Chapter 15

1.7K 202 17
                                    

Sure Thing
Chapter 15
----------
Author pov
“Ada bucket bunga untuk Soojung”
Soojung dan Kai yang tengah menyantap sarapan mereka serentak menoleh. Lee unnie-Staff SM yang ikut bersama mereka menyerahkan bucket bunga berwarna putih itukearah Soojung.
“Siapa yang mengirim?” Soojung menerima bunga tersebut. Meneliti setiap inci dan menemukan sepucuk surat kecil.
“Kau bisa melihatnya sendiri. Unnieakan menyiapkan pakaian untuk acara nanti malam” Lee unnie membungkukkan badannya dan berlalu meninggalkan Soojung dan Kai.
“Dari siapa?” Kai bertanya menatap Soojung.
Soojung terdiam sejenak. Mengamati setiap kalimat yang tertulis di kertas kecil. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman. Ia mengangkat kepalanya lalu menatap Kai.
“Dari Amber”
Kai mengangguk mengerti. Diam-diam ia mengamati wajah Soojung yang tengah melahap makanannya dengan santai, “Kalian sangat dekat”
Soojung menoleh, “Ya. Tentu saja. Saat Amber datang ke Korea dia tidak bisa berkomunikasi jadi aku yang membantunya. Dari situlah kami menjadi dekat”
“Apa kalian pernah bertengkar?”
“Kami sering bertengkar. Bahkan diantara yang lain kami yang selalu ribut. Dia suka sekali membuatku kesal”
“Interaksi kalian sangat manis. Amber pasti menjagamu dengan sungguh-sungguh”
Soojung mengangguk setuju, “Kau ingat saat aku pingsan di atas panggung? Saat itu Amber sedang di LA tapi dia segera terbang ke korea begitu mendengar aku pingsan”
“Dia sangat menyayangimu Soo-ah”
“Kami saling menyayangi satu sama lain”
“Apa Amber sudah punya kekasih?”
Soojung mengangkat kepalanya dan mendapati Kai tengah menatapnya serius, “Belum. Sepertinya. Aku tidak tahu, Amber tidak pernah bercerita tentang seseorang. Kenapa? Kau menyukainya?”
Kai hampir saja tersedak mendengar perkataan Soojung. Ia segera menenggak air mineral didepannya.
“Kau baik-baik saja?” Tanya Soojung khawatir.
“Aku baik-baik saja” Kai tersenyum menatap Soojung.
“Oh, syukurlah. Aku kira kau akan mati mendengar leluconku”
Kai tersenyum lembut, “Kau mau pergi setelah ini?’
“Aku ingin membeli sesuatu disini. Mau pergi bersama?”
“Ya. Tentu”
....
‘Morning Princess. Apa tidurmu nyenyak? Jangan lupa sarapan dan vitaminmu. Aku sudah memikirkan oleh-oleh yang akan kuberi untukmu. Kau juga harus menyiapkannya dari sekarang’
From : Ur handsome stupid.
Soojung menatap lekat bucket bunga putih itu. Amber selalu bisa membuat moodnya membaik. Bahkan saat mereka berada jauh seperti ini Amber tetap memberi perhatian padanya.
Ia sudah berada di kamar setelah sarapan bersama Kai. Setelah ini mereka akan pergi ke salah satu pusat perbelanjaan di New York.
“Lee unnie”
Perempuan yang lebih tua 5 taun dari Soojung itu menoleh. Ia tengah menyiapkan barang-barang milik Soojung.
“Iya Soojung?”
“Bagaimana caranya Amber mengirim bunga ini? Dan siapa yang menulis suratnya?”
“Oh tadi malam Amber mengirim pesan agar membelikan bunga untukmu. Dia juga meminta unnie untuk menulis kartu ucapan”
“Dia merepotkan unnie ya”
“Tidak juga. Itu hanya hal kecil. Lagipula unnie senang melihat interaksi kalian. Sangat manis”
Soojung terkekeh mendengar perkataan Lee unnie, “Oh ya jam berapa kita pergi nanti malam?”
“Jam 7. Kalian masih punya banyak waktu untuk bersenang-senang disini”
Soojung menganggukkan kepalanya mengerti lalu kembali fokus pada ponselnya. Sedari tadi ia membuka sosial medianya. Mencari tahu apakah haters mulai menyerangnya lagi setelah kabar datingnya dengan Kai. Dan benar saja, komentar pedas dari netizen bertambah lebih banyak dari biasanya.
“Soojung”
“Iya unnie”
“Apa kau sudah tahu masalah Jessica?” Lee unnie bertanya pelan. Mengamati wajah Soojung yang mulai berubah.
Mereka saling bertatapan.
“Masalah apa? Aku belum bertemu dengan Sica unnie” Soojung menatap Lee unnie dengan was-was. Mendengar perkataan perempuan itu mengenai kakaknya membuat perasaannya tidak nyaman.
“Jessica terlibat masalah dengan agensi. Unnie juga tidak tahu apa masalah mereka. Unnie hanya melihat Jessica keluar dari ruangan Tuan Lee dengan wajah murung”
Soojung terdiam sejenak. Mencoba mencerna perkataan Lee unnie. Pikirannya kembali berkecamuk. Sudah satu bulan ini ia tidak bertemu dengan Jessica. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing hingga tidak memiliki waktu untuk bertemu dan saling berbagi cerita. Termasuk masalah yang sedang dihadapi oleh Jessica. Ia sama sekali tidak tahu tentang hal itu.
“Terima kasih unnie sudah memberitahu ini. Aku akan bertanya padanya nanti”
Lee unnie mengangguk, “Semoga tidak ada masalah serius Soojung. Unnie keluar dulu”
Soojung hanya memberikan senyumnya untuk membalas Lee unnie. Ia bergegas mencari nomor Jessica dan mencoba menghubunginya. Namun sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya. Nomor Jessica tidak bisa dihubungi. Ia juga menghubungi member Girls Generation dan manajernya tapi sama sekali tidak ada jawaban.
Setelah menghubungi orang tuanya barulah ia mendapat pencerahan. Nyonya Jung sedang bersantai dirumahnya dan menerima panggilannya.
‘Soojung-ah kau baik-baik saja? Sedang apa disana?’
“Aku baik-baik saja eomma. Apa eomma bertemu Sica unnie?”
‘Kami bertemu 2 hari yang lalu. Ada apa Soojung?’
“Aku hanya merindukan unnie”
Eommanya terkekeh di seberang telfon, ‘Unniemu juga rindu padamu. Tapi dia bilang dia sudah biasa menunggumu jadi cepatlah selesaikan pekerjaanmu dan bertemu dengan Jessica’
“Apa unnie baik-baik saja?”
‘Kenapa kau bertanya? Terjadi sesuatu?’
Soojung mengerti. Orang tuanya pun tidak tahu tentang masalah yang dialami Jessica.
“Hanya memastikan. Eomma aku harus pergi. Nanti aku telfon lagi”
‘Baiklah. Jaga dirimu Soojung’
“Eomma dan appa juga. Sampai jumpa nanti eomma. Love you”
Soojung memutuskan panggilan dengan eommanya. Sekang ia tidak bisa tenang sebelum mendengar suara dari Jessica.
Ia merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Menatap langit-langit kamar. Berkali-kali menghela napas panjang agar dirinya kembali tenang. Tapi tetap saja ia merasakan kecemasan yang luar biasa mengingat Jessica.
Drrrt..
Soojung meraih ponselnya yang bergetar. Lalu menggeser layar untuk menjawab panggilan.
“Ya Amber ada apa?”
‘Hei ada apa? Kenapa suaramu seperti itu?’
“Terima kasih bunganya Amb. Aku tidur nyenyak semalam. Hari ini aku akan mencari oleh-oleh untukmu dan juga member”
‘Baguslah kalau kau tidur nyenyak. Tapi kenapa suaramu seperti itu? Ada hal buruk Princess?’
Soojung menghela nafas berat, “Kau sudah ada China?”
‘Sudah Princess. Kenapa tidak menjawabku?’
“Aku khawatir dengan Sica unnie”
‘Jessica unnie? Apa terjadi sesuatu padanya?’
“Aku tidak tahu. Lee unnie memberitahuku tadi. Sica unnie sempat bertemu dengan Tuan Lee dan mereka sepertinya terlibat perbincangan serius”
‘Mungkin bukan sesuatu yang buruk. Bisa saja unniemu akan debut solo?’
“Tidak Amb. Lee unnie melihatnya murung setelah keluar dari ruangan. Itu terdengar tidak baik. Aku juga sudah mencoba menghubungi unnie tapi nomornya tidak aktif”
Amber terdiam ditempatnya. Membuat keheningan melanda mereka berdua. Soojung pun tampaknya tidak ingin berbicara terlalu banyak sekarang.
‘Apa aku perlu kembali ke Korea dan menemui Jessica unnie?’
Soojung tertegun di tempatnya.
“Tidak. Tidak perlu Amb. Mungkin besok aku bisa menghubungi unnie lagi”
‘Tak apa. Aku akan segera kembali ke Korea setelah membeli oleh-oleh’
“Amber.. Tidak perlu sejauh ini. Kau bahkan baru sampai. Untuk apa kembali ke Korea dan menyiakan waktu liburanmu..”
‘Aku tidak bisa berlibur dengan tenang kalau kau saja merasa cemas setiap saat’
Soojung menghembuskan nafas, “Seharusnya tidak perlu seperti ini. Maafkan aku Amb”
‘Kenapa harus minta maaf? Kau tidak melakukan kesalahan. Lagipula ini sudah menjadi tugas servant unntuk menjaga princessnya agar tetap baik-baik saja’
“Kau yang terbaik Amb”
‘Kau baru sadar? Kemana saja selama ini, hah?’
Soojung terkekeh mendengar perkataan Amber. Setidaknya ia sudah sedikit lebih tenang saat tahu bahwa Amber akan menemui Jessica. Meskipun ia jadi semakin merasa bersalah pada Amber.
“Amb... Aku harus pergi sekarang. Kau serius akan menemui Sica unnie?”
‘As you wish Princess. Bersenang-senanglah disana. Aku akan menghubungimu setelah bertemu Jessica unnie’
“Terima kasih Amb. Sampai bertemu nanti”
‘Jangan lupakan oleh-olehku ya. Sampai jumpa’
Amber menutup sambungan telfonnyameninggalkan Soojung yang masih berdiam diri di atas tempat tidur dengan fikirannya yang berkelana.
...
Amber dan Victoria tengah berkeliling di China. Mengunjungi berbagai tempat perbelanjaan terkenal disana.
“Kau yakin akan langsung kembali Amb?”
Mereka berhenti di salah satu tempat makan sederhana di China setelah puas berbelanja untuk mereka dan juga untuk member.
“Iya Vic-omma. Soojung sangat khawatir dengan keadaan Jessica unnie. Aku tidak bisa membiarkannya”
“Aku juga sebenarnya ingin bertemu Jessica tapi masih ada pekerjaan disini. Aku juga khawatir padamu Amb. Kau terlihat kurang sehat”
“Vic-omma fokus saja disini. Aku akan baik-baik saja. Aku janji”
Victoria menatap cemas ke arah Amber. Belakangan ini Amber memang diketahui sering migrain. Dan itu membuatnya tidak tega membiarkan Amber kembali sendirian ke Korea.
“Kau sangat mencintai Soojung?”
Amber terdiam. Menghentikan aktivitas makannya dan menatap Victoria dalam, “Apa terlihat jelas?”
“Tentu saja. Kau tidak sadar..”
“Apa aku berlebihan Vic-omma?
Victoria membalas tatapan sendu Amber. Mereka saling berpandangan dengan rasa sakit didalamnya, “Kurasa tidak untuk seseorang yang tulus mencintai. Tapi bukankah ini menyakitimu Amb?”
“Memang sakit. Tapi menjauhi Soojung dan berhenti mempedulikannya membuatku sangat terluka”
“Bagaimana kau bisa sebaik ini Amb” Gumam Victoria.
Amber yang melihat tingkah Victoria hanya tertawa kecil lalu mengalihkan pandangannya dan kembali menyantap hidangan didepannya.
“Aku memang sangat baik. Buktinya banyak orang yang terpesona padaku”
“Ch. Kau kembali lagi seperti Amber yang dulu. Menyebalkan”
Akhirnya mereka kembali menikmati waktu bersama dengan bercanda ria. Tidak ada lagi perbincangan serius mengenai perasaan Amber. Sepertinya mereka memanfaatkan sedikit waktu dengan baik dan tidak membuat hati mereka terluka.
Bersambung

Preview:
“Apa terjadi sesuatu pada Amber?”
“Aku mengatakannya padamu karena aku percaya kau pasti bisa menjaga rahasia ini. Aku akan mengatakannya pada Soojung nanti setelah aku benar-benar sudah memutuskan”
“Soojung tidak akan melakukan hal gila kan?”

Sure Thing (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang