Guanlin tersenyum sembari turun dari motor Mingyu, "Makasih kak udah nganterin."
Mingyu tersenyum kikuk "Eh iya sama-sama, btw ini rumah kamu Som?"
Guanlin mengangguk, "Iya kak."
"Kamu pindah?"
Guanlin menautkan dahinya, "Pindah? Enggak kok."
"O-oh yaudah kakak duluan ya Som."
"Wokeh kak."
Sesampainya dirumah Guanlin langsung masuk ke dalam rumah, "Assalamualaikum, Guanlin pulang!"
Bi Ijem membuka pintu, tapi ia keheranan "Waalaikumsallam, eh iya maaf dek? Cari siapa?"
Guanlin langsung terdiam, 'Wanjing gua baru sadar, jiwa gua kan ketuker. Ngapa malah ke sini, harusnya gua pulang ke rumah Somi.'
"Anu ada Som-eh Guanlinya ga?"
'Bodo amat, alibi aja dulu.'
"Oh sebentar ya dek, masuk dulu sini."
Bi Ijem masuk ke dalam rumah, lalu tak lama Somi keluar. Tetapi dengan Jihoon dan Woojin.
"Loh kok ada Somay?" Woojin kaget, melihat Guanlin yang kini berada dirumahnya sendiri, ya karena pandangan Woojin berbeda. Jadinya ia melihat Guanlin seperti Somi.
Somi melotot, "Ada apa Som?"
Guanlin langsung menarik tangan Somi, dan menjauh dari Jihoon dan Woojin "Somi kenapa? Kok tiba-tiba narik Guanlin?" tanya Jihoon.
"Pasti mereka KDRT." jawab Woojin.
Jihoon hanya mendelik matanya, mendengar ucapan bodoh Park Woojin.
Kini Guanlin duduk di taman dekat rumahnya bersama Somi, "Lo ngapa sih Lin? Tiba-tiba kesini?" tanya Somi.
"Aduh Som, gua kira, gua udah balik normal! Ga inget kalo jiwa kita ketuker."
Somi menepuk dahinya, "Bego, tolol, bodoh, kapan pinter sih lo?"
"Yakan gua ga sadar, pantes aja tadi si Mingyu nanyain 'Kamu pindah?' Eh pas diliat ternyata salah rumah."
Somi mendelikan matanya, "Liat tuh, Jihoon sama Woojin pada bingung. Eh bentar lo pulang bareng kak Mingyu?"
Guanlin mengangguk, "Ya iya, gua bingung pulang sama siapa."
Somi tertawa, "Cia homo lo? Hahaha"
"Ya kagak! Daripada ga ada tumpangan."
"Yaudah gih pulang." usir Somi.
"Ngusir lo?"
Somi tersenyum, "Terus disini mau ngapain?"
"Hehehe anterin dong, kan lumayan jauh."
Somi menghela nafas "Yaudah ayo."
Akhirnya Somi mengantar Guanlin, itu membuat Jihoon dan Woojin menjadi bingung. Dua manusia yang sering bertengkar, tetapi sekarang jadi akur.
"Kok gua kangen rumah ya Lin?" tanya Somi. Yang kini sudah berada didepan rumahnya.
Guanlin tersenyum "Jujur Som, gua lebih nyaman tinggal dirumah elo."
Somi menautkan dahinya "Nyaman kenapa?"
"Keluarga lo baik, nyokap bokap lo humble banget, apalagi kakak lo. Sumpah asik banget."
Somi menghela nafas, "Keluarga lo juga baik, lo tau ga sih? Bokap lo ngasih PS 4, hehehe."
"Tapi mereka ga pernah inget sama gua Som, mereka ga pernah perhatiin gua, mereka itu terlalu sibuk sama kerja. Ga bisa ngebagi waktu sama anak. Emang bokap sama nyokap gua selalu ngasih hadiah buat gua, tapi ga pernah ngasih gua kasih sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa Tertukar ● GuanSom [√]
Acak[END] "Kok?! Elo bisa dibadan gua sih?!" "Heh! Lo juga ngapain ada dibadan gua anying?!" Bayangkan, jika jiwa kalian tertukar dengan lawan jenis? apa yang akan terjadi, seperti Guanlin dan Somi. Jiwa mereka harus tertukar secara tiba-tiba. Bagaiman...