Part 10 | He is

6K 1.2K 325
                                    

Selamat berbuka puasa ❣

tiati 🛳____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tiati 🛳
____________________________

Di restaurant ternyata Taeyong mengajak Jisoo bertemu Seulgi dan dia tak sendirian. Dia bersama pria kemarin. Jisoo sempat mengkhawatirkan Bos Lee, tak tahunya mereka sudah saling kenal, malah terlihat akrab.

Kepentingannya ikut serta kemari bukan sebagai pajangan sekretaris menemani boss makan sama colleganya, ternyata Seulgi-Taeyong-Seunghoon mengajak Jisoo untuk kerja sama supaya dia mau membantu mereka lepas dari perjodohan. Seulgi menjelaskan bahwa sebenarnya sepuluh daftar perempuan itu perempuan yang siap dijodohkan Taeyong apabila Seulgi batal menjadi pasangan Taeyong.

“Kecuali Tia sama Lisa,” kata Seunghoon. Dia ternyata banyak tahu soal ini. Tia sudah memilih siapa pria yang akan menjadi pasangannya, sedang Lisa menganggap Taeyong sebagai teman, bahkan mereka sering bertemu. Taeyong juga mengingatkan Jisoo soal mall itu.

“Tia, Lisa, bisa nolak. Kenapa kalian nggak bisa?”

“Enggak segampang itu Jisoo,” kata Seulgi mencoba menjelaskan. “Hubungan keluarga kami sudah terjalin akrab sejak orang tua kami remaja.” Lagian mengapa dia harus terlibat sama hal yang jelas-jelas bukan urusannya.

“Biarin Taeyong kencan sama cewek lain. Kamu gak perlu mengadu ke Tante, hanya itu yang kami mau.”

Kebanyakan perempuan yang Taeyong kencani selalu berakhir miris. Kehidupan karirnya akan berakhir tak menyenangkan, berkat kekuasaan Madam Young. Jisoo merinding begitu berandai sebagai perempuan yang dikencani oleh Taeyong, mungkin dia akan berakhir menjadi gadis muda miskin.

“Kami akan bayar setiap bulannya, asal kamu mau kerjasama,” sambung Seunghoon, dia jelas berharap kepadanya supaya mau membantu.

Sementara Taeyong membujuk, “Apapun yang kamu mau saya kasih.”

“Termasuk hati?” Jisoo dengan cepat menambahi, “bos sendiri yang nawari apapun. Saya minta hatinya boss, sanggup gak?” katanya demikian.

“Sinting kamu!”

“Emang,” balasnya cuek. “Sorry, Boss, saya gak segampang itu diajak kerjasama.”

“Lainnya, Kim.”

“Jantung.”

I said ‘lainnya’. Kamu titisan Hannibal, hm?” erangnya frustasi dengan permintaan super nyeleneh sekretarisnya itu.

“Kasih saya uang yang sanggup buat beli pulau.” Kan.

“Kim ... seriously?” Taeyong sudah tak tahan untuk mencaci maki sekretarisnya ini. Belum lagi ekspresi Jisoo terbilang sangat menyebalkan.

“Kalau tak mau, yasudah, saya tetap ngadu ke Madam. Gaji dari Madam lebih gede,” ujarnya benar-benar keterlaluan.

Seulgi dan Seunghoon kompak saling bertukar pandang, menahan tawa saat melihat ekspresi kesal tertahan seorang Taeyong.

[2] Ugly Kim | taesoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang