Kata Ibu HRD, "selamat berbuka puasa"
Fun fact: tadinya hwasa mau ku pasangin sama yuta malah udah kubuat kerangkanya 🙊 hahaha
___________________________________"Jis, aku mau nanya sesuatu sama kamu," kata Hwasa mencegahnya lewat. "Kamu harus jawab jujur."
Jisoo yang awalnya mau menyusul Boss Lee ke divisi keuangan namun langsung dihalangi oleh Hwasa. "Apa?"
Hwasa menariknya ke bilik ruangan kosong. Ibu Human Resources Departement ini sempat menengok ke luar bilik memastikan tak ada satupun orang di luar yang dapat mendengarkan obrolan mereka, setelah dirasa aman, dia bersiap untuk bertanya.
"Yuta seriusan gay?" bertanya lagi, "aku nanya gini karena kalian teman. But seriously, aku enggak ada maksud apa-apa. Aku cuma pengen tahu, well, sisanya aku ngerasa gak enak sama Yuta."
"Gak enak kenapa?"
Sempat ragu dirinya untuk bercerita, tapi melihat ekspresi serius Jisoo, pada akhirnya Hwasa bercerita, "Kita pernah having sex."
"WHAAAAAT?!"
Tidak ada yang tahu perihal ini, hanya dia bersama Yuta. Kejadian itu kira-kira dua tahun lalu, saat mereka terlibat satu acara perayaan ulang tahun kantor. Hwasa yang dikenal tegas dan galak hanya beberapa orang dikantor yang bersedia berteman dengannya. Pembawaan bad bitch membuatnya tidak disukai, terutama para perempuan. Dan malam itu selesai acara, Hwasa masih sepunuhnya sadar mengajaki Yuta sex.
She don't really care about everything. Karena menurutnya, malam dia bersama Yuta hanya sebatas one night stand. Hwasa jelas menikmati one night stand-nya dengan Yuta. Namun setelah mendengar gosip yang beredar bahwa Yuta seorang gay, Hwasa merasa bersalah. Tapi Hwasa ingat bahwa malam itu Yuta juga menikmati. Dia tahu mana yang menikmati saat sex dan mana yang tidak menikmati. Yuta termasuk pria yang menikmati. Atau itu hanya pura-pura saja?
"Bentar, benar!" seru Jisoo menahannya berbicara, dia sedang berpikir. "Gosip darimana Yuta gay?"
"Baru-baru ini," akunya. "Belum ada satu jam aku tahu. Kamu ngerti, kan, kicauan burung gampang nyebar luas apalagi pegawai kantor gampang banget—"
"Shit!" Kemudian dia berlari keluar, mencoba mencari Yuta, dan memastikan temannya itu dalam kondisi baik-baik saja. Kakinye berhenti tiba-tiba begitu melihat Yuta sedang bersama Taeyong atau tepatnya pria itu sedang mengikuti perintah sang boss untuk ke ikut ruangannya. Jisoo was-was belum lagi ketika wajah para homophobiac terang-terangan mencemooh temannya.
"Ternyata begitu dia."
"Padahal ganteng tapi gay."
"Jijik, ih!"
"Ck, sayang banget."
Perasaan Jisoo saat ini kacau. Dia kecewa, marah, dan benci. Benci sama mereka yang terang-terangan menghina temannya. Emang masalah menjadi gay? Gay juga manusia, makhluk hidup seperti mereka, kita sama, mentang-mentang berbeda secara seksual main seenaknya mendiskriminasi. Gay bukanlah penyakit. Menjadi gay bukanlah pilihan mereka. Jika berbicara soal dosa itu urusan mereka dengan Tuhan-Nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Ugly Kim | taesoo [✔]
Fanfiction[Proses Penerbitan] Jisoo, si cantik yang harus bertransformasi menjadi seorang Ugly Kim demi memenuhi persyaratan pekerjaan. Namun, bagaimana jika si bos super perfect-nya justru memberikan peraturan aneh? Jisoo harus menjaga jarak darinya minimal...