Lapangan.
Jeon Somi, gadis yang sedang menahan emosinya karena berurusan dengan lelaki bernama Lai Guanlin.
"Balikin tempat pensil gua?!" rungut Somi.
Sedangkan Guanlin, lelaki menyebalkan itu hanya menjulurkan lidah, "Wle, ambil sini kalo bisa."
Sekarang jam 1 siang, dan ditambah ada pelajaran olahraga, lalu lelaki bertubuh bongsor yang bernama Guanlin mengerjainya. Membuat Somi terus-terusan berlari dibawah teriknya matahari untuk mengambil tempat pensilnya.
"Guanlin! Plis balikin tempat pensil gua, ini gua mau nulis, waktunya udah mepet." rengeknya.
Guanlin terus berlari, "Payah banget sih, ambil lah."
Somi tidak mau menyerah, ia terus-menerus mengejar Guanlin.
'Gua harus dapetin tempat pensil itu.' batin Somi.
Hampir 8 senti lagi, untuk mendapatkan tempat pensil kesayangan milik Somi.
"GUANLIN, SOMI, AWAS!!"
Jeduk...
Mereka berdua terkena lemparan bola voli, secara bersamaan, membuat Guanlin dan Somi langsung tersungkur ke tanah. Dan langsung pingsan ditempat.
🎎
Dan sekaranglah, Guanlin dan Somi berada di UKS, ranjang mereka juga bersebelahan.
Entah mengapa, mereka juga langsung siuman secara bersamaan.
"Aduh pusing." rungut Guanlin.
"Ya ampun kepala gua." keluh Somi.
Mereka berdua terduduk, dan berhadapan satu sama lain "AKHHHHHH!"
Guanlin berteriak, begitu juga dengan Somi "Kok lo bisa dibadan gua sih?!"
Somi benar-benar terkejut apa yang sekarang ada dihadapannya.
"Heh! lo juga ngapain ada dibadan gua anying?!" balas Guanlin.
Untung saja UKS sedang keadaan sepi, jadinya tidak ada yang mendengar teriakan mereka berdua.
Ini seperti mimpi, bayangkan saja tubuh milik Guanlin dikendalikan oleh jiwa Somi, begitu juga sebaliknya. Tubuh Somi dikendalikan oleh jiwa Guanlin.
Guanlin yang notabenya berada ditubuh wanita, langsung menarik Somi yang kini berada ditubuh lelaki.
"Aduh Lin, mau kemana sih?!"
Walau Guanlin berada ditubuh wanita, tapi tetap saja kekuatannya lebih besar dari Somi.
Mereka berdua berjalan menuju rooftop yang berada disekolah, karena itulah tempat yang jarang dikunjungi.
"Lin, tempat ini angker tau." keluh Somi.
Guanlin langsung berhenti, "Denger ya Som, elo itu cowok, jadi bersikaplah kaya cowok."
"Ya walaupun badan gua cowok, tapi jiwa gua masih cewek, Lin." balasnya.
"Plis deh, Som, gayanya gausah kemayu. Lo itu lagi dibadan gua, setidaknya bisa gentle dikitlah, jadi geli gua liat badan sendiri."
Somi mengerucutkan bibir, "Tapi Lin--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Tertukar ● GuanSom [√]
Acak[END] "Kok?! Elo bisa dibadan gua sih?!" "Heh! Lo juga ngapain ada dibadan gua anying?!" Bayangkan, jika jiwa kalian tertukar dengan lawan jenis? apa yang akan terjadi, seperti Guanlin dan Somi. Jiwa mereka harus tertukar secara tiba-tiba. Bagaiman...