Gadis itu sudah kembali dari alam mimpinya karena suara alaram dari ponselnya membangunkannya.
Gadis itu berdecak kesal saat melihat jam baru jam 6 pagi dan itu terlalu pagi baginya untuk berangkat ke sekolah.
"Non mas ganteng udah di depan tuh. Ucap bi Iyem membuat mata Rissa seakan ingin keluar.
Gila tuh cowok beneran jemput gue. Batin Rissa dan mengangguk kepada Bu Iyem.
Langkah kaki dari tangga membuat Rafa lelaki memiliki mata hitam pekat dan rambut yang sedikit berantakan tapi terlihat sangat tampan menoleh dan mendapati Risa menatapnya dengan tatapan sinis.
"Ngapain Lo kesini. Ucap Rissa sinis menatap lelaki di depannya.
"Ayo. Ucap Rafa dan berlalu menghampiri motor kesayangannya.
Motor merah dengan kombinasi hitam itu berhenti di antara motor-motor lain yang ada di parkiran.
Mereka turun dan berjalan beriringan di tengah lapangan basket. Rasanya Rissa ingin mencakar mata dari orang-orang menatap nya dengan sinis dan tajam.
Rissa melngakah lebih cepat di depan lelaki yang ada di sampingnya Namun langkah gadis itu terhenti dan langsung menatap tajam Rafa.
Ekspresi Rafa tetap datar yang di tatap seperti itu oleh Rissa
"Gue mau ke kelas. Ucap Risa dan melepaskan cengkraman Rafa.
"Gue antar. Ucap rafa dan menarik lengan Rissa.
Gadis itu mendengus dan berjalan mengikuti langkah lebar Rafa. Gadis bermata coklat itu membalas tatapan tajam oleh orang yang menatapnya sinis.
Bel berbunyi di segala penjuru sekolah betetapan dengan sampainya Rissa di kelasnya.
"Risa lu ngapain sih. Bisik Gita saat melihat sahabatnya hanya menyadarkan kepalnya di lipatan tangannya.
"Hmm.
"Tuh ma'am Fatma lagi ngejelasin kalau sampai dia tau lu tidur di pelajarannya dia bisa habis lu. Bisik Gita namun hanya di anggap angin lalu bagi Rissa.
"RISSSSAAAA. Teriak ma'am Fatma saat matanya menatap muridnya yang tengah tertidur.
Rissa menetralkan penglihatannya saat mendengar teriakan guru yang terkenal killer itu.
"Ya ma'am. Ucap Rissa setelah berdiri dan menatap kikuk teman sekelasnya dan tatapan tajam ma'am Fatma.
"Keluar dari kelas saya dan lari keliling lapangan 10 kali awas kalau kamu kabur ma'am tambahin hukuman kamu.
"Ma'am saya capek mau tidur nanti aja yah. Ucap Rissa sambil duduk menyandarkan kepalanya di lipatan tangannya.
Seluruh murid dalam kelas melongo dengan sikap Rissa yang tidak takut kepada guru yang di depan sana. Bola mata guru itu membulat, wajahnya terlihat memerah menahan amarah jika ini film kartun mungkin sekarang ma'am Fatma sudah mengeluarkan asap dari kedua telinganya.
"RIISSSAAA SEKARANG CEPAATTT!!!!. Teriak guru itu seakan menggetarkan seluruh ruangan.
Rissa mendengus dan menatap malas guru yang ada didepannya dan berjalan keluar kelas.
Gadis bermata coklat itu berlari mengelilingi lapangan dengan terik matahari yang berada di atas sana.
Selesai juga hukumannya dan gadis itu ingin berlalu berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya.
Rissa mendudukkan bokonya di bangku yang sudah ada ketiga temannya yang menatapnya dengan tatapan mengejek.
"Apaan kalian liat-liat. Tanya Rissa menatap ketiga temannya itu.
"Lucu aja nggak sih Lo jalanin hukuman dari ma'am Fatma. Ucap Nia sambil terkekeh.
"Ehh Sa kayaknya udah lama gue nggak liat ngebully lagi. Ucap Rara yang di angguki oleh mereka.
Senyum smirik kembali muncul di bibir yang berwarna seperti Cherry itu dan menatap ketiga sahabatnya dengan tatapan licik.
"Iyaa yah udah gatal nih tangan gue. Ucap Rissa sambil berdiri yang di ikuti ketiga sahabatnya.
Gadis yang menatap tajam targetnya berjalan dengan angkuh di temani dengan senyum smirik yang selalu terpampang jelas di bibirnya.
"Lo yang tadi natap sinis gue kan. Tanya Rissa kepada gadis yang menatap angkuh kepadanya.
"Iya gue salah?, Lo tuh ganjen banget jadi cewek tau gak, kenapa gak punya sabun di rumah sampai badan tuh jadi gatal. Ucap gadis itu.
Rissa menatap gadis itu dengan alis terangkat. Gadis yang memiliki rambut hitam itu menatap gadis di depannya dengan remeh.
"Lo tau apa tentang gue. Ucap Rissa santai dengan tatapan mengintimidasi lawannya.
"JAWABB, TAU APA LO TENTANG GUE HA!. Teriak Rissa di depan gadis yang bernama Tika.
"KENAPA DIAM, GAK BISA JAWAB KAN, MAKANYA OTAK TUH DI PAKE PUNYA OTAK KAN LO, APA GUNA DI CIPTAIN PUNYA OTAK KALAU GAK DI GUNAIN. Ucap Rissa menatap tajam gadis yang kini tengah menunduk dalam.
"Plakk!. Satu tamparan mendarat di pipi gadis yang kini tengah meneteskan air mata.
Risa menatap gadis itu dengan senyum smiriknya.
"Gue nggak pernah ngurusin hidup Lo kan jadi Lo nggak berhak buat ngurusin hidup gue. Ucap Rissa dengan tegas dan yah kejadian ini tengah di tatap oleh seribu mata yang kini menatap takut kepada gadis itu.
Rissa and thegeng meninggalkan tempat itu dan kembali lagi ke meja di kantin tadi.
"Gilla. Ucap Rara sambil memakan mie ayamnya yang sempat tertunda tadi.
"Lo yang gila?. Tanya Gita dengan polosnya dan membuat rara membelalakkan matanya menatap Gita dengan tajam dan di balas dengan cengirah khas gadis itu.
"Males gue dengan orang sok tau kaya gitu. Ucap Rissa dengan santai.
"Gila benar tuh bocah ngebentak lo gak tau apa lawannya siapa. Ucap Nia dengan sinisnya.
"Biarin aja. Ucap Rissa dan melanjutkan makannya.
Di satu sisi dan di tempat yang berbeda seorang lelaki duduk dengan tenang dengan sepuntung rokok di tangannya.
"Raf. Panggil rehan.
"Hmm. Dehem Rafa.
"Gimana keadaan mika?. Tanya rehan dan langsung mendapat tatapan tajam dari Rafa
"Gak ada kemajuan. Jawab Rafa dengan santai dan menghisap rokoknya.
"Trus apa yang Lo bakal lakuin. Tanya rehan lagi
"Dendam. Jawab Rafa membuat rehan mnyeritkan dahinya.
"Lo mau balas dendam?. Tanya rehan yang di angguki oleh Rafa.
"Lo yakin itu salahnya lelaki itu. Tanya rehan membuat Rafa menaikan alisnya dan menatap rehan heran.
"Maksud lo. Tanya Rafa.
"Yah maksud gue Lo udah yakin lelaki itu yang nyakitin mika. Ucap rehan
"Iyalah gue yakin semua gara-gara lelaki berngsek itu dan dia akan Nerima balasannya. Ucap Rafa dengan senyum liciknya.
"Jadi rencana Lo apa. Tanya rehan lagi.
"Banyak nanya Lo ah. Ucap Rafa sambil berdiri dan menginjak puntung rokok dan berlalu pergi dari rofftop.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Light By You
General FictionRafael Pradipta?, anak dari perusahaan yang terkenal, kaya, playboy, bolak-balik masuk club, dan jangan lupakan sikap dingin yang ada pada dirinya. Lalu bagaimana bisa seorang gadis dingin dan jutek kepada orang lain bisa masuk ke dalam ruang es mil...