libur natal itu mereka habiskan dengan berbincang dan bersanda gurau bersama, sering kali terdengar suara rengekan woojin saat kakaknya menggodanya, atau teriakan woojin saat ibunya dengan semangat menunjukkan foto-foto woojin yang masih kecil. chan benar-benar merasa memiliki keluarga kedua di sana.
mereka juga sempat berbicara melalu video call dengan keluarga chan, di mana chan akhirnya memberitahu ibunya jika apa yang beliau bilang adalah benar. ibu chan hanya tersenyum sambil berkata 'i told you so, son'. woojin berkesempatan untuk berbincang dengan keluarga chan, mendengarkan permintaan ibu dan ayah chan untuk menjaga anak sulung mereka selama mereka tidak bisa menjaganya di sana, yang dibalas woojin dengan anggukan semangat. ia juga meminta maaf jika suatu saat ia akan memberikan masalah kepada chan, yang membuat pemuda di sampingnya menabrakkan bahu mereka tidak setuju. lucas dan hannah juga sempat menambahkan beberapa kata, sebagian besar mempertanyakan kenapa woojin mau menerima kakak mereka yang seperti itu, tentunya dibalas chan dengan rengekan.
mereka menghabiskan liburan yang pendek itu dengan baik sebelum woojin akan sibuk dengan jadwalnya kembali, mengingat seperti yang minkyu bilang sebelumnya jika woojin akan memiliki banyak agenda akhir tahun nanti, begitu pula chan dengan segala proyek besarnya tahun depan.
"jangan lupa untuk berkunjung lagi ya? mama benar-benar kesepian saat kamu pergi, jinnie. ayah dan kakakmu sudah sibuk dengan pekerjaan mereka, sedangkan mama sendiri di rumah," ibu woojin memeluk woojin erat, menepuk kepala anak bungsunya dengan sayang.
"iya, mama, aku akan berkunjung secepatnya."
"bawa chan juga, mama masih punya banyak fotomu yang lucu-lucu itu," lanjut wanita itu yang dibalas dengan sungutan woojin.
"jaga dirimu ya? sering-seringlah menelepon ke rumah, ibumu kesepian," woojin tersenyum saat memeluk ayahnya, tangan pria yang lebih tua itu kuat memeluknya.
"papa juga, jaga kesehatan, jangan terlalu banyak bekerja. banyak istirahat tidak ada salahnya," ayah woojin sedikit terkejut ketika pemuda di pelukannya memeluknya lebih erat, "jinnie sayang papa."
"papa juga sayang jinnie," mata pria itu sedikit basah saat melepas pelukannya dari anak bungsunya, ibu woojin tersenyum melihat interaksi keduanya.
"hei," jaejin tersenyum lebar, "jangan lupa mengabariku kalau ada apa-apa. aku suka mendengarmu merengek padaku seperti saat kamu masih kecil," woojin merengut tapi ia tetap memeluk kakak satu-satunya itu.
kata-kata itu memang terdengar seperti godaan, tapi woojin tahu apa yang kakaknya maksud dengan berkata seperti itu, ia bisa mendengar jelas 'kabari kakakmu ini, kamu akan selalu jadi adik kecilku seperti belasan tahun yang lalu, jangan segan-segan untuk meminta tolong kakakmu ini.' yang tersirat dari kata-kata kakaknya.
"makasih, hyung, jaga dirimu ya? kabari aku juga kalau ada apa-apa, aku sudah besar jadi hyung bisa mengandalkanku juga."
chan terbatuk saat ayah woojin menepuk punggungnya keras saat memeluknya, membuat woojin menyipitkan mata pada ayahnya. ibu woojin memeluknya seperti bagaimana ibunya sendiri selalu memeluknya saat mereka bertemu. kakak woojin menggenggam tangannya cukup keras, menolak untuk memeluknya karena woojin memandang kakaknya sambil merengut lagi, seperti anak kecil yang tidak mau mainannya direbut.
mereka melambaikan tangan saat taxi yang mereka pesan sudah membunyikan klaksonnya, saatnya untuk kembali ke seoul.
ʕ'•ᴥ•'ʔ
woojin menurunkan maskernya saat mereka mendudukkan diri di kursi kereta, saat itu kereta masih cukup sepi karena tidak ada orang yang kembali ke seoul saat libur panjang masih berlangsung. chan melepaskan topinya, mengusak rambut hitam itu untuk merapikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Love [ B. Chan x K. Woojin ]
Fanfictioninspired by mikitoP's Sarishinohara, Yonjuunana, and Akaito; Little Mix's Secret Love Song [ "they say the more tears you shed, the stronger you become. but that's wrong, you only break apart."] --- ["I am right here for you"] Stray Kids AU bxb lowe...