Awal dari Perjalanan Panjang

4 1 0
                                    

Sejenak aku terdiam dan memikirkan masa lalu ku kembali sebelum makan sahur. Aku memikirkan saat diriku berikhtiar untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal karena secara tidak sengaja melihat postingan temannya si Ayang.

Waktu itu, aku mempunyai keinginan untuk memiliki bentuk badan ideal layaknya perempuan seusiaku, dan juga potongan rambut pendek yang sebenarnya rambutku juga udah pendek, tapi tidak semirip dia. Aku mulai melakukan berbagai cara agar aku bisa meraih hal yang aku inginkan saat itu, mulai dari membiasakan diri berlari setiap pagi dan sore, mengunjungi tempat kebugaran di kantorku, membiasakan pola makan yang mirip orang Jepang dengan mengurangi porsi makan, dan juga membiasakan diri untuk tidak sering berkendaraan kecuali kalau cukup jauh. Bahkan saat aku mudik ke Jepang pun aku pernah jalan dari stasiun di Osaka sampai ke sebuah museum kendaraan pabrikan Jepang. Walhasil, aku bisa meraih bentuk badanku seperti sekarang.

Kemudian, aku pun berpikir untuk melakukan sebuah perjalanan panjang untuk menemui orang yang menginspirasi diriku saat aku ingin mengubah bentuk badanku dulu.

"yang, kamu masih ada kontak orang yang badannya jadi bodygoals aku gak?"
"Oh, si dia? masih sih. Malah beberapa waktu lalu dia nanyain kamu?"
"Seriusan yang?"
"Bener! Soalnya dia takjub sama ikhtiar kamu hingga kamu mirip dia"
"Tunggu, emang bener aku mirip dia?"
"Kamu mah nggak percayaan. Nanti coba cek profil dia sambil kamu ngaca di cermin"

Selepas makan sahur, aku pun makin penasaran dengan orang itu. Dan saat aku mengunjungi profil dia dan melihat foto dia, aku langsung memandang cermin.

"Benar juga kata si Ayang, aku memang mirip, kembar malah. Padahal beda orang tua dan belum ada ikatan saudara pula."

Bahkan, saat aku melihat namanya, aku merasa tidak asing lagi dengan namanya. Dia adalah salah satu temanku saat aku duduk di bangku SMP, namanya Ghina. Lantas, saat aku mengirimkan pesan kepadanya, dia pun sedikit ingat denganku dulu pas SMP.

"Kamu Mayu anak kelas 8.9 kan?"
"Kok tahu? Apa benar ini Ghina anak kelas 8.10?"
"Eh, kamu tau juga. Ngomong-ngomong gimana usaha merubah bentuk badanmu kemarin?"
"Justru itu, aku pengen berterimakasih sama kamu, berkat postinganmu saat di pantai dulu, aku bisa kembali langsing dan malah bisa beneran mirip kamu juga!"
"Kaya pas SMP kan? sampai si Ajeng adikmu kebingungan lihat kita dulu. Padahal rambutmu dulu panjang dan sering pakai jilbab malah, walaupun nggak sering-sering amat."
"Ahaha... ingat juga dengan momen itu. Eh, sekarang kamu sekolah di mana?"
"Aku sekarang sekolah dan tinggal di Bali."
"Wih, deket sama uwa aku dong!"
"Iya sih, dulu kamu juga sempet bilang kalo kamu punya saudara di Bali."
"Eh, kapan-kapan aku ke Bali ya, pengen ketemu kamu nih."
"Boleh-boleh aja sih. Nanti kalo ketemu kita main yuk, ke pantai. Mau nggak?"
"Aaaa... mau dong!"

Semenjak obrolan di internet itu, aku mulai menyisihkan sebagian gaji aku untuk mewujudkan rencana itu sehabis Idulfitri nanti. Dan kami mulai kembali berbincang seperti saat SMP dulu. Nggak nyangka juga sih kalau aku sekarang mirip temanku pas SMP.

Dan ngomong-ngomong, dia itu aslinya lahir di Bali lho, dan dia sempat satu sekolah denganku pas SMP karena bapaknya dinas di Bandung sejak dia duduk di bangku kelas satu SMP sampai lulus SMP.

[BERSAMBUNG]

Mayu's Diary (Reiwa Era) [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang