15 menit sudah Shiga menunggu Amelda keluar dari rumah sakit. Entah apa yang dilakukannya, yang pasti rasa bosan sudah melanda Shiga. Tak ada yang menarik perhatianya, yang tertangkap matanya hanya suster yang mondar mandir dan beberapa orang yang sepertinya menjenguk keluarga mereka di sini.
"Ngeliatin apa hayo, Mbak mbak suster yang seksi ya" Amelda datang dan menggoda Shiga.
"Apasi, gak lah!"
"Halah ngaku aja" Amelda masih bersemangat menggoda Shiga.
"Udahlah, yuk pulang" Shiga bangkit dari duduk nya dan berjalan keluar.
"Ih gak asik banget sih" Amelda mengekor Shiga menuju parkiran.
---
"Sekarang pulangkan? Ga mampir mampir lagi?" Shiga memastikan.
"Iyaaaa. bawel lu"
"Awas aja ampe boong lu, gua turunin di pinggir jalan" alih alih takut, Amelda malah tertawa geli mendengarnya.
kurang lebih 5 menit perjalanan, motor Shiga berhenti di depan sebuah rumah 2 lantai dengan cat berwarna cream pastel. Pekarangan rumah nya cukup luas dan diisi dengan tumbuh tumbuhan yang menyejukkan.
"Dah turun" Ucap Shiga ketus.
"iya iya ini lagi usaha" lagi lagi rok Amelda membuatnya sedikit kesusahan untuk turun dari motor Shiga.
"Oh iya, tugas Pak Iwan besok lu sama gua ya" Amelda merapihkan rok nya yang sedikit lecek karena duduk di motor.
"Hah?!" Shiga benar benar tak mengerti pola pikir Amelda, dengan mudahnya dia mengeluarkan kata tanpa memikirkan apa akibatnya.
"Kenapa? lu belum dapet temen kan? Dewi juga ga bakal mau karena dia pasti sekelompok sama Luis. dan lu, meskipun lu cukup tenar di kelas nyatanya lu gamau sembarangan pilih temen buat tugas kan? jadi lu sama gua aja"
Shiga terkejut. Dari mulai pemikirannya yang tak bisa ditebak, sampai semua poin yang dia sampaikan benar semua. Dewi sekelompok dengan Luis, dan dia tak mau sekelompok dengan orang orang yang tak bisa diajak bekerja sama. Tapi masalahnya, bagaimana Amelda berpikir kalau dia bisa bekerja sama dengan Shiga. Dia dan Shiga tak dekat bahkan bisa dibilang berkebalikan. Amelda suka hujan, dan menurut Shiga, Amelda punya kepribadian yang menyebalkan, jadi selama ini dia terus menjaga jarak dengan Amelda.
"Kena-"
"Yaudah besok dibicarain di sekolah aja, gua mau masuk dulu. Daah" Tak menghiraukan Shiga yang sedang kebingungan, Amelda masuk ke rumah.
Shiga tak tahu harus apa, jadi dia pulang.
"Dia, Amelda Tachibana. Menyebalkan"
-Prayxga
KAMU SEDANG MEMBACA
MiRAINcle (ON HOLD)
Teen Fiction#1 wattysid 020120 #3 dingin 020120 #2 mati 020120 "Harusnya aku sudah mati" "Tidak, Saat ini sedang hujan. Kau tidak ku izin kan mati sekarang!" "Apa ini kutukan?" "Tidak, Kau memang tak boleh mati"