Selamat berbuka puasa❣
_________________________Sambil mengomel, Ari menutul wajah Jisoo dengan alas bedak, sementara Yuta bersandar mengamati sambil berkomentar, “Masih cantik.” Kerjaan dia dari tadi cuma mengomentari hasil kerja keras Ari.
“Ini udah paling tebel!” Ari mendengus jengkel. Memakeup Jisoo bukan jadi masalah besarnya. Dia bisa saja membuat Jisoo menjadi perempuan jelek—sangat jelek tanpa orang dapat mengenalinya. Masalahnya, Jisoo menolak jelek.
“Kasih tompel aja biar kelihatan idiot.”
Ide barusan tercetus oleh Yuta. Langsung membuat si gadis Kim melotot tajam padanya.
“Ide bagus!” Ari bukannya pro malah kontra.
“Semoga melaknat teman gak dosa, amin,” doanya. “Enggak usah ketawa kamu, Ar! Aku jambak itu rambut langsung rontak.”
Yuta mentertawakan ancaman Jisoo untuk Ari. Kalau sampai mereka berdua seriusan adu jambak, hm, lumayan Yuta bisa merekam dan menikmati aksi berantem mereka. Seingatnya terakhir kali mereka adu jambak, baik Jisoo maupun Ari, tidak ada yang menang, dua-duanya seri dengan ending pertikaian penuh drama.
“Aku curiga, jangan-jangan dia pernah masuk perguruan tinggi kecantikan lagi?”
“Siapa?” tanya Jisoo.
“Itu lho, Myung-myung yang kamu ceritain kemarin.”
“Oh, Myungsoo,” balasnya lantas menoleh ke Yuta. “Emang iya, Yut?”
“Ngaco kalian!” Mana ada sejarahnya seorang Lee Myungsoo alumni perguruan tinggi kecantikan. Laki-laki bentukan seperti dia ambil jurusan kecantikan? Huh!.
“Ganteng gak?” Jisoo dengan sadar mengacungkan jempolnya ke Ari. “Gantengan mana sama Yuta?”
Sebuah pilihan ....
Dia melihat Yuta lama lalu mencicit pelan. “Berhubung aku sayang Yuta ...,”
“Berarti kalau gak sayang, mau bilang aku jelek, gitu?”
“Yuta sendiri yang ngaku bukan aku,” serunya.
“Yuta suka gak sadar diri,” Ari berkata, “udah diapit dua cewek cantik masih suka ngelak.”
“Terserah kalian.”
"Tuhkan, PMS, kebanyakan gaul sama Ari, sih!”
“Ngaca, Setan!” ujar Ari sambil menggeser kepala Jisoo ke arah cermin.
“Bukan setan, aku melihat bidadari.”
Ari dan Yuta kompak memutar bola mata ke atas. Memang benar sih, bukan setan yang terlihat tapi seorang gadis cantik. Begitulah pertemanan mereka, luar biasa tidak ada tandingannya.
“Udah setengah tujuh, buruan dandannya.”
“Sabar, Yut, sabar.”
“Katanya mau nganterin Madam Young ke bandara?”
“KENAPA BARU DIINGETIN SEKARANG?!” Jisoo mulai kalang kabut begitu mengingat janjinya dengan Madam Young.
Jadwalnya pagi ini, dia harus mengantarkan Madam Young ke bendara, beliau mau ke Spanyol menyusul suami, dan untuk satu minggu ke depan posisi Madam digantikan oleh putra sulungnya, Pak Myungsoo. Lee Myungsoo merupakan anak tertua Madam Young. Dia sering berpergian keluar negeri sama seperti ayahnya. Jika dideskripsikan seperti ini, Taeyong versi lain Madam Young, sedangkan Myungsoo versi lain Tuan Lee.
People rich with their kids.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Ugly Kim | taesoo [✔]
Fiksi Penggemar[Proses Penerbitan] Jisoo, si cantik yang harus bertransformasi menjadi seorang Ugly Kim demi memenuhi persyaratan pekerjaan. Namun, bagaimana jika si bos super perfect-nya justru memberikan peraturan aneh? Jisoo harus menjaga jarak darinya minimal...