새다

2.4K 454 11
                                    

Leave a trace, please.
Happy reading. ♡

"Min ayo!" Jisung menarik-narik tangan Seungmin, memaksanya agar cepat bangun dari kursinya.

"Gakmau, Jis. Sama Felix aja sana berdua."

"Terus nanti lo di kelas sama siapa?"

"Sendirilah."

"Noooo, nggak boleh. Gue gakmau ya kalo nanti ada yang gangguin lo."

"Apasih Jis! Gue kan cuma dikelas doang."

"Gak! Pokonya lo ikut. Felix!! bantuin dong! Puonya nanti lagi!" Jisung mencak-mencak gak jelas, Felix tertawa dan membantu Jisung menarik Seungmin yang tengah menggelengkan kepalanya tak lupa disertai dengan puppy eyes andalannya.

Namun Jisung dan Felix tetap pada pendiriannya.

"Biasanya juga kan lo ikut nonton, kalo nggak bertiga tuh aneh, gak seru!" Ujar Felix ketika Seungmin bertanya kenapa ia harus ikut.

"Padahal biasanya juga kan gue diem aja-" ujar Seungmin pelan.

"Ya gapapa, seenggaknya kan ada lo yang nengahin kalo gue sama Felix mulai adu bacot." Jawab Jisung yang ternyata masih bisa menderan suara Seungmin.

Seungmin mendengus. Jisung dan Felix mendudukan pantatnya di bangku stadion, Seungmin menatap sekitarnya, terlalu depan dan stadion sudah mulai ramai.

"Kenapa sih depan banget??" Keluh Seungmin, namun Ia tetap duduk diantara Felix dan Jisung.

"Ya biar keliatan lah sheyeng, di belakang ngeblur!" Jisung kesel juga lama-lama denger Seungmin ngeluh.

"Mata lo aja yang siwer!"

Di Sekolah mereka, dibandingkan dengan basket, sepak bola memang lebih diminati, terutama futsal.

Sepak bola sendiri merupakan olahraga yang mudah dilakukan dan banyak digeluti oleh kaum adam. Namun mayoritas siswa disini lebih menyukai futsal karena jumlah pemain dalam team tidak terlalu banyak, sehingga memudahkan para siswa untuk membuat team dalam kelas. Awalnya mereka bertanding dengan iseng-iseng, namun ternyata banyak sekali peminatnya, sehingga osis berinisiatif mengajukan proposal untuk liga piala bergilir antar kelas dan piala tetap untuk yang berhasil mengalahkan team inti sekolah. Sekolah sangat mendukung, bahkan memberikan bonus tunai untuk pemenang piala tetap.

Jadi, tak heran jika hampir setiap minggu akan ada pertandingan futsal di stadion mini mereka. Dan Felix, Jisung serta Seungmin sering kali menonton pertandingan dan tidak pernah melewatkannya ketika team inti yang turun.

Pertandingan telah selesai, team inti masih mempertahankan kejayaan mereka. Satu persatu orang mulai meninggalkan stadion, namun Felix, Jisung, dan Seungmin masih betah duduk dan menatap pemain yang tengah tergeletak ditengah lapangan.

Jisung dan Felix bangkit.

"Yakin Min gakmau ikut?" Tanya Jisung, Seungmin hanya mengangguk, kemudian memainkan ponselnya.

"Iya, gue tunggu disini. Jangan lama-lama."

"Gak janji wkwk." Jisung segera berlari diikuti dengan Felix yang tertawa.

"Tsk."

"Seungmin mana, Jis?" Tanya Woojin ketika Jisung membagikan minuman isotonik kepadanya dan teman-temannya.

Iya, Jisung sama Felix yang sering bagiin minuman isotonik buat anak futsal.

"Biasa bang, noh diatas, gakmau ikut dia." Jawab Jisung kemudian menghampiri Minho. Sedangkan Woojin hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Tuh Jin, Seungmin mah emang harus disamperin. Mana berani dia nyamperin duluan." Ujar Changbin yang membuat Felix dan Jisung menoleh dan menatapnya dengan bola mata seperti ingin keluar. Maksud Changbin apa coba?

"Bacot, iye ntar gue samperin! Jis bagi lagi dong minumnya." Jawab Hyunjin setelah menandaskan botol pertamanya. Hyunjin bangkit dan mengambil dua botol isotonik ditangan Jisung kemudian melengos pergi.

"Anjeeer! Beneran disamperin wkwk." Ujar Minho sambil tertawa.

"Gue jamin sih sampe sana Seungmin marah-marah gara-gara digodain terus." Timpal Chan.

Sedangkan Jisung dan Felix masih belum dapat mencerna apa yang mereka katakan.

"Kak, itu Hyunjin mau kemana? Beneran nyamperin Seungmin? Mau ngapain??" Tanya Jisung kepada Minho.

"Mau digodain, kenapa hm? Mau aku godain juga?" Minho auto soft kalo sama Jisung, maklum buchen. Tapi terkadang ayan juga sih.

"Diihㅡ" Jisung merengut. "Mau hehehe" lanjutnya dengan kekehan khasnya.

Jisung dan Felix tahu Seungmin dan Hyunjin memang saling mengenal, mereka juga tahu kalau Hyunjin pernah mengantar Seungmin pulang, tapi mereka berdua tak tahu kalau keduanya dekat bahkan sampai Hyunjin menghampiri Seungmin begitu.

"Emang mereka deket, ya? Kok Seungmin gak cerita sih-" Ucap Felix.

"Malu kali, Lix. Wong yang ngedeketinnya modelan Hyunjin begitu wkwk. Coba aja kalo modelan itu Yugyeom yang bagusan dikit." Jawab Woojin sambil terkekeh.

"Malu apanya bang! Seungmin kan suka sama Hyunjin, yakali dia malu cerita soal  Hyunjin ke kita." Memang mulut Han Jisung itu sekali-sekali harus dilakban!

Semua yang ada disitu refleks menoleh kecuali Felix yang tengah mendengus hebat sambil menjambak rambutnya frustasi dan Jisung yang membekap mulutnya sendiri.

"Bego banget anyink Jisung! Ya Tuhan kenapa gue bisa temenan sama lo sih?! Kak Minho sumpah ya, pacar lo jangan dicekokin micin terus dong!! Begini kan jadinya."

"Gakmau tau ya! Pokoknya kalo sampe nyai ngamuk lo yang tanggung jawab Jis!" Felix sudah seperti orang sinting guling-guling dilapangan.

"Bundaa! Maafin Jisung, kelepasan huhu."

"Jis, Fel, beneran Seungmin suka sama Hyunjin?" Tanya Changbin hati-hati, Woojin masih blank, Seungmin tuh sering cerita sama Woojin, tapi gak pernah sekalipun Seungmin cerita soal Hyunjin.

Jisung sama Felix ngangguk lemah. "Udah lama, dari awal masuk dulu. Tapi jangan bilang sama Hyunjin pliss,, kalo Hyunjin tiba-tiba ngejauh gara-gara tau ini kan berabeee." sambung Jisung mulai panik sendiri.

"Keep secret ya guys, gue gakmau nyai gue ntar galau kalo misal dijauhin sama Hyunjin, dia udah seneng banget bisa kenal juga." tambah Felix.


✨✨✨

Halooo! wkwkwk,, dalam beberapa chapt kebelakang kayaknya bakalan nyambung dalam satu waktu deh.

Semoga suka yaaa. Makasih buat yang udah baca, vote dan comment. ♡

Jangan lupa tinggalkan jejak.

secret admirer ; seungjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang