[🌙] Bagian 12

1.1K 158 13
                                    

Sebelumnya, minal aidin walfaizin. Mohon maaf lahir dan batin♡

Untuk para readers mohon maaf karena baru bisa update, karena authornya ke asikan main RP sampai lupa sama story ini:(, jadi ga memungkinkan masih banyak apa engga yang baca story ini. Tapi trimakasih untuk yang mau nunggu story ini. And happy reading:)

🎎

Sejak kejadian tadi, Jihoon dan Woojin jadi bimbang sendiri.

"Jadi nanti kita bakal bikin strategi buat kalian." ucap Yoojung.

Sedangkan Guanlin tidak mendengarkan ucapan Yoojung, ia lebih fokus kepada Jihoon dan Woojin "Ini kutu kupret ngapa sih? Panik amat, kek mau disunat massal."

Woojin menyengir, "Gapapa, sans aja."

"Yaudah sekarang kita balik ke kelas, udah mau masuk." -Doyeon.

Mereka kembali ke kelas, tetapi Somi menahan tangan Guanlin, "Alin..."

Guanlin berbalik dan mengangkat alisnya, "Kenapa?"

"Kalo Jeno ngajak ngobrol, sebisa mungkin jaga jarak ya."

Guanlin menautkan dahinya, "Loh emang kenapa?"

"Ya gua ga mau aja, kalo misalnya lo ditanya udah punya gebetan, jawab aja iya. Oke?"

Guanlin hanya mengangguk ucapan Somi, "Yaudah ayo masuk kelas, lo mau bolos sama gua."

Somi tersenyum kecil dan menggeleng, "Engga mau, yaudah ayo ke kelas."

🎎

Sepulang sekolah mereka berenam tidak langsung pulang melainkan, memilih duduk ditepi lapangan, "Liat tuh, ada yang main voli. Siapa tau kalo kalian berdua kena lemparan voli bisa balik kaya semula." ucap Woojin sembari menunjuk ke arah lapangan.

Guanlin menjitak kepala Woojin, "Ga akan bisa."

"Yaudah intinya, nanti malam kalian bakal kita ajak kenalan." balas Jihoon

Lalu Guanlin berdiri dari duduknya, "Yaudah gua pulang dulu, bye."

Somi ikut berdiri, "Guanlin tungguin. Dadah para kaum jelatah." Somi melambaikan tangannya ke arah semua temannya.

"Sialan, ga gua bantuin cari doi nih!" rungut Doyeon.

Somi hanya tersenyum, dan segera menyusul Guanlin.

Kini Guanlin dan Somi berada digerbang sekolah, "Ngapain disini? Ga mau pulang?" tanya Guanlin.

Somi menatap Guanlin, "Nanti aja, takutnya ada Jeno, terus nanti ngedeketin elo."

Guanlin tersenyum, "Udah gih pulang, masalah kaya gitu biar gua yang nanganin."

Somi tidak meralat ucapan Guanlin, ia malah menepuk pundak Guanlin, "Tuh liat, ada Jeno. Gua bilang juga apa, mana dia jalan arah kesini lagi."

Dan kini Jeno sudah berada dihadapan Guanlin dan Somi, "Hay Somi."

Guanlin hanya tersenyum 'Gua ini sepupu lo anying.'

Kini Jeno menatap Somi, "Kok bisa bareng Somi sih lo?"

"Bisalah, Somi kan pacar gua."

Jiwa Tertukar ● GuanSom [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang