정인

2.7K 465 14
                                    

leave a trace, please.
happy reading. ♡

"Bundaaa,, mau picang goleng.." Rengekan Jeongin terdengar begitu nyaring ketika Seungmin baru saja keluar dari kamarnya.

"Kan semalem pisangnya udah diabisin sama adek. Beli dulu gih ke warung depan, nanti bunda bikinin." Jawab bunda Kim masih sibuk dengan peralatan dapurnya.

"Mana uangnya?" Jeongin menengadahkan tangannya menanti uang dari sang bunda.

Setelah diberi uang, Jeongin segera melesat keluar dari dapur.

"Kakak mandi dulu! Bau tauuu!" Ejek Jeongin ketika bertemu Seungmin yang mau masuk dapur.

"Apasih dek! Orang udah wangi gini kok, udah sanaaa!" Jawab Seungmin sembari mendorong punggung Jeongin.

Seungmin memasuki dapur, mengambil air putih dan meneguknya.

"Masak apa, Bun?"

"Capcay kak, tolong ambilin air dong sekalian kak."

Seungmin mengambil air lagi dan memberikan kepada bundanya, kemudian ikut membantu bundanya menyiapkan piring dan sebagainya.

"Kak,,"

"Iya, Bun?"

"Kemarin pulang sama siapa?"

"Yaa?" Seungmin refleks menoleh mendengar pertanyaan dari bundanya itu. "Oh, sama temen Bun."

"Temanmu yang mana? Bunda taunya cuma Felix, Jisung sama pacarnya Jisung aja, siapa tuh namanya-" jeda sebentar "pokonya ya itu deh."

"Anggep aja temen baru bun- hehehehe."

"Haha hehe haha hehe tapi anaknya bener kan, kak?" Bunda Kim terdengar khawatir, tentu ia mau anaknya itu berteman dengan anak baik-baik.

"Bener kok, satu klub futsal sama kak Woojin juga kok."

"Hft- syukur deh."

"Ngomong-ngomong kak-" Seungmin menoleh "anaknya ganteng." Lanjut bunda Kim sambil terkekeh, Seungmin melengos mendengarnya kemudian ikut terkekeh.

Ini hari sabtu, Seungmin dan Jeongin sudah sarapan, sudah menghabiskan sepiring pisang goreng juga, sekarang saatnya leha-leha dan bersantai sambil menonton acara tv kesayangan Jeongin, sedangkan Bunda Kim tengah siap-siap untuk berangkat menuju butiknya.

Jeongin menyandarkan kepalanya dibahu Seungmin dengan tangan memeluk toples berisi keripik singkong dan sesekali memakannya.

"Kaak,,"

"Kenapa?"

"Pengen punya pacaaarㅡ"

Seungmin refleks menoleh mendengar ucapan adiknya itu. Oh ayolah, Jeongin masih SMP! Seungmin yang sudah SMA aja gak pernah kepikiran mau punya pacar- pernah sih sekali, hiya.

"Adeknya kakak udah gede apa gimana nih? Tiba-tiba mau pacar, biasanya juga cuma mau pisang goreng dek-"

"Adek lagi naksir orang kak."

"Siapa hm? Coba cerita sama kakak."

"Temennya kak Woojin, yang waktu itu ke rumah-" Seungmin menegang, jangan sampe adeknya naksir Hyunjin juga- Hyunjin kan pernah ke rumah nganter kak Woojin. "-Ganteng bangeeeet huhu! Kayaknya kakak juga tau deh."

Seungmin mencoba mengusir pikiran anehnya. "Yang mana? Temennya kak Woojin yang pernah ke rumah siapa aja sih emangnya-"

"Waktu itu kesininya ramean sih kak- jadi ada banyak temennya kak Woojin yang dateng."

"Terus kamu naksir yang mana?" Seungmin ketar-ketir sendiri nunggu jawaban Jeongin.

"Yang motornya gede kaak."

"Orangnya adeeeek, masa motornya sih, kakak gatau motornya temen-temen kak Woojin kayak apa aja."

'Motornya gede- jadi keinget motornya Hyunjin huhu.' -ksm, gakmau rebutan sama adek sendiri.

"Yang bule tuuuh."

Seungmin bernafas lega, Hyunjin kan bukan bule- lho, terus siapa dong?

"Bule? Maksud adek Felix?"

"Kok jadi kak Felix sih, adek kan bilangnya temen kak Woojin bukan temennya kakak!" Jawab Jeongin sambil merengut.

"Oooh- kak Chan??"

"Gatau siapa namanya, waktu itu adek nggak sempet kenalan huhuhu."

"Minta kenalin aja sama Felix, dia sepupunya."

"Hah? Emang boleh kak?"

"Boleh, tapi paling adek harus nyogok Felix dulu wkwk."

"Aishh,,"

"Lagian kamu kecil-kecil udah pengen punya pacar, ngincernya yang udah gede pula."

"Biarin aja!"

"Dia lagi deket sama kak Woojin lho dek, ntar adek saingannya sama kak Woojin." Ucap Seungmin dengan kekehan jahilnya.

"Biariiin. Nanti tinggal adek kasih puppy eyes aja kak Woojin-nya, pasti langsung ngalah sama adek! Hehehehe." Jawab Jeongin sambil cengengesan.

"Dasaaar!" Cibir Seungmin.

Jeongin menegakkan badannya, kemudian duduk menyamping menghadap Seungmin dan bersandar di sofa.

"Kaaaak.."

"Hm?" Tanya Seungmin menolehkan badan kearah adiknya.

"Gimana rasanya punya pacar?"

"Ha??" Seungmin bingung, dia kan gak punya pacar. "Kakak gak punya pacar dek."

"Terus, yang kemarin siapa?"

"Yang kemarin??"

"Ituuu,, temennya kak Woojin yang nganterin kakak pulang kemarin."

"Apaan! Bukan kok! Dia bukan pacar kakak."

"Masa? Kakak jangan ngibulin adek dong! Kalo masih malu malu ngakuinnya mah bilang aja kak. Terus adek juga bisa jaga rahasia kok, nggak akan bilang ke bunda deh. Suweer!"

Seungmin pusing sendiri denger ucapan Jeongin, mau misuh tapi masa iya misuhin adiknya, bukan contoh yang baik namanya. "Apasih dek, orang cuma temen kok."

"Tapi semalem adek tanya kak Jisung dia siapa, terus kata kak Jisung dia itu calon kakak ipar adek, berarti dia pacarnya kakak dong??"

Seungmin menghela napasnya. "Mau aja kamu dikibulin sama Jisung deek!"

'Jisung kampret!! Ngomong apa aja dia sama Jeongin huhu.' -ksm, misuh tapi mengamini.

✨✨✨


Sekiaaaan hehehe.
Semoga gak mengecewakan yaa.

Makasih buat yang udah mau baca, vote dan comment. Aku seneng banget liatnya dan jadi makin semangat buat lanjutinnya. ♡

Maaf ya commentnya nggak aku balesin, bukannya gak mau bales atau sombong tapi aku tuh nggak tau mau bales apaan ekekek. Tapi yang jelas, selalu aku bacain kok. 😹

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa.
Daaaaah.

secret admirer ; seungjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang