatan.
"aku hanya merasa tidak cocok jika harus dihadapkan dalam tekanan, lagipula aku tidak ingin menjadi artis. menjadi produser adalah jalanku."
chan mengangkat bahu, menganggap jawabannya adalah jawaban yang logis. changbin hanya bisa menghela napas, beginilah chan, jika ia sudah menempatkan tujuan yang ia capai, ia tidak akan berhenti sebelum ia benar-benar mendapatkannya.
ʕ'•ᴥ•'ʔ
ini adalah hari ketujuh woojin di jyp, ia berjalan dengan terburu-buru, setengah berlari ke arah gedung agensinya karena ia tidak sengaja melewatkan bis yang biasa ia naiki. sekarang pukul sebelas kurang lima belas dan ia sudah harus memulai kelas vokalnya. woojin tidak sengaja menabrak seseorang dalam perjalanannya menuju jyp, membuat berkas-berkas yang mereka bawa berterbangan dan menyebar di jalanan yang saat itu kebetulan sepi. ucapan maaf sama-sama keluar dari mulut masing-masing dan tangan saling berlomba untuk mengumpulkan kertas yang bertebaran. woojin melihat jam tangannya sebelum berteriak kencang dan membungkuk sekali lagi sebelum berlari masuk ke dalam agensi, meninggalkan pemuda yang ditabraknya.
setiba di depan kelas vokal, woojin segera membungkuk meminta maaf kepada pelatihnya yang sudah hadir lebih awal, menjelaskan kejadian yang terjadi di depan gedung agensi. untung saja pelatihnya mengerti dan mereka bisa segera memulai kelas.
"sekarang kita cek untuk tugas sebelumnya, silahkan buka halaman 4."
woojin segera membalik halaman yang berada di paling depan untuk membuka halaman berikutnya... dan menemukan halaman kelima. ia mengerjap, membalik semua halaman yang ada di tangannya tapi tidak menemukan halaman keempat. lebih anehnya lagi, ia menemukan beberapa lembar lirik lagu yang ditulis oleh seseorang bernama spearbine dan j.one? nama macam apa itu?
"hyung? kenapa diam saja?"
woojin berbalik dan melihat ke arah pemuda berambut hitam, seungmin, yang ada di sebelahnya. ia menunjukkan kertas-kertas di tangan nya dan menjelaskan jika ia tidak membawa halaman keempat, seungmin mendekatkan dirinya sembari menunjukkan kertasnya ke arah woojin yang dibalas woojin dengan senyuman.
jauh di dalam pikirannya, ia bertanya-tanya kemana kertas-kertasnya pergi.
ʕ'•ᴥ•'ʔ
chan berjalan sambil memeriksa lirik hasil revisi jisung yang dia pegang, kadang kala matanya memandang ke depan untuk memastikan ia tidak menabrak apapun atau siapapun. ia seharusnya tidak berjalan sambil membaca, tapi ia sudah menentukan deadline untuk lirik jisung adalah siang ini. ia sepenuhnya lupa jika ia sudah merencanakan untuk berkunjung ke jyp untuk menolak tawaran dari salah satu staff yang sebelumnya secara langsung menemuinya, sehingga sekarang ia berjalan ke agensi yang bersangkutan sambil membaca lirik jisung.
ia sudah menengok sekali dan tidak menemukan siapapun sehingga matanya kembali turun ke arah kertas yang ia pegang, sekilas ia mendengar bunyi langkah yang cepat dari belakangnya sehingga ia bergeser ke arah lain agar tidak menutupi jalan dari pejalan di belakangnya.
sayangnya, mereka memiliki pemikiran yang sama sehingga tabrakan tidak dapat dihindarkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
This Love [ B. Chan x K. Woojin ]
Fanfictioninspired by mikitoP's Sarishinohara, Yonjuunana, and Akaito; Little Mix's Secret Love Song [ "they say the more tears you shed, the stronger you become. but that's wrong, you only break apart."] --- ["I am right here for you"] Stray Kids AU bxb lowe...