Rissa menatap langit-langit kamar lelaki bernama Rafa sang playboy dingin yang sekarang menjadi pacarnya.
Rissa menarik bibirnya membentuk sebuah lengkung yang jarang dia perlihatkan pada siapapun, mengingat tatapan khawatir Raffa yang di tunjukan padanya entahlah rasanya seperti ada yang bergejolak dalam dadanya.
Rissa menengok pada jam yang terletak pada nakas di samping yang kini menunjukan pukul setengah 3 sore, gadis itu turun dari tempat tidur untuk mencari lelaki yang sepertinya sudah mengambil hatinya, ahh rasanya Rissa sudah mulai gila memikirkan Raffa yang entah dimana sekarang.
Rissa menghentikan langkahnya saat seorang wanita paruh baya berdiri di depannya dengan senyum manis miliknya Rissa pun membalas senyum itu.
"Kamu udah bangun. Tanya Mia dengan senyum tetap setia di wajah cantiknya.
"Ehh sebenarnya udah dari tadi tapi Rafanya maksa nyuruh istirahat dulu padahal aku baik-baik aja, emang dasarnya si Rafa yang sok soan protektif . Ucap Rissa membuat wanita itu terkekeh.
"Kamu ada-ada aja. Ucap Mia yang di beri kekehan oleh Rissa.
"Eum ngomong-ngomong Raffanya mana tan?. Tanya Rissa.
"Tadi katanya mau keluar bentar mungkin bentar lagi nyampe, Yaudah yuk kita makan dulu. Ucap Mia yang diangguki Rissa.
Rissa berjalan beriringan dengan Mia menuju meja makan dengan semangatnya, tidak bisa di pungkiri kini cacing di perut Rissa sedang berdemo.
Suasana hening hanya dentingan sendok yang terdengar di antara Rissa dan Mia, keduanya menikmati makanannya dengan diam.
"Ohya tante Raffa tuh orangnya kaya gimna sih. Tanya Rissa pada Mia.
sesaat kemudian Rissa merutuki kebodohannya karena sudah lancang menanyakan Raffa pada Mia, "ahh apa yang ada di pikiran gue sih, sok sokan akrap sama mamanya si kutub es lagi aduhh.
"Yah gitu bandel, keras kepala, sampai tante aja pusing ngeladenin dia terus. Ucap Mia sambil terkekeh.
"Enak nih keknya ngomongin aku. Ucapan seseorang membuat Rissa menolehkan padanya dan melotot ke arah Raffa yang kini tersenym devil kepadanya.
"Siapa yang ngomongin lo. Sergah Rissa yang tidak terima di tangkap basah oleh lelaki itu.
"Udah deh gak usah ngeles kamu, makin tambah gemas kan. Ujar Raffa sambil mengedipkan matanya ke arah rissa yang kini bergidik ngeri.
"Jalan kuy. Ajak Raffa setelah sekian lama hening.
"Mama gak diajak nih. Tanya Mia yang mendapatkan gelengan oleh Raffa membuatnya menghembuskan nafas kasar.
"Ayo. Raffa menggenggam tangan Rissa lembut membuat sang empu mau tidak mau mengikuti langkah Raffa yang membawanya menuju garasi.
"Raf, gue belum ganti baju tau. Ujar rissa yang benar saja Rissa hanya memakai celana pendek dia atas lutut dengan kaus Raffa yang kebesaran di badan kecilnya yang tanpa disadarinya membuat Rafa gemas.
"Biarin aja sih tetap cantik juga datar kan, lagian aku juga gak suka ya kamu diliatin banyak orang kalau kamu cantik. Ucapan Raffa membuat warna merah di pipi rissa terlihat.
Rissa memalingkan wajahnya dari Raffa, bisa ia tebak jika sekarang wajahnya pasti sudah seperti tomat rebus. Raffa yang melihat gadis itu salah tingkah dengan pipinya yang bersemu membuat hatinya ikut menghangat saking gemasnya.
"Yaudah yuk. Raffa membuka pintu mobilnya untuk Rissa, lalu berlari mengitari mobil dan juga ikut memasuki mobilnya.
Dalam perjalanan keduanya hanya saling diam yang di selimuti keheningan, sesekali Raffa mencuri-curi pandang kearah Rissa yang menatap lurus ke arah jalanan.
Tidak sampai sejam mobil Raffa sudah berhenti di depan kedai eskrim yang kini lumayan ramai karena mungkin hari ini adalah hari libur, bisa di katakan Rafa sudah gila karena mengajak seorang Rissa memasuki kedai eskrim seperti pada saat ini, tetapi ekspresi yang tunjukan Rissa jauh terbalik dari sebuah bayangan realita.
Gadis sangat excited saat memasuki kedai tersebut dapat dilihat dengan senyum di bibirnya dan juga tingkah Rissa saat menarik tangan Rafa untuk cepat mengantri tanpa Raffa sadari senyum manis itu terbit hanya dengan melihat senyum gadisnya.
Raf pokonya gue mau semua rasa yah terutma tuh vanila ama coklatnya di banyakin, lo kan yang ngajak gue jadi lo harus lakuin apa yang gue mau. Ucap Rissa lagi-lagi membuat senyum Rafa terbit dengan tingkahnya.
"Iyaiya bawel ah jadi pengen gigit kan. Ucapan Rafa membuat Rissa melotot dan menatap tajam ke Raffa yang kini hanya cengengesan sambil melangkahnkan kakinya untuk mengambil tempat untuk mengantri.
"Gila itu antrian udah kaya Jalan 10 meter dah. Ucap Rafa yang di anggurin oleh Rissa yang hanya fokus kepada eskrim yang ada di depannya.
"Giliran udah dapat eskrim akunya di anggurin. Ujar Raffa
"Bodo.
"Ihh kok gitu.
"Suka suka lah.
"Aku juga mau. Ucapan Raffa membuat Rissa menatap ke arahnnya, sedetik kemudian Tawa gadis itu seketika pecah dan terdengar menyebalkan oleh Raffa.
"Lah kenapa ketawa. Tanya Raffa yang kesal sendiri dengan tingkah gadisnya yang tertawa tanpa sebab.
"Hahahahah. Lo tuh lucu tau gak, liat tuh wajah lo merah kaya bocah gak di kasih permen.
"Kamu sih ngangurin aku.
"Oke-Oke nih gue suapin eskrim nih. Tawar Rissa yang langsung di lahap oleh Raffa.
"Cantik tuh kalau ketawa gitu. Raffa mengambil beberapa helai rambut Gadis dan menyelipkan ke belakng telinganya.
"Hmm.
Sehabis menghabiskan beberapa mangkuk eskrim, keduanya kini berjalan menuju taman terdekat untuk menghabiskan sore yang hangat seperti sekarang.
Langkah kaki kedua sejoli itu melangkah mendekati kursi taman yang kosong, duduk memandangi senja sore di temani dengan semilir angin, itu sangat indah apalagi ada seorang yang duduk di samping kita, benar-benar sore yang manis.
Raffa memandangi wajah gadis yang ada di sampingnya, menatap dalam mata coklat yang bercahaya di tempa sinar matahari, dengan rambut bergerak di tiup sang angin membuat gadis itu terlihat lucu.
"Raffa. Panggil Rissa memalingkan tatapanya ke wajah Raffa.
"Hmm.
"Lu pecaya nggak klau gue suka banget eskrim?. Tanya Rissa masih tetap menatap mata hitam itu.
"Iya, tadi kan lu makan.
Rissa terkekeh dengan jawaban Rafa lalu memalingkan pandangannya ke matahari yang mulai tenggelam.
"Tapi itu dulu dan sekarang gue berterima kasih pada lu yang ngajak gue makan eskrim lagi, makasih karna lu, gue bisa ngerasain manisnya eskrim itu lagi.
"Tentu saja, aku akan lakuin apapun buat kamu agar tetap bisa lihat senyummu seperti ini. Ucapan Rafa membuat Rissa tak bisa menahan senymnya.
"Asal kamu tau, lengkung di wajahmu itu sangat berarti buat aku. Ucap Raffa tersenyum hangat pda gadisnya.
"Alah gombalan dari mana tuh. Ujar Rissa membuat Raffa mencibikan bibirnya.
"Udah romantis-romantis gini juga. Ucap Raffa membuat Rissa lagi- lagi tertawa.
"Oh ketawain aku yahh, okee. Ucapan Raffa tidak membuat tawa Rissa berhenti justru Tawa itu semakin Keras, mau tidak mau Senyum Rafa mengembang begitu saja melihat gadis di depannya ini tertawa
Matahari mulai di gantikan oleh bulan di temani dengan gelapnya langit, lampu-lampu Kota mulai menyala dengan suara-suara kenderaan lalu lalang, membuat hari ini menjdi labih baikk dari harinya sebelumnya, setidknya hari ini cukup untuk melupakan semua masalah yang mngkin menunggunya di hari esok, entah lah.Happy reading
Vote kaliang berarti buat aku
Sampai ketemu di next part,
see you!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Light By You
General FictionRafael Pradipta?, anak dari perusahaan yang terkenal, kaya, playboy, bolak-balik masuk club, dan jangan lupakan sikap dingin yang ada pada dirinya. Lalu bagaimana bisa seorang gadis dingin dan jutek kepada orang lain bisa masuk ke dalam ruang es mil...