가스

2.8K 491 15
                                    

leave a trace, please.
happy reading. ♡

Seungmin berjalan menyusuri toko buku, matanya menelisik setiap rak mencari buku yang dibutuhkannya. Seungmin suka membaca, baik komik, novel, buku-buku yang memotivasi, ataupun buku pelajaran. Iya, buku pelajaran juga masuk dalam list favorite books-nya.

Ia membaca judul-judul buku dari pinggirannya, menyentuhnya menggunakan jari telunjuknya, dan mengambil buku yang diperlukannya. Seungmin berbalik, hendak berjalan menuju kasir sebelum suara lain menginterupsinya.

"Seungmin?" Seloroh seseorang yang membuat Seungmin refleks menoleh.

Seungmin tersenyum tipis dan mencoba untuk bersikap biasa saja ketika mendapati Hyunjin yang berdiri tak jauh darinya sambil menenteng beberapa komik.

"Beli buku, Min?" Nada bicara Hyunjin terdengar santai, seperti teman yang sudah kenal lama padahal baru kenal satu bulan.

Seungmin mengangguk "Lo beli apa?" Tanya Seungmin basa-basi.

"Komik. Mau ke kasir kan?" Hyunjin berjalan mendekati Seungmin, sedangkan Seungmin hanya mengangguk ditempatnya.

"Kalo gitu ayo bareng!"

Seungmin dan Hyunjin duduk di bangku depan mini market samping toko buku. Selama menunggu giliran dikasir, mereka mengobrol banyak, walaupun Hyunjin yang paling banyak bicara dan Seungmin menanggapi seadanya, masih canggung walaupun ini sudah lebih dari seminggu sejak Hyunjin mengenalkan dirinya dan beberapa kali setelahnya pernah bertegur sapa dan berbincang seadanya. Tapi Seungmin sadar seseuatu, berbincang dengan Hyunjin itu menyenangkan!

"Diem-diem aja, Min wkwk." Hyunjin terkekeh, sadar sedaritadi ia terus yang memulai percakapan.

"Hehe- belum biasa aja, Jin." Jawab Seungmin, kemudian mengeluarkan ponselnya dan merapihkan bawaannya.

"Lo mau pulang sekarang?"

"Iya, udah sore nih, takut dicariin bunda."

"Ooh,, anak bunda ternyata wkwk." Hyunjin kembali terkekeh dan Seungmin mendengus.

"Lo pulang naik apa?" Tanya Hyunjin lagi.

"Ojol, ini mau pesen." Jawab Seungmin yang tengah sibuk dengan ponselnya.

"Gausah dipesen, Min."

"Kenapa emang?"

"Gue anter aja."

Seungmin menoleh, menatap Hyunjin blank. "Hah?"

"Ayo, gue anter lo balik." Hyunjin berdiri dari duduknya.

Seungmin ikut berdiri sambil mencoba menetralkan wajah dan jantungnya yang sudah tak karuan.

"Eeeh- gausah, Jin. Ngerepotin!"

"Gpp, ayo! Keburu malem." Ujar Hyunjin mulai berjalan.

"Serius deh Jin, gausah. Gue naik ojol aja. Gue gak mau ngerepotin lo gini." Ucapan sama perbuatan memang beda, bilangnya gausah tapi Seungmin tetap mengikuti Hyunjin jalan.

Hyunjin berhenti dekat motornya, mengambil helmnya kemudian memakainya. "Gak, pulang sama gue aja. Udah mau malem, tar kalo lo diapa-apain sama mas-masnya gimana?"

"Yaa, tinggal gebug aja!" Celetuk Seungmin, Hyunjin terkekeh kemudian menaiki motornya.

"Gak ngerepotin kok suwer. Lagian searah ini."

"Tch- Emang lo tau rumah gue dimana?!"

"Tau, waktu itu pernah nganter bang Woojin."

"Min gak pake helm gpp ya? Gue gak bawa helm cadangan soalnya." Hyunjin menoleh setelah sebelumnya menyalakan mesin motornya.

Seungmin hanya mengangguk. "Buru naik!" Ujar Hyunjin.

Seungmin mendadak gugup, Ia bahkan lupa kalau tadi rasa canggungnya sudah menguap entah kemana, dan sekarang tiba-tiba datang lagi. Seungmin juga bingung bagaimana naiknya. Biasa naik motor scoopy Woojin tiba-tiba dihadapkan dengan CBR Hyunjin.

Paham dengan situasi Seungmin, Hyunjin terkekeh. "Pegangan bahu gue sini." ujar Hyunjin membuat Seungmin refleks menoleh.

'Ya allah deg deg an, pegangan katanya!' -inner ksm.

"Cepetan Min, kasian bunda lo nungguin."

Perlahan namun pasti, Seungmin beneran pegang bahu Hyunjin buat bantu dia naik motornya.

"Udah?" Tanya Hyunjin, Seungmin mengangguk, Hyunjin bisa melihatnya dari kaca spion.

"Pegangan! Gue gak tanggung jawab ya kalo lo nyungsep wkwkwk." Ujar Hyunjin dengan kekehannya.

"Anjir Hyunjin! Jangan nakutin dong woy elah!!" Refleks Seungmin memukul bahu Hyunjin, lumayan keras.

"Aduh Min wkwk, iya kaga, tenang aja."

Brrrrm..

Hyunjin terkekeh dibalik helmnya ketika melihat Seungmin turun kleyengan dengan mendekap buku belajaannya tadi.

"Kurang ajar lo, gak lagi-lagi gue naik motor sama lo Jin." Seugmin misuh sembari menyeimbakan badannya.

"Wkwk kayak gue bakal ngajak lo naik motor bareng lagi aja." Jawab Hyunjin melepas helmnya, Seungmin sweat drop, kemudian mendengus.

"Wkwk Sorry Min sorry, takut keburu malem soalnya."

"Sekarang udah malem pls deh!"

Hyunjin kembali memasang helmnya. "Yaudah kalo gitu gue balik ya."

"Iya, makasih udah mau repot-repot nganter gue balik Jin. Hati-hati."

'Makasih juga udah bikin jantungan dari tadi!' lanjut Seungmin dalam hati.

✨✨✨

Nih beneran dianterin pulang sekarang, wkwkwk.

Notes : makin kesini alurnya makin cepet ya, dan cerita ini juga aku buat tanpa konflik serius, jadi hanya konflik biasa saja gitu lho.

Buat yang punya saran dan masukan boleh komen disini ya hehehe 👉🏻

Dan yeaah sekian hehe. Maaf ya jadi agak lama updatenya, semoga gak mengecewakan.

Ohiya, Makasih banget buat yang udah mau baca, vote dan comment books ini. Aku seneng banget liatnya. ♡♡

Jangan lupa tinggalkan jejak.

secret admirer ; seungjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang