거리

2.3K 433 10
                                    

leave a trace, please.
happy reading. ♡

Seungmin benar-benar mengikuti saran Jisung untuk berhenti dekat-dekat dengan Hyunjin dan mulai menjauh, berusaha mengembalikan keadaan ke masa dimana ia tak dikenal oleh lelaki tampan itu.

Ternyata tidak sesulit itu. Seungmin hanya akan berangkat lebih pagi dari biasanya agar tidak ada kesempatan berpas-pas an dengan Hyunjin baik di gerbang maupun di koridor. Ia akan menelengkupkan kepalanya diatas meja agar tidak melihat Hyunjin yang biasa lewat depan kelasnya setiap pagi. Ketika pelajaran Kimia, Seungmin tidak akan pergi ke toilet lagi hanya agar bisa keluar kelas dan mengintip Hyunjin yang tengah berolahraga bersama teman-temannya di Lapangan.

Beberapa hari beralalu dan semuanya masih aman terkendali dengan Seungmin yang memperhatikan Hyunjin dari jauh.

Dan ketika istirahat, Seungmin yang biasanya berdiam diri di kelas tengah menyesal karena telah melangkahkan kakinya ke perpustakaan, ia melupakan fakta bahwa Hyunjin terkadang dengan kegabutannya iseng datang ke perpustakaan hanya untuk menggodanya. Dan disinilah ia sekarang, menulikan telinganya dari ocehan Hyunjin yang duduk disampingnya.

"Lo kemana aja, Min?"

"Kok tumben baru ke perpus lagi?"

"Gak kangen gue gitu?!"

Seungmin tetap fokus dengan bukunya, mengabaikan atensi Hyunjin yang mulai bosan diabaikan.

"Min.. lo dengerin gue gak sih?"

"...."

Hening,, Hyunjin menaruh kepalanya miring diatas meja agar lebih leluasa menatap Seungmin.

"Min, gue kesini kan niatnya mau nemenin lo biar lo ga sendiri mulu. Gak kayak Felix sama Jisung yang malah asik makan di kantin sono."

Seungmin mendelik.

"Gue gak pernah minta."

"Ada yang mau gue omongin btw." Ucap Hyunjin dan membetulkan posisi duduknya dan menghiraukan ucapan Seungmin.

Seungmin menegang namun mencoba rileks dan tetap fokus pada bukunya.

"Bentar doang. Lepas dulu bukunya, Min."

"Gue gamau ngomong sama lo."

Giliran Hyunjin yang menoleh kearah Seungmin bingung, namun Seungmin masih terpaku dengan bukunya.

"Seriously, Kim Seungmin?" Tanya Hyunjin sembari mengangkat sebelah alisnya.

Seungmin menoleh, mengangguk mantap dan menatap Hyunjin dengan manik kelamnya.

"Jin, bisa ga sih lo tuh ga ganggu gue terus-terusan?!"

Hyunjin mengeryitkan dahinya bingung. Hyunjin memang sering mengganggu Seungmin dan Seungmin pun sering marah-marah jika sudah kesal. Tapi ini bukan marah Seungmin yang biasanya.

"Lo sadar gak sih kalo gue itu risih?!"

Hyunjin bangkit dari kursinya, Ia paham Seungmin ingin menjaga jarak, sepertinya Seungmin mengetahui obrolannya bersama Jisung dan Felix tempo lalu.

"Ohㅡ Sorry."

Entahlah, Hyunjin juga bingung kenapa ia jadi emosional begini, ia marah mengetahui fakta bahwa Seungmin risih dengan kehadirannya. Ah rasanya baru kemarin ia terbang.

Seungmin menjatuhkan kepalanya diatas meja, dan menbenturkannya beberapa kali setelah menatap punggung Hyunjin yang pergi menjauh.

'Ngomong apa tadi gue yaampun' -ksm.

Sudah seminggu lebih Seungmin tidak melihat Hyunjin lagi setelah insiden di perpustakaan, ia bahkan melewatkan latihan dan pertandingan futsal. Ketika istirahat pun Seungmin lebih memilih berdiam diri atau belajar di UKS. Ia memang anggota pmr, namun tidak seaktif yang lainnya. Namun Dokter jaga di UKS nya juga sangat baik, Ia mengizinkan Seungmin untuk belajar disana sekalian bantu menjaga UKS,  ketika istirahat biasanya UKS kosong karena dokter jaga akan keluar untuk makan di kantin guru. Oleh karena itu Seungmin diperbolehkan memonopoli UKS.

Rasanya sepi sekali tidak ada Hyunjin yang mengganggunya, selama di sekolah memang tidak pernah ada yang mengganggu Seungmin kecuali Felix dan Jisung, dan hilangnya Hyunjin jadi terasa aneh untuknya.

Seungmin sempat berharap bisa lebih dekat dengan Hyunjin, setidaknya menjadi teman akrab, namun Jisung menamparnya dengan kenyataan bahwa Hyunjin tidak menyukainya dalam arti lain dan hanya senang menggodanya, tidak bisa dipungkiri bahwa ia merasa sakit dengan fakta tersebut.

Ngomong-ngomong, Felix sudah pacaran dengan Changbin setelah pertikaian dengan Hyunjin di lapangan dulu. Sekarang Felix sibuk menyemangati pujaan hatinya di tempat pemain cadangan bersama Jisung. Ya, hari ini pertandingan dengan team inti.

Karena Seungmin tidak ikut, jadi mereka tidak duduk di bangku penonton dan memilih duduk di tempat pemain cadangan.

Sejak pemanasan tadi, Hyunjin terlihat tidak baik, Jisung menyadarinya, jelas, walaupun tak terlalu sering memperhatikan Hyunjin, tapi Jisung tahu ada yang tidak beres dengan temannya itu.

Babak pertama telah berakhir. Para pemain mendapat waktu istirahat sebelum ke babak selanjutnya.

"Jin lo gapapa?" Tanya Jisung yang daritadi khawatir melihat temannya mulai oleng.

Hyunjin memijit pelipisnya pelan kemudian menggelengkan kepalanya kencang guna mengusir pusing.

"Udah 2 hari dia ga tidur." Celetuk Changbin setelah meneguk minumannya.

"Terus kenapa tetep main anjir, harusnya lo istirahat aja Jin." Ucap Felix.

Hyunjin meneguk minumnya sampai habis kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas rumput lapangan. Nafasnya terengah dan kepalanya berputar hebat.

"Jin lo di ganti aja ya, abis ini lo ke UKS, dianter Felix sama Jisung nanti." Ucap Chan memberi pengertian.

Hyunjin diam tak merespon, dia memejamkan matanya kuat kemudian mengangguk lemah.

Jisung dan Felix mulai menuntun Hyunjin berjalan menuju UKS. Ketika sampai depan UKS, Hyunjin menghentikan langkahnya membuat Felix dan Jisung bingung.

"Kenapa berhenti?"

"Ada Seungmin."

"Hah?!"

✨✨✨

secret admirer ; seungjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang