Sure Thing
Chapter 11
----------
Amber pov
Aku melenguh pelan. Belum bangun sepenuhnya. Aku melirik ke arah Soojung yang masih terlelap disebelahku. Matanya tertutup rapat. Ia pasti sangat lelah. Aku beranjak, melangkahkan kaki pelan-pelan agar Soojung tidak ikut terbangun.
Jam masih menunjuk angka 3 pagi lebih 20 menit. Masih terlalu pagi untuk membangunkan Soojung. Seperti yang dijanjikan tadi malam, aku akan membangunkannya pagi-pagi jika aku tidak punya jadwal dan kami akan pergi bersama.
Langkahku terhenti seketika saat melihat perempuan yang kini tengah duduk dalam diam di atas sofa. Matanya menerawang dengan tangan yang memegang erat ponselnya.
Keningku mengernyit. Perlahan menghampiri dan duduk disebelahnya.
“Sulli, sedang apa?”
Perempuan itu menoleh. Menghela nafas lalu memberikan ponselnya padaku. Aku tidak mengerti maksudnya. Kenapa ia memberiku ponselnya?
“Kau ingin aku melakukan apa dengan ponselmu?”
Ia masih menatapku datar. Tapi tampak cemas dalam matanya, “Kau baca saja. Jangan berteriak atau kau akan membangunkan seisi dorm”.
Keningku semakin mengernyit. Tanpa lama aku perlahan membaca salah satu artikel yang muncul pertama kali saat aku melihat layar ponsel Sulli.
Mataku membulat sempurna dengan mulut terbuka lebar. Hendak saja berteriak saat bantal sofa mengenai tepat ke wajahku. Siapa lagi kalau bukan Sulli pelakunya. Ternyata ia cepat menyadari reaksiku yang akan langsung berteriak.
Ku jauhkan bantal sofa itu. Menatap Sulli tanpa berkedip. Bertanya lewat tatapan mata kami yang beradu, “Benarkah? Apa Soojung sudah mengkonfirmasi? Maksudku, ini bisa saja seperti skandalnya bersama Myungsoo. Tidakkah kau berpikir seperti itu?”
Perempuan itu mengalihkan pandangan. Kembali membaca artikel dalam ponselnya, “Tapi foto ini cukup membuktikan bahwa berita itu benar adanya. Lagipula ada paparazzi yang melihat Manajer oppa sengaja membiarkan mereka pergi bersama. Soojung pernah menyukai Kai, itu semakin memperjelas hubungan mereka”.
“Jadi kau pikir berita ini benar adanya? Soojung dan Kai tengah berkencan?”
Sulli terdiam. Beberapa saat tidak membuka suara, “Aku tidak tahu Amb. Foto itu dan juga tingkah Manajer oppa membuatku percaya pada berita itu. Tapi aku juga sedikit tidak percaya. Kita akan jadi orang pertama yang tahu saat Soojung berkencan ‘kan? Soojung pasti akan memberitahu kita tapi kenapa dia diam saja?”
“Apa kita perlu menghubungi Manajer oppa?”
“Bagaimana kalau bertanya pada Soojung dulu?”
Aku dan Sulli serentak menghela nafas. Aku lega jika berita itu tidak benar. Tapi di lain sisi Soojung pasti akan tertekan karena ia mendapat skandal dating lagi. Terlebih lagi laki-laki itu member dari Grup sukses SM. Tapi yang paling buruk adalah jika berita itu memang benar adanya. Soojung benar-benar berkencan dengan Kai?
“Apa Vic-omma dan Luna sudah tahu?”
Sulli menggeleng pelan, “Sepertinya belum. Lihatlah, artikel ini dimuat jam 12 malam tadi. Mereka pasti belum melihatnya”.
“Apa Soojung juga belum tahu tentang ini?” Ia kembali bertanya. Menatapku serius.
“Belum juga. Sulli, aku harus pergi sekarang. Mungkin lama jadi kalian makan saja tanpa aku”. Aku beranjak dari sofa.
“Mau kemana pagi-pagi seperti ini?”
“Ini sangat penting. Tapi kau tenang saja, ini bukan sesuatu yang buruk”.
Sulli tampak mengangguk tidak bertanya lebih lanjut padaku.
----------
Author pov
Soojung mengerjapkan matanya beberapa kali. Mencoba melirik ke arah jam dinding diatas pintu kamar. Masih jam 5 pagi. Ia beranjak perlahan untuk masuk ke dalam kamar mandi yang berada di kamarnya. Suara teriakan dari Luna ternyata membuatnya bangun lebih awal dan tidak berniat untuk tidur lagi. Terlebih ia tidak melihat Amber dikamarnya.
Beberapa menit kemudian Soojung sudah selesai mencuci muka dan menggosok gigi. Melangkah keluar dari kamar dan berdiri mematung ditempatnya. Didepannya, ketiga membernya dan manajer oppa tengah duduk bersama. Namun ada yang berbeda kali ini. Mereka tampak serius hingga tidak memperhatikan kedatangannya.
“Ada apa? Kenapa serius sekali?”
Kini semua pandangan teralihkan. Menatap Soojung dengan penuh tanda tanya. Sedangkan yang ditatap juga merasa sangat ingin tahu kenapa mereka semua berkumpul dengan suasana tegang seperti ini.
“Apa berita itu benar Soojung?” Sulli berdiri, menghampiri Soojung dan menuntunnya untuk ikut bergabung dengan mereka.
“Berita apa?”
“Kau dan Kai berkencan. Dispatch telah merilis artikel tentang kencan kalian, dengan foto tentunya”. Victoria menjelaskan.
Soojung yang mendengar hal itu melebarkan matanya terkejut. Dan bingung diwaktu yang bersamaan.
“Skandal kencan lagi? Foto? Foto apa?”
Luna segera menyerahkan ponselnya ke hadapan Soojung. Ponsel dengan layar yang menampilkan foto Kai dan Soojung yang tengah berdua di basement salah satu gedung. Soojung terdiam sejenak. Lalu membaca penuh artikel itu.
“Soojung, oppa tahu kau sangat terkejut dengan ini. Tapi sekarang kau harus ikut denganku. Tuan Lee ingin bertemu denganmu. Sekarang, sebelum wartawan ataupun fans mulai datang”. Soojung menghembuskan nafasnya kesal lalu mulai mengikuti Manajer oppa.
“Kalian tidak perlu khawatir. Tidak terjadi apa-apa”. Ucapnya sebelum benar-benar pergi dari hadapan ketiga member F(x). Bahkan ia tidak menyadari kalau Amber tidak berada disana. Rupanya skandal datingnya dengan Kai membuat fokusnya mencari Amber buyar.
Soojung dan Manajer oppa sudah tiba di perusahaan. Dan ternyata benar saja, diluar gedung para wartawan sudah berkumpul menunggu mereka. Melihat Soojung yang hendak keluar dari mobil membuat para wartawan itu segera berlari menghampirinya. Mencoba untuk mencari tahu tentang rumor kencannya dengan Kai. Dan diwaktu yang bersamaan mobil Kai sampai. Membuat para wartawan semakin antusias. Tapi tidak dengan Soojung. Perempuan itu semakin kesal dan ingin memaki siapapun yang ada didepannya sekarang juga.
Dengan perasaan yang bercampur aduk, Soojung akhirnya masuk ke dalam ruangan yang sudah ada Kai dan
Tuan Lee. Sedangkan Manajer mereka menunggu diluar ruangan.
“Ah, Soojung. Duduklah, ada beberapa hal yang akan kita bahas”.
Soojung memberikan senyum tipisnya lalu mulai duduk di depan Tuan Lee. Bersebelahan dengan tempat Kai.
‘BREAKING : Kai EXO & Soojung F(x) are dating’
----------
Author pov
Soojung melangkahkan kakinya dengan gontai. Ia baru pulang ke dorm besok paginya. Setelah pertemuannya dengan Tuan Lee dan Kai ia pulang ke rumah orang tuanya. Jessica sedang mengadakan tour dengan grupnya di Jepang.
“Soo-ah kau baru pulang”.
Soojung menghentikan langkahnya. Tersenyum manis pada Leadernya. Kemudian menghampiri perempuan itu di meja makan. Ikut bergabung dengan member lain.
“Aku pergi ke rumah kemarin. Maaf tidak memberitahu. Aku sedikit lelah. Wartawan itu terus menggangguku”.
Victoria tampak tersenyum, mengelus lembut rambut panjang Soojung, “Sudah makan?”
Soojung menggeleng, “Suapi”. Ucapnya manja membuat mereka tertawa kecil. Menuruti keinginan maknae grupnya, Victoria dengan sayang menyodorkan sesendok nasi ke mulut Soojung.
“Jadi kalian memang berkencan?”
Mereka menatap Amber serentak. Perempuan tomboy itu masih fokus pada makanannya.
Soojung menundukkan kepalanya, dengan wajah cemberut, “Maaf sekali lagi aku tidak memberitahu kalian lebih awal. Aku hanya tidak ingin terburu-buru tapi ternyata Dispatch sudah menyebarkannya. Maaf”.
Hening sejenak. Mereka tidak tahu harus berkata apa. Sejujurnya Sulli dan Luna sudah tahu kalau Amber menyukai Soojung. Meskipun perempuan tomboy itu tidak mengakui, tapi jelas sekali perilakunya menunjukkan bahwa ia menyukai Soojung. Dan mereka kira Soojung juga menyukai Amber, tapi mendengar sendiri bahwa Soojung memang tengah berkencan dengan Kai membuat mereka merasa sedikit tidak enak.
Victoria merasa sangat buruk mendengar hal ini. Padahal ia sudah meyakinkan Amber bahwa Soojung juga memiliki perasaan yang sama. Tapi yang terjadi malah diluar perkiraannya selama ini. Diam-diam ia mengamati wajah Amber yang tampak tidak bersemangat itu.
“Kenapa harus minta maaf, Soo-ah. Tidak apa. Kami hanya terkejut saat mendengar kabar itu”. Luna membuka suaranya. Memecah keheningan diantara mereka. Ia juga sebenarnya masih merasa shock atas apa yang terjadi. Tapi ia sudah dikenal dengan keceriaannya, jadi sedikit mengganggu saat dirinya juga ikut diam dalam keheningan itu.
“SM akan segera mengkonfirmasi berita itu. Aku hanya perlu menyiapkan diri karena aku akan semakin sibuk. Hhh, beri aku semangat unnie”. Soojung bersandar manja di lengan Luna. Memasang wajah seimut mungkin untuk mencairkan suasana. Entah bagaimana, ia juga merasa bahwa suasana terasa menegangkan. Tapi ia masih tidak tahu apa penyebabnya.
“Aku ada pekerjaan diluar. Aku pergi dulu ya”.
Merekak menatap Amber penasaran. Meskipun sudah tahu alasan ia pergi bukan karena pekerjaan, melainkan karena terluka tapi tetap saja mereka merasa ingin tahu kemana Amber akan pergi dan apa yang akan ia lakukan.
“Kau mau kemana?” Soojung menegakkan tubuhnya. Membalikkan badannya agar melihat Amber yang sudah memakai jaket dan topinya.
“Princess bersantailah. Aku hanya melakukan pekerjaanku”. Amber menampilkan senyum manisnya pada mereka sebelum hilang dari pandangan.
Soojung menatap Luna bingung, “Ada apa dengannya? Apa pekerjaan yang sangat mendesak?”
Luna menatap Sulli dan Victoria bergantian, meminta bantuan untuk menjawab pertanyaan dari Soojung. Bukankah ini sangat mudah? Ia hanya harus menjawab ‘Ya, dia memang sibuk akhir-akhir ini jadi kita hanya bisa menunggunya’ dan Soojung tidak akan bertanya apapun lagi tentang Amber.
“Kau lupa? Amber tampil di berbagai acara sebagai soloist. Jadi dia agak sibuk”. Luna menghembuskan nafas lega. Rupanya Victoria menyadari kegugupan yang dirasakan olehnya.
Soojung hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Mulai menyuap makanan milik Amber yang masih terlihat banyak, “Ish.. Vic-omma, lihatlah. Kau harus menegur Amber karena tidak menghabiskan makanannya. Seharusnya jangan ambil banyak-banyak kalau tidak akan menghabiskannya”.
Victoria tersenyum canggung menatap Soojung, “Ya, aku akan menegurnya nnati. Setelah ini kau ada jadwal, Soojung?”
“Tidak ada. Apa kalian free? Aku ingin bermain dengan kalian”.
“Aku harus pergi. Sulli dan Luna free hari ini”.
“Aku akan mengunjungi rumah nenekku”. Luna menyela cepat. Bertukar pandangan dengan Victoria yang menatapnya tajam seolah bertanya apa yang kau lakukan.
“Kalian pergilah. Aku akan menemani Soojung disini. Lagipula aku rindu sekali pada baby lucu ini”. Sulli mencubit pipi Soojung dengan gemas membuatnya mendapat tatapan mematikan dari ice princess itu.
“Jadi hari ini aku akan berkencan dengan SullI? Tidak buruk”. Soojung bergumam dengan terus mengunyah makanannya.
“Aku harus bersiap sekarang. Jaga diri kalian baik-baik. Aku tidak mengawasi kalian hari ini bukan berarti kalian bisa macam-macam”. Victoria berkata tajam.
“Tentu saja Vic-omma. Memangnya kami akan melakukan apa. Membiarkan Soojung dan Kai pergi berdua, itu yang mengkhawatirkan”.
“Ish paboya”. Desis Soojung tajam menatap Sulli.
“Ayo Vic-omma kita keluar bersama”. Luna menggandeng tangan Victoria. Menariknya pelan untuk keluar dari dorm.
Soojung menatap bingung ke arah mereka berdua lalu menatap Sulli memicingkan matanya, “Ada apa ini? Kenapa kalian sangat aneh hari ini?”
Sulli mengedikkan bahunya acuh. Menyendokkan nasi ke mulut Soojung yang langsung diterima perempuan itu, “Mungkin mereka baru saja terkena laser alien”.
“Aku tahu seharusnya aku tidak bertanya padamu Sull”.
----------
Amber menghembuskan nafas beratnya. Sudah hampir satu jam ia berada di Cafe dekat dorm F(x). Kepalanya terasa sangat berat. Ada pekerjaan diluar? Bahkan ia sudah mengambil cuti saatu minggu ini untuk pergi dengan member terutama Soojung. Tapi sekarang ia menyesal. Seharusnya ia tidak mengambil cuti dan tetap bekerja. Cinta memang membuat luka.
“Boleh kami bergabung?”
Amber terkesiap. Mengangkat kepalanya dengan cepat saat mendengar suara ceria Luna masuk ke dalam telinganya. Dan benar saja, perempuan bersuara emas itu sudah berdiri didepannya dengan wajah ceria. Seperti biasa. Ia melirik ke sebelah Luna. Victoria tersenyum lembut menatapnya membuatnya ikut tersenyum walaupun sangat tipis.
“Kenapa kalian disini?”
“Kenapa? Tidak boleh?” Luna mendudukkan dirinya, menatap Amber pura-pura kesal. Ia mulai memesan coklat caramel favoritnya.
“Kami hanya takut kau melakukan sesuatu yang buruk, Amb. Tapi kalau kau memang butuh waktu sendiri kami berdua bisa pergi”.
Amber buru-buru mengibaskan tangannya sambil menggeleng pelan, “Tidak apa. Aku akan senang kalau kalian menemaniku”.
Mereka terdiam. Amber yang sibuk dengan cappucinonya sedangkan Luna dan Victoria yang menatapnya sendu. Hingga saat pelayan membawa pesanan Luna dan Victoria, mereka tetap tak bergeming. Tidak ada yang membuka suara sedikitpun. Sepertinya Luna dan Victoria sangat mengerti keadaan perempuan tomboy didepannya itu. Mereka hanya diam, mengamati dan menunggu hingga Amber berbicara.
“Kau sudah tahu, Lu?”
Luna dan Victoria saling berpandangan, “Tahu apa?”
“Aku dan Soojung”. Amber berkata pelan. Tanpa menatap lawan bicaranya. Sepertinya cappucino itu lebih menarik daripada Luna dan Victoria.
“Oh.. aku hanya menebak. Kau benar menyukainya?” Luna bertanya ragu. Meskipun ia sudah seratus persen yakin bahwa Amber memiliki perasaan untuk Soojung, tapi tetap saja iai ingin memastikan yang sebenarnya.
“Bukankah aku sangat bodoh? Kenapa aku bisa sesenang itu dengan perasaan ini? Seharusnya aku sadar diri. Memangnya apa yang aku miliki? Suara yang bagus? Dance yang lincah? Atau rap yang keren? Bahkan aku seorang perempuan. Sama sepertinya. Kenapa aku harus berharap jauh padanya. Ish aku benar-benar bodoh”.
Mereka berdua menatap dalam Amber. Jelas sekali perempuan itu sangat terpukul dengan keadaan saat ini. Mereka bisa melihat sisi terlemah dari Amber. Perempuan yang sangat ceria dan jarang sekali menunjukkan kesedihannya sekarang tengah meratapi kesedihannya didepan mereka. Tak berdaya. Bahkan hanya untuk mengangkat kepalanya dan menatap lawan bicaranya.
“Kau memang bodoh Llama” Luna mendesis. Menatap tajam Amber, namun terselip rasa sayang dan prihatin dalam matanya, “Kenapa kau menyerah, hah? Kenapa kau membandingkan dirimu sendiri dengan orang lain? Tidak ada yang salah denganmu. Kau tidak melihat penggemarmu? Mereka datang untukmu. Selalu mendukungmu meskipun saat kau jatuh. Dan kau masih bertanya tentang dirimu sendiri? Kau merendahkan dirimu sendiri? Llama, sadarlah. Penggemarmu akan merasa terluka saat tahu kau menyakiti dirimu sendiri seperti ini”.
“Luna benar Amb. Kau tidak seharusnya seperti ini. Menjatuhkan dirimu sendiri dan membuat luka semakin dalam. Apa akan menyembuhkanmu? Tidak Amb. Itu semakin membuatmu sakit. Kau hanya harus bertahan dan melawan. Buktikan bahwa kau memang pantas. Kita tidak tahu yang apa yang terjadi pada Soojung dan Kai yang sebenarnya”.
“Soojung sendiri yang mengatakannya. Aku bisa apa sekarang? Tetap berfikir postif bahwa itu hanya settingan? Tapi aku tidak melihat ada beban dalam dirinya jika hubungan mereka memang palsu”.
Victoria dan Luna bisa melihat betapa berapinya Amber sekarang. Mereka tidak tahu lagi harus berkata apa supaya Amber tenang. Mereka sadar, seharusnya mereka tidak mengganggu Amber sekarang. Karena tidak akan ada banyak perubahan.
“Baiklah Amb. Kau tenangkan diri saja dulu. Kami mengerti, kau hanya sedang butuh waktu untuk berfikir. Maafkan kami yang sudah mengganggumu”. Victoria melemparkan senyum lembutnya. Menggenggam tangan Amber lembut.
“Terima kasih Vic-omma. Terima kasih Lu. Aku tidak bermaksud mengusir kalian. Maafkan aku, sungguh. Aku hanya belum bisa berfikir dengan baik saat ini”.
“Kami mengerti. Kau akan pulang ke dorm atau bagaimana?”
“Sepertinya aku akan ke apartemen. Tidak apa kan?”
Victoria mengangguk, “Tentu saja. Kau bisa menenangkan diri disana. Tapi ingat, jangan sampai menyakiti dirimu sendiri. Kalau butuh bantuan atau teman cerita kami selalu siap untuk itu Amb”.
“Dan ingat, kau tidak boleh merendahkan dirimu sendiri seperti itu. Kau benar-benar bodoh jika melakukan itu”. Ucap Luna dengan tajam.
Amber hanya tersenyum membalas ucapan Luna. Tersenyum tipis menatap kepergian mereka berdua. Meninggalkan dirinya dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk.
Bersambung
Preview:
“Princess akan menunggumu”
“Kau berbohong mengenai Kai”
“Tak apa. Kau bisa melewati ini Princess. Aku akan selalu menemanimu”
KAMU SEDANG MEMBACA
Sure Thing (Lengkap)
Hayran KurguLove you like a brother Truth you like a friend Respect you like a lover