Seven

503 13 0
                                        

  Hari ini Rissa sudah siap untuk ke sekolah menunggu seseorang yang kini telah mengisi hari-harinya. Lelaki yang dulu di bencinya tapi lihatlah sekarang.

  Rissa memandangi ponselnya sambil sesekali tersenyum, kemarin adalah waktu yang mengembalikan senyum itu. Apakah kalian menganggap Rissa alay, itu terserah kalian Rissa tidak perduli dengan itu.

  Klakson motor membuyarkan lamunan gadis itu. Rissa mendongak menatap lelaki yang tersenyum ke arahnya, Rissa membalas senyum itu.

"Nggak mau naik nih. Ucap Rafa setelah mereka hanya saling tatap menatap.

"Ehh i-iyaa. Ucap Rissa sambil menaiki motor sport merah itu.

  "Aku tebak kamu lagi nungguin aku yah. Ucap Rafa menatap Rissa di balik kaca spion motornya.

"Lo bodoh atau tolol sih. Ucap Rissa memutar matanya malas.

Rafa terkekeh melihat wajah gadis di belakangnya sekarang.

"Aku tau aku ganteng. Ucap Rafa membuat Risa kembali memutar matanya malas.

  "Iya deh iya, nggak usah cemberut gitu mukanya makin jelek kan. Ucap Rafa membuat Rissa memblalakan metanya, Rafa hanya terkekeh melihatnya.

"Biarin jelek yang penting banyak yang naksir. Ucap Rissa santai sambil menatap jalanan.

  Padatnya jalanan membuat pengendara merasa kesel seperti rafa sekarang apalagi di tambah lampu merah, oh bisa bayangkan jam sudah hampir menunjukkan angka 7 matahari sudah sangat menyengat di tambah dengan asap kenalpot dari kenderan, rasanya Rafa ingin lari saja.

"Muka Lo kenapa musam gitu. Tanya Rissa menahan tawanya ketika melihat Rafa dari spion motor.

Rafa mendengus menatap Rissa dengan jengkel dari spion motornya, kemudian tersenyum smirik.

Rafa menarik tangan Rissa untuk memeluknya dari belakang. Sontak Rissa terkejut dengan apa yang Rafa lakukan, gadis itu hendak melepaskannya namun langsung di cegah oleh Rafa.

"Gini aja biar nyaman, nggak jatuh juga. Ucapan Rafa membuat jantung Rissa menjadi tak karuan.

"Ah bilang aja Lo mau modus. Ucap Rissa santai dengan mati-matian menahan gejolak aneh dari jantungnya bagaimana kalau Rafa bisa merasakannya. Posisinya sangat dekat dengan Rafa oh tuhan tolonglah.

  Rafa bisa merasakan detak jantung milik Rissa entah kenapa Rafa juga dapat merasakan desiran hangat saat menatap rissa. Rafa menggelengkan kepalanya dan melajukan motornya di atas rata-rata, seolah tidak perduli dengan teriak-teriakan dari Rissa dan pengendara lain Rafa malah menambah kecepatan motornya.

  Rafa memasuki gerbang sekolah seperti biasa dirinya akan menjadi tontonan oleh para kaum hawa.

  Langkah kedua sejoli itu menyusuri koridor sekolah yang sudah cukup ramai, melewati ocehan-ocehan siswa siswi mengenai keduanya

  "OMG Rafa kenapa makin ganteng aja.

  "Rafa gue kenapa sama cewek badgirl kaya dia.

  "Aduh couple goals banget, ceweknya cantik memang sih jutek sama kaya cowoknya yang dingin tapi rada-rada playboy.

  Keduanya berjalan berdampingan Rafa yang menggenggam tangan kanan Rissa dan bertingkah biasa saja, sedangkan gadis di sampingnya mati-matian menahan deru jantungnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa gue jadi kaya gini. Batin Rissa sambil berjalan dengan sok cuek sangat bertolak belakang dengan jantungnya sekarang.

  Rissa memasuki kelasnya yang sudah ramai dan menatapnya dengan tatapan sulit di artikan, tunggu apa ini karena lelaki di sampingnya, mata Rissa hampir keluar dari tempatnya setelah sadar bahwa tangannya di genggam oleh Rafa.

"Gue pergi. Ucap Rafa dengan tampang datarnya.

Rissa mendaratkan bokonya di samping Gita yang kini menatapnya dengan tatapan horor tetapi membuat Rissa ingin tertawa.

  "Kenapa Lo muka gitu amat neng. Ujar Rissa dengan menahan tawanya yang ingin pecah.

"Jelasin. Ucap Nia yang menata Rissa dari belakang.

"Yah gue pacaran ama tuh orang. Ucap Rissa pada sahabatnya yang menatapnya tajam.

"Seriusan lu pacaran ama dia,  bukannya lu benci banget Ama sih tuh orang. Ucap Nia dengan satu alisnya terangkat.

"Yah gitu. Ucap Rissa.

"Ahh bodo amat lu pacaran ama siapa yang penting lu mah happy tapi ingat jangan lupa traktir. Ucap Rara yang di angguki oleh ketiganya.

  "Kayaknya uang jajan gue nggak kepake nih. Ucap Gita.

  "Kagak kagak gue nggak mau traktir sama si tembok sana. Ucap Rissa sambil memasang earphone miliknya dan menyalakan musik dari handphonenya.

  "Alah si bocah. Ucap Gita dengan menggelengkan kepalanya.

Bereda dengan Rissa yang tertidur di kelasnya Rafa malah memilih bolos di rooftop sekolah bersama Rehan menikmati  semilir angin ditemani dengan cahaya sang mentari yang sangat menusuk kulit, sesekali lelaki itu menghembuskan asap dari benda yang bernikotin itu

"Gimana keadaan mika raf. Ucapan Rehan membuat lelaki di sampingnya menoleh ke arahnya.

  "Gitu aja. Ucap Rafa dan kembali menghisap benda bernikotin itu.

"Lo beneran pacaran ama si Rissa. Tanya Rehan lagi.

"Hmm.

"Lo serius jatuh cinta Ama dia. Tanya Rehan lagi.

Rafa terkekeh mendengar pertanyaan Rehan yang menurutnya sangat lucu di dengar.

  "kalau gue gak ada perasaan ama dia yah gue gak mungkin pacarin lah.

"Gue harap lu gak bakalan nyakitin sih Rissa. Ucap Rehan yang di angguki oleh Rafa.

"Gue pernah ngerasain seperti dia, menjadi seorang yang di benci oleh dirinya sendiri, menjadi seorang yang di benci oleh orang lain, bersikap sok tegar padahal rapuh itu sulit bro. Ucap Rehan sembil terkekeh.

Rafa terdiam mendengar ucapan Rehan, benar saja apa yang di katakannya tadi hidup dengan di benci dirinya sendiri sangat menyedihkan.

"Ohiya gimana rencana balas dendam lo, emangnya lo udah ketemu ama cowok itu. Tanya Rehan lagi.

"Hmm. Rafa tersenyum sinis bodo amat dengan segalanya yang penting dirinya bisa membalaskan dendamnya.

Flesbek on

  Seorang gadis terduduk dengan deraian air mata mengalir dari mata lentiknya. Menangisi apa yang telah terjadi yang menjadi kesalahannya.

  Apa yang dirinya lakukan, apa yang telah ia perbuat itu adalah kesalahan.

Seorang lelaki menghampiri gadis yang menenggelamkan kepalanya, memberi kehangatan dan kekuatan pada gadis itu.

  "Bukan salah lo.

  "Memang dianya yang brengsek.

  "Lo gak pantes buat nangisin dia.

  Gadis itu menggeleng lelaki di sampingnya sangat menambah sakit dari luka yang belum kering semakin terasa.

  "DIA GAK BERSALAH, GUE YANG SALAH DI SINI HARUSNYA GUE GAK NINGGALIN DIA, GUE BODOH, GUE BODOH PERNAH NINGGALIN DIA. Ucap gadis itu sambil menutup telinganya dengan telapak tangannya.

Lelaki itu tersenyum sinis gue bakalan balas semua ini.

Flesbek of.

_____
Haii maaf baru app lagi guys, semoga suka. Ohya coment Dan vote kalian di tunggu oleh Rafa dan rissa thank you.
Happy reading

Little Light By YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang