Umji terus saja diam sejak kemarin, tidak seperti biasanya setiap bangun pagi Umji akan terlihat ceria dan semangat. Hal ini membuat khawatir para unnienya, terutama Yerin. Harusnya kemarin Yerin langsung menyimpan ponsel miliknya ketika Umji datang.
Sekarang mereka semua sedang makan dalam suasana yang sangat hening. Tak ada yang memulai pembicaraan. Hingga akhirnya Yerin berusaha memecah keheningan itu, " Umji-ya, apa kau mau tambah selai??" Tanyanya sambil menyodorkan toples selai strawberry.
"Tidak," Jawab Umji singkat.
Jawaban yang terkesan jutek, tapi justru jawaban inilah yang membuat perasaan Yerin sedikit lega. Setidaknya Umji masih mau berbicara dengannya.
Setelah itu, semuanya kembali senyap. Hingga akhirnya Umji bangkit dari tempat duduknya, dan berkata, "Aku ke kamar dulu untuk bersiap."
"Ooh... Tentu, kau juga bisa gunakan kamar mandinya dulu," ucap Eunha.
"Gomawo, Unniee!" jawab Umji.
Umji langsung pergi ke kamarnya, duduk di kasurnya dan menghela napas.
Sebenarnya Umji pun merasa tak nyaman dengan situasi tadi. Dia jadi merasa bersalah pada Yerin atas jawabannya tadi yang terkesan cuek. Tapi jujur Umji sama sekali tidak menyalahkan Yerin atau siapapun, hanya saja sekarang dirinya sedang merasa badmood saja untuk berbicara.
Umji kembali mengingat lagi apa yang baru dilihatnya kemarin, itu semua memang bukan salah siapapun.
Mereka memang berhak berkomentar tentang dirinya. Harusnya Umji juga sudah siap menghadapi segala komentar yang akan datang padanya apabila dia berani mengambil projek ini. Umji pun tidak menyalahkan Jungkook seonbae. Mungkin memang dirinya yang tidak cocok jika disandingkan dengan Jungkook BTS untuk berduet. Hal ini semakin membuat Umji kurang percaya diri terhadap kemampuannya.
'Suaranya sungguh kecil, apakah dia memang benar seorang penyanyi?'
'Benarkah si buruk itu yang akan berduet dengan Jungkook?'
'Harusnya Jungkook duet sama Eunha bukan malah sama si gendut.'
'Kurasa si plastik itu membayar untuk projek itu, agar dia bisa berduet dengan Jungkook BTS.'
Hanya sebatas komentar itu yang Umji baca di ponsel milik Yerin. Tidak banyak namun cukup untuk menyayat hatinya.
Sebenarnya masih banyak komentar lain yang mungkin lebih pedas dari itu. Umji sadar jika memang dirinya bukanlah orang yang sempurna, sehingga dia pun terus berlatih untuk menjadi lebih baik.
Dirinya juga memang tidak secantik atau berbakat seperti Eunha, tapi dirinya juga sudah berusaha untuk tampil cantik dan memberi yang terbaik untuk setiap penampilan menyanyinya.
Selain itu, Umji bukanlah 'si plastik', Umji berhasil menurunkan berat badannya bukan karena operasi plastik tapi murni dari usahanya.
Setetes air mata berhasil jatuh di paha Umji. Menyadari itu, Umji langsung mengusap air matanya, "Aku tak boleh nangis hanya karena hal ini."
Di saat-saat seperti ini, Umji akan berusaha mengingat nasihat dari ibunya bahwa penilaian dari orang lain memang perlu bagi kita. Penilaian itu bisa dijadikan cermin agar kita tahu di mana letak kesalahan kita, sehingga akhirnya bisa diperbaiki. Namun pada intinya jangan sampai kita justru terjebak di dalam cermin itu. Sebab itu hanya sekedar cermin yang bahkan tak memiliki rasa dan hanya memberi bayangan saja. Dan yang paling tahu kondisi diri kita adalah diri kita sendiri.
Mereka berhak berkomentar tapi kita juga berhak untuk tidak menanggapinya.
Dipuji tidak terbang, dihina tidak tumbang. Kalimat inilah yang selalu menjadi semangat bagi Umji.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁The Mind🍁(Completed)💜
ФанфикшнApa yang akan terjadi jika Jungkook dan Umji dipertemukan dalam projek duet?? Yang penasaran kuy langsung baca ajah...
