Sarah dan Ahim saling mengenal sejak kecil. Mereka dekat seperti kakak dan adik. Sering berantem mewarnai hari-hari keduanya saat bertemu.
Setelah dewasa, orang tua keduanya menjodohkan mereka. Suka tidak suka, mau tidak mau, mereka harus hidup bers...
Namaku Sarah. Sarah Annisa lengkapnya. Aku belum lama menyandang gelar sarjana. Belum sempat mencari, apalagi memasuki dunia kerja. Tapi..., hari pernikahan sudah menanti di depan mata.
Bahagia? Sayangnya nggak. Aku merasa biasa saja. Mungkin karena pernikahan ini adalah keinginan orang tua. Ya, aku menikah karena dijodohkan.
Untungnya aku sudah kenal calon suamiku sebelumnya. Aku mengenalnya dari kami masih sama-sama suka nangis dan ngompol alias kenal sejak bayi. Malah mungkin dijodohkan juga sejak bayi. Aku bahkan sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri, meskipun tiap ketemu hampir pasti kami ribut melulu.
Seperti halnya aku, dia —calon suamiku— juga tidak mengharapkan perjodohan ini. Apalagi dia dari dulu terkenal sering gonta-ganti pacar. Sekarang pun statusnya masih pacar orang.
Namun apa daya, kami berdua tak mampu menolak keinginan orang tua. Yang bisa kami lakukan hanya menerima dan menjalani, sembari berharap suatu hari nanti benih-benih cinta akan bersemi di hati kami.
"Menikah itu modalnya cuma dua, Nduk. Satu, niat baik. Dua, menjaga niat baik tersebut agar tetap baik."
Demikian pesan bapak dan ibuku. Aku nggak terlalu paham, tapi aku mengiyakan saja agar mereka senang. Setidaknya satu niat baik sudah kukantongi yaitu birrul walidain. Sebab membahagiakan orang tua adalah prioritasku yang paling utama.
***
20052022
Hai, ketemu dengan Sarah dan ....
Oh, nama tokoh laki-laki belum kusebut ya di part ini. Hihi....
Ya udah, langsung cusss baca part selanjutnya aja yak.
Ini versi yg sudah kurevisi. Yang sebelumnya kutulis pertama kali di Mei 2019. Waktu itu wawasan tentang menulisku masih sangat sedikit. Belum gitu paham ttg penggunaan kata baku, dialog tag, dan aturan-aturan menulis lainnya.
Dan ini cerita pertamaku yang pakai acara revisi. Yang lain yg udah selesai/lengkap partnya juga belum ada yg kurevisi. Hehe...
Covernya kubuat sendiri pakai Canva. Gratisan pula. Dan sebelum memutuskan mau pakai cover yang mana, aku bikin polling dulu di instastory. Pilihan terbanyak yang akhirnya kupakai.
Ini dia covernya:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sederhana dan biasa saja sih. Tapi nggak pa-pa lah ya.
Baiklah. Selamat membaca, teman-teman. Semoga suka dan berkenan.
Jangan lupa tinggalkan jejak dan kenangan ya. Eh, maksudnya vote dan komentar. Hihi...
Mau berkunjung ke akun-akunku juga boleh yaaa. Yuk... - Wattpad: fitrieamaliya - Instagram: fitrieamaliya - 2nd Instagram: fitrie.amaliya - Karyakarsa: fitrieamaliya
