13. The Truth

2K 200 7
                                    

Munich, Germany

Junu nampak sedang berkemas. Malam ini dia akan berangkat ke Seoul.

"Jia! Ayo maka !"ujar appanya sambil mengetuk pelan pintu kamar Jia.

"Aku tidak mau makan jika aku tidak boleh ikut dengan oppa ke Seoul"rengek Jia. Appanya, Johann pun membuka kamar anaknya dan menghampiri anak bungsunya yang tengah berbaring diranjangnya.

"Eomma pasti kecewa kalau Jia membolos sekolah."ujar Johann mencoba  memberi pengertian.

"Iya, tapi aku ingin bertemu dengan eomma juga Juan eonni."ujar Jia.

"Eomma juga pasti ingin bertemu dengan Jia."ujar Johann lembut.

"Aku berangkat dulu."pamit Junu.

"Jangan lupa gitarnya."wanti Johann.

"Akh, iya." Junu pun berjalan menuju kamarnya dan mengambil kotak gitar yang cukup besar.

"Oppa! Jangan lupa, kau harus membelikanku papan skate baru! "titah Jia.

"Pasti!"jawab Junu sebelum pergi.

Seoul, South of Korea

Butuh beberapa jam untuk Junu sampai di bandara Incheon. Setelah membenahi topi fedora yang terpasang di kepala, ia langsung pergi ke Seoul. Di sana ia mengunjungi beberapa tempat untuk melakukan hunting foto. Ia banyak menemukan objek foto yang bagus di Seoul.


Junu's POV

Kutekan shutter kameraku dengan cepat. Meskipun perjalanan Munich kemari cukup menguras tenaga, tapi melihat objek-objek foto yang unik di sini serasa mengembalikan lagi tenagaku.

"Yak, kau bolos sekolah ya?"tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahuku dari belakang.

Di belakangku kira-kira ada sepuluh orang lebih berpakaian tertutup seperti teroris memandangiku dari belakang. 

Aku hanya diam. Mereka dikerubungi banyak orang seperti pemain sepak bola terkenal saja. Mereka tiba-tiba menggiringku masuk ke sebuah mini bus.

"Kau seperti mau ke luar kota saja."ujar salah satu dari mereka begitu minibus ini berjalan. Aku masih diam punggungku masih memanggul tas ranselku dan tanganku masih menenteng tas gitar yang lumayan besar. Kacamata hitamku masih setia bertengger di hidungku. 

Mini bus ini berhenti di sebuah gedung bertingkat yang bertuliskan "SM Entertaiment"

Mereka, orang-orang aneh itu lagi-lagi menggiringku masuk ke dalam gedung itu. 

Mereka membawaku ke lantai dua gedung ini dan berhenti di sebuah pintu yang bertuliskan 'Ruang Latihan Trainee'

Hei! Aku bukan seorang trainee! Salah satu dari mereka lalu membuka pintu itu.

Begitu pintu terbuka terlihat seseorang sedang menari memunggungiku.

"Hyung!!"panggil salah satu orang yang telah menggiringku hingga kemari. Orang yang sedang menari itu langsung menoleh ke arahku.

"Hheeh Juan!!"orang-orang yang ada dibelakangku langsung berteriak.

Orang itu lalu membalikkan badan.

"Noona!!"kini giliran aku yang berteriak.

"Junu!!"noona nampak bingung dengan kehadiranku, begitu juga orang-orang  yang ada di sini.

"Noona?"semua bertanya serempak. Kulepas kacamata hitamku dan topi fedoraku. Aku pun berjalan mendekati noona dan memeluknya.

"Kau makin tinggi saja noona."pujiku menyadari Juan noona semakin tinggi.

Boyish Trainee «✔»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang