뒤에

2.3K 449 11
                                    

leave a trace, please.
happy reading. ♡

"Oi.."

Seungmin menoleh ketika mengengar suara husky yang begitu nyaring, Ia mendengus ketika mendapati Hyunjin yang tengah berjalan kearahnya dengan handuk dileher dan tangan menenteng botol isotonik.

"Kok nggak ikut turun bareng Jisung sama Felix?"

"Males, nrar malah ketemu sama lo."

"Tapi kan sekarang ketemu."

"Ya- lo ngapain kesini?"

"Galak banget sih wkwk." Hyunjin terkekeh kemudian duduk disebelah Seungmin dan menyodorkan salah satu minuman ditangannya.

"Gak diracun kan ini?"

"Gaklah, ngapain wkwk."

Seungmin membuka minumannya dan meneguknya sekali. "Kali aja lo dendam sering gue judesin."

"Gak kok, lagian lo judes juga tetep lucu."

Uhuk,,

Seungmin tersedak minumannya sendiri,  ia menepuk-nepuk dadanya pelan berharap sakit yang membuat wajahnya memerah itu mereda. Hyunjin terkekeh pelan kemudian membantu Seungmin dengan menepuki leher belakangnya.

Ringan sekali Hyunjin mengatakannya, sedangkan Seungmin harus mati-matian menahan gejolak di dada dan tenggorokannya, bahkan sampai menyeruak ke perutnya juga.

"Kalo minum pelan-pelan."

"Makanya kalo ngomong dijaga!"

"Kenapa? wkwk salting ya, Min?"

"Apaan sih Jin." Seungmin membuang mukanya, menatap kearah lapangan dan mendapatkan Jisung Felix dan Woojin yang menatapnya seolah meminta penjelasan.

Hyunjin bangkit dari duduknya membuat Seungmin mengalihkan pandangannya. "Mau kemana?"

"Mau mandi, ganti baju." Jawab Hyunjin membuat Seungmin membulatkan bibirnya mebentuk o.

"Lo mau pulang?" Tanya Hyunjin menatap Seungmin. Seungmin hanya mengangguk sebagai balasan.

"Tunggu bentar, gue anterin." Ucap Hyunjin membuat Seungmin refleks memandangnya.

"Ng-nggak usah Jin, kak Woojin mau kerumah soalnya." Jawab Seungmin.

"Ooh, kalo gitu gue duluan Min." Jawab Hyunjin kemudian melengos pergi. Sedangkan Seungmin hanya bisa memandang punggung Hyunjin yang berjalan menjauh.


Seungmin melangkahkan kakinya mendekat pintu nett lapangan futsal, ia jarang sekali kemari, biasanya hanya duduk dibangku penonton saja. Seungmin bisa melihat disana masih ada Jisung yang sibuk membantu Minho membereskan barangnya, dan Felix yang tengah melancarkan pendekatan dengan Changbin di pinggir lapangan.

Matanya menangkap sosok Woojin yang tengah membereskan barang bawaannya bersama Chan. Maniknya menelisik sosok Hyunjin diantara temannya yang lain, namun sepertinya lelaki itu belum kembali dari acara bersih-bersihnya.

Seungmin meremat tali tasnya pelan. "Kak Woojiiiiiin.." cicitnya pelan, namun tetap membuat semua orang mengalihkan pandangan ke arahnya.

"Oh? Udah selesai, Min?" Tanya Woojin sembari meresleting ranselnya.

Seungmin mengangguk, ia menunduk, merasa malu karena banyak diperhatikan yang lainnya. Woojin berjalan menghampirinya.

"Kirain kakak kamu bakal pulang sama Hyunjin." Ujar Woojin dengan kekehannya ketika berada didepan Seungmin.

"Eh-? enggak! Ayo pulang kak, kasian Jeongin di rumah sendirian."

"Woii,, gue duluan ya." Teriak Woojin kearah teman-temannya, sedangkan Seungmin hanya tersenyum tipis.

"Ayo!" Woojin menarik tangan Seungmin membawanya keluar. "Kamu harus jelasin semuanya ke kakak, Min." Ucap Woojin dengan nada kesal yang dibuat-buat.

"Iya nanti Umin cerita, ayo pulang dulu tapi."


"Bang Woojin kemana?" Tanya Hyunjin yang baru saja kembali ke lapangan.

"Udah balik sama Seungmin." Jawab Chan.

"Jin, gue mau nanya, boleh?" Ujar Felix, membuat semuanya menoleh.

"Lo ngedeketin Seungmin?"

"Iya."

"Dari kapan?"

"Udah lama, 2 bulan kayaknya."

"Lo suka sama dia?" Tanya Felix hati-hati.

Hyunjin terdiam sejenak, ia juga bingung, ia memang tertarik, oh ayolah Seungmin itu sangat manis walaupun galak juga. Tapi Hyunjin masih belum bisa memastikan hatinya telah berlabuh atau masih asik berlayar.

"Gak. Gue gak pernah bilang kalo gue suka sama dia, gue cuma mau deket aja." Jawab Hyunjin setelah berdiam sejenak.

Berbeda dengan Felix yang masih terlihat santai dengan jawaban Hyunjin, sedangkan Jisung yang mendengarnya sudah panas sendiri.

"Terus ngapain lo deketin Seungmin?!" Tanya Jisung sengit, Hyunjin menaikkan sebelah alisnya.

"Ya gapapa sih, lucu aja." Jawab Hyunjin sembari terkekeh.

"Seneng aja gitu kalo godain dia, apalagi kalo mukanya mulai merah, luc-" "aw.. sakit anjir."

Jisung melempar Hyunjin menggunakan botol bekas tepat mengenai kepalanya, Jisung tak habis fikir bisa-bisanya Hyunjin mendekati Seungmin karena senang menggodanya.

"Lo tuh yang anjir bangst, lo kira temen gue apaan dideketin cuma karena enak digodain doang ha?!" Wajah Jisung memerah menahan amarahnya. Minho sendiri tengah mengelus tangan Jisung mencoba meredakan amarah sang kekasih. Sedangkan Felix sibuk mengumpati Hyunjin.

"Gue tau lo doyan godain anak orang, tapi plis ya Jin, lo gak perlu godain temen gue juga anjir."

"Hey omongannya, udah ya? Kita pulang yuk." Ajak Minho menarik tangan Jisung untuk ikut bersamanya, Jisung mendengus dan mengikuti langkah Minho, Minho menatap Hyunjin dengan pandangan meminta maaf atas perlakuan Jisung.

"Kalo emang gak suka, gausah dideketin Jin, apalagi sampe digodain gitu. Kalo bisa, gak usah deketin Seungmin lagi deh. Thanks udah jawab." Ucap Felix, mengambil tasnya kemudian melengos pergi.

Hyunjin blank, ia masih belum bisa menangkap situasinya, ia menatap Chan dan Changbin yang masih berada ditempatnya meminta penjelasan.

"Bin kejer Felix sana." Ujar Chan mendorong bahu Changbin.

Changbin bergegas mengambil tasnya dan berlalu untuk menyusul Felix.

"Bang?" Hyunjin menatap Chan meminta penjelasan.

Chan memijit pelipisnya pelan. Bingung.

"Lo bisa jaga rahasia kan, Jin?" Tanya Chan yang dijawab anggukan oleh Hyunjin.

✨✨✨

Memasuki wilayah dengan secuil konflik. 🙏🏻

secret admirer ; seungjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang