Chapter 14

1.7K 210 6
                                    

Sure Thing
Chapter 14
----------
Author pov
“Kau yakin tidak ingin ikut?” Soojung menatap Amber lekat. Kini Soojung, Amber dan Victoria sedang menunggu Kai untuk menjemput Soojung di dorm.
“Tidak Soojung. Bersenang-senanglah disana. Kau jarang mendapat hari libur kan jadi manfaatkan waktu sebaik mungkin, ara?”
Soojung terdiam. Menatap Amber yang masih memainkan ponselnya.
“Lagipula aku juga ingin menghabiskan waktu dengan Vic-omma. Kita sudah lama tidak bersama kan” Lanjut Amber.
Mendengar perkataan Amber, Soojung menatap Amber dan Victoria yang tengah mengecek barang-barang yang akan dibawa Soojung ke New York.
“Tidak bisakah kalian ikut saja? Kita bertiga bisa bersenang-senang disana. Vic-omma ada pekerjaan apa di China?”
Victoria menghentikan aktivitasnya. Menutup kembali koper milik Soojung. Menatap perempuan itu dengan tersenyum, “Ada photoshoot dan beberapa pengecekan naskah drama terbaru. Mungkin lain kali kita bisa pergi bersama member lengkap ke New York”
“Tapi aku benar-benar ingin pergi bersama kalian” Soojung mendesah pelan. Menatap Victoria dan Amber penuh permohonan.
“Kau benar-benar buruk dalam berkencan Soo-ah” Amber berdecak lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya, “Bagaimana bisa aku dan Vic-omma mengganggu maknae tersayang yang sedang berkencan. Kau ini benar-benar bodoh atau bagaimana?”
Soojung melemparkan bantal sofa tepat mengenai wajah Amber.
“Ini tidak seperti kencan, Stupid. Kita hanya melakukan pekerjaan” Keluh Soojung. Ia menjatuhkan dirinya ke Victoria. Memeluknya erat.
“Amber benar Soo-ah. Kami tidak nyaman kalau kami pergi bersamamu. Nikmatilah waktu kalian berdua. Kita masih bisa video call kalau kau ingin”
Bel pintu dorm berbunyi memecah kesunyian diantara mereka. Amber yang lebih dulu beranjak dan membukakan pintu.
“Pangeranmu sudah datang Soojung. Cepatlah bersiap-siap jangan membuatnya menunggu” Ucap Amber kembali dari pintu depan dengan diikuti Kai dibelakangnya.
“Kau sudah makan Kai?” Victoria bertanya lembut. Mempersilakan Kai untuk duduk bersama di sofa.
“Sudah nuna” Tatapan Kai beralih ke arah Soojung yang tengah bersiap dengan dibantu oleh Amber.
“Sudah bawa penutup mata?”
Soojung mengangguk pelan menatap Amber.
“Jaket?”
Ia mengangguk lagi sebagai jawaban.
“Jangan bawa jaket berbahan jeans. Semakin terasa dingin. Kau bawa yang apa?”
“Aku sudah bawa mantel dan beberapa pakaian hangat”
Amber tersenyum mengacak pelan rambut Soojung. Mereka saling berpandangan. Lalu Soojung berhambur ke pelukan Amber. Merengkuhnya erat.
“Aku akan merindukanmu Stupid. Bawakan oleh-oleh untukku dari China”
“Jangan lupa juga oleh-oleh dari New York”
Amber menjauhkan dirinya dari Soojung lalu memakaikan syal miliknya melingkari leher perempuan itu, “Ini syal favoritku. Terlihat cantik saat kau memakainya”
“Ini juga akan jadi syal favoritku” Soojung tersenyum manis menatap Amber.
“Sudah siap Soo-ah?” Kai bertanya ragu. Sedikit canggung karena ini kali pertama ia berkumpul dengan member F(x) setelah dating dengan Soojung.
“Sudah. Kita berangkat sekarang?”
Kai mengangguk, “Tentu. Aku bawakan kopermu” Ia mengambil alih koper milik Soojung lalu mulai menyeretnya keluar dari dorm.
“Eh, Kai tunggu” Amber berseru membuat langkah Soojung dan Kai terhenti di ambang pintu.
“Iya Amber? Ada yang tertinggal?” Tanya Kai.
Amber menggeleng dengan senyum diwajahnya, “Pastikan Soojung minum susu hangat sebelum tidur. Itu akan membantunya tidur nyenyak”
Kai menoleh ke arah Soojung. Memperhatikan perempuan itu yang tengah tersenyum menatap Amber.
“Terima kasih Amb. Aku akan memastikan Soojung minum susu hangat sebelum tidur”
Amber mengangguk tersenyum lalu melambaikan tangannya seiring dengan kepergian Soojung dan Kai yang mulai menghilang dari pandangan.
“Kita berangkat besok pagi Amb. Kau mau kemana malam ini?” Tanya Victoria begitu mereka kembali duduk di atas sofa.
“Sepertinya tidur akan sangat menyenangkan malam ini”
“ Ya, ya lakukan sesukamu. Aku juga ingin tidur” Victoria meregangkan tubuhnya lalu beranjak hendak ke kamarnya.
“Vic-omma”
Victoria menghentikan langkahnya. Berbalik dan mendapati Amber dengan tatapan sendunya. Ia menghampiri Amber dan melupakan niatnya untuk pergi tidur.
“Kau ingin mengatakan sesuatu Amb?” Tanya Victoria pelan saat mereka sudah duduk berdampingan.
“Ada banyak yang ingin ku katakan. Tapi aku tidak tahu harus memulainya darimana”
“Aku mengerti. Pelan-pelan saja, aku akan mendengarkanmu”
“Apa menurutmu Soojung bahagia dengan Kai saat ini?” Amber menatap Victoria lekat. Jelas sekali ada luka di matanya.
“Bagaimana menurutmu? Kau mencintainya kan?”
Amber menghela nafas panjang lalu menyandarkan punggungnya dan memejamkan mata rapat-rapat, “Aku melihatnya bahagia tapi juga terluka. Apa karena dia takut fans Kai menyerangnya?”
Victoria mengangguk paham, “Terkadang apa yang kita lihat tidak seperti apa yang terjadi sebenarnya. Kita tidak tahu apa Soojung bahagia dengan Kai atau ada alasan lain. Dan kita juga tidak tahu apakah Soojung merasa terluka dengan ini semua atau baik-baik saja. Kita tidak bisa menilai hanya dari kita memandangnya Amb. Soojung sangat pandai berakting. Mungkin karena terbawa pekerjaannya”
“Maknae kita sudah besar ya” Gumam Amber lalu tertawa kecil.
Victoria menatap Amber lembut yang masih memejamkan matanya, “Tidurlah di kamar. Besok aku akan membangunkanmu”
Amber mengangguk lalu beranjak. Tanpa memandang Victoria ia berlalu ke kamarnya.
----------
Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan akhirnya Soojung dan Kai sudah sampai di kota New York. Mereka ditemani oleh Manajer dari Kai dan staff perempuan untuk Soojung. Karena Soojung tidak bisa tidur sendirian akhirnya Kai meminta salah satu staff SM untuk ikut dengan mereka.
“Kau akan makan dulu atau tidur?” Tanya Kai setelah mengantar Soojung sampai didepan kamar hotelnya.
“Sepertinya aku akan istirahat dulu”
“Baiklah. Kau bisa menelfonku kalau kau ingin makan”
Soojung tersenyum tipis dan mengangguk tanpa membalas perkataan Kai lalu berbalik hendak masuk ke dalam kamar.
“Aku akan membawakanmu susu hangat. Tunggu lah sebentar” Kai berkata pelan.
Soojung terdiam sejenak mendengar perkataan Kai. Sedikit terkejut bahwa laki-laki itu mengingat perkataan Amber dan menurutinya.
“Kau benar-benar menuruti perintah Amber ya?” Soojung terkekeh menatap Kai.
Sedangkan Kai sendiri terlihat canggung melihat respon Soojung yang tertawa kecil.
“Ini bersangkutan denganmu. Jadi aku pikir aku harus melakukannya”
“Bukankah Amber sangat baik?”
Kai menatap Soojung lekat, “Dia sangat tahu tentangmu. Dia benar-benar baik”
Soojung mengangguk tanpa ragu, “Dia yang terbaik. Kau bisa menelfon saat sudah datang” Ia berkata sebelum melangkah masuk ke dalam kamar.
Kai menatap nanar ke arah pintu kamar Soojung. Ia benar-benar mencintai perempuan itu. Bahkan jauh sebelum berita dating mereka. Sejak dulu, sejak mereka debut dan saling bertemu di atas panggung sesama idol. Ia sudah tertarik dengan Soojung. Tapi suatu hari saat mereka mulai dekat, ia malah menyerah dan menolak Soojung. Memberikan luka pada perempuan itu. Ia tidak bermaksud melakukan itu. Sejujurnya itu juga melukai perasaannya. Tapi mengingat betapa mengerikannya para fans saat tahu ia dan Soojung dekat membuatnya mau tak mau menjaga jarak dengan perempuan itu.
Tapi kini mereka kembali dekat dan bahkan sudah menjalin hubungan. Ia tidak tahu apakah ia harus senang atau sedih.
Ia merasa menjadi laki-laki yang paling beruntung karena mendapatkan Soojung. Dan bisa menghabiskan waktu bersama orang yang ia cintai. Tapi perasaan sedih itu tidak bisa ia hindari. Sejak kabar datingnya menyebar luas, banyak fans darinya yang mulai memberi komentar negatif pada Soojung. Meskipun banyak juga yang mendukung. Tapi tetap saja hal itu membuatnya sangat terluka. Dan ia juga merasa hatinya bertambah sakit karena melihat kedekatan antara Soojung dengan Amber.
----------
Amber mengerjap beberapa kali. Matanya mencoba menyesuaikan cahaya lampu yang sangat terang.
Ia sedang tidur nyenyak ketika ponselnya berdering. Ia buru-buru memerika ponselnya dan mendapati Soojung sudah mengirimkan banyak pesan.
Ponselnya tidak lagi berdering. Ia membuka salah satu pesan yang di kirimkan oleh Soojung. Ia tersenyum lalu mulai menekan tombol panggilan video.
Tidak membutuhkan waktu lama, layar ponselnya sudah penuh dengan wajah ceria Soojung.
‘My stupid... I miss you’ Sapanya riang setelah mereka tersambung.
“Baru beberapa jam kita berpisah dan kau sudah merindukanku?”
‘Kau selalu membuatku rindu Amb. Kau sedang apa? Apa aku mengganggu tidurmu lagi?’ Soojung menggigit bibir bawahnya. Tidak ada lagi wajah ceria perempuan itu.
“Tidak apa. Aku memang sudah bangun karena haus. Aku juga sudah banyak tidur hari ini”
‘Benarkah? Kau tidak berbohong padaku kan? Sepertinya kau masih mengantuk Amb’
“Kau tidak percaya padaku sekarang Princess?”
Soojung menggeleng pelan. Matanya menatap dalam Amber, ‘Aku benar-benar takut mengganggumu’
“Hei, sejak kapan kau seperti ini? Dulu Princess selalu mengganggu servant ini. Dan tidak ada apa-apa. Kenapa sekarang kau merasa tidak enak?”
‘Entahlah. Aku tidak nyaman saat tahu aku mengganggumu’
“Apa karena sudah ada Kai? Apa aku jadi orang asing sekarang Soo-ah?”
Soojung terdiam. Bukan itu yang ia maksud.
‘Bukan itu. Em... kita lupakan saja. Oh iya aku sudah habiskan susu hangat malam ini’ Ia berkata riang menunjukkan gelas kosong yang sebelumnya berisi susu hangat.
Amber tersenyum lalu menunjukkan ibu jarinya untuk Soojung, “Bagus. Kau harus meminumnya setiap hari”
‘Tentu saja. Itu adalah hal wajib yang dilakukan Princess sekarang’
Amber tertawa pelan. Mengamati sekitar kamar Soojung yang tertangkap kamera.
Soojung mengernyitkan keningnya melihat tingkah Amber, ‘Ada apa?’
“Kau tidur dengan siapa?”
‘Oh. Stupid tenang saja. Lee unnie yang akan menemaniku selama disini’
Amber mengangguk paham, “Tidurlah. Kau pasti lelah. Aku dan Vic-omma berangkat besok pagi-pagi sekali”
‘Kau juga tidur agar perjalananmu besok nyaman’
“Siap Princess. Goodsleep my princess. Jangan mimpikan aku, Kai akan cemburu nanti”
‘Sepertinya aku tidak bisa untuk tidak memimpikanmu Amb. Selamat beristirahat my stupid’ Ucap Soojung lalu mengakhiri panggilan video mereka.
Amber tersenyum tipis lalu kembali menaruh ponselnya di atas nakas. Merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata. Kembali hanyut dalam mimpinya.

Bersambung

Preview:
“Interaksi kalian sangat manis. Amber pasti menjagamu dengan sungguh-sungguh”
‘Kenapa harus minta maaf? Kau tidak melakukan kesalahan. Lagipula ini sudah menjadi tugas servant unntuk menjaga princessnya agar tetap baik-baik saja’
“Memang sakit. Tapi menjauhi Soojung dan berhenti mempedulikannya membuatku sangat terluka”


Sure Thing (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang