Happy Reading✨
Karena selimut sepimu mengurungku pada sebuah labirin yang menimbulkan sesak tanpa udara yang terus menghantam lewat tatapan kosong. -Rafael pradipta
"Parah parah lu Raf, bisa aja buat bu neli marah. Suara dan kekehan dari pian terdengar di telinga kedua cowok yang kini menatap ke arahnya.
Hembusan nafas bersamaan dengan asap dari benda bernikotin keluar dari mulut lelaki yang kini menatap pian dengan senyuman miringnya.
"Lu kaya gak tau Raffa aja. Ucap Reyhan yang di angguki pian.
"Ehh btw gimana dengan rencana lu, emang lu Udah ketemu sama tuh cowok?. Tanya pian kembali dan mampu menerbitkan lengkung yang terkesan licik dari Raffa.
"Gue Udah pikirin lagi semuanya dan jalan ceritanya bakal gue ubah. Senyum smirk lagi-lagi terbit di bibirnya.
"Lu yakin Raf jangan sampai lu buat kesalahan yang gak bakal bisa lu perbaiki dan buat lu nyesal kedepannya. Suara dari Reyhan terdengar seperti peringatan di telinga Raffa yang kini hanya menampilkan wajah dingin andalannya.
"Gue bakal lebih menyesal lagi kalau Mika gak dapat keadilan. Raffa menghembuskan asap dari rokok yang kesekian kalinya.
Sementara kedua lelaki itu hanya saling menatap dan menghembuskan nafas kasar, biarlah apa yang akan Raffa lakukan toh dirinya juga yang akan merasakan akibatnya nanti, tapi jika saat itu tiba mereka akan membantu sahabat yang keras kepala itu untuk bangkit.
"Emang lu yakin cowok itu yang buat Mika kayak gitu?. Tanya Reyhan yang di balas anggukan mantap dari Raffa.
"Gue yakin karena lelaki brengsek kayak dia yang buat Mika seperti sekarang. Raffa menegakan badannya dan menatap lurus ke arah Reyhan dengan serius.
"Emang lu punnya bukti tentang apa yang lu pikirin tadi?, saran gue jangan lihat sesuatu hanya dari satu Sudut pandang yang mungkin belum tentu benar, jangan buat orang harus nanggung apa akibatnya. Suara dari Reyhan membuat Raffa tersulut emosi.
"Maksud lu apa, gue salah gitu nilai apa yang terjadi yang gue liat dari mata gue sendiri, Mika gila karena cowok bajingan itu, apa itu belum cukup jadi bukti buat lu, lihat keadaan gadis lugu itu sekarang apa itu yang lu bilang bakal ada orang yang nanggung akibatnya, apa belum cukup apa yang Mika rasain HAA!. Suara Raffa terdengar dalam kesunyian rooftop, amarah dari lelaki itu terlihat jelas dari mata hitamnya, dadanya naik turun dengan nafas yang tidak beraturan.
"Udah udah kenapa kalian jadi pada ribut sih. Ucap pian membuat Raffa membuang pandangannya dari Reyhan.
"Gue cuma mau ngingetin lu aja jangan sampai lu salah langkah dan buat lu jatuh sejatuhnya dalam dasar lubang yang lu gali sendiri. Ucap Reyahan sambil beranjak meninggalkan rofftop dengan keadaan yang sunyi bersama amarah yang terpancar dari sorot matanya.
"Persetan dengan semuanya.
###
Bel pulang terdengar nyaring ditelinga para murid membuat para siswa berhamburan keluar dari kelas masing-masing.
Rissa berjalan menyusuri koridor sendiri, ketiga sahabatnya sudah pulang duluan mengingat rumus-rumus fisika yang membuat mereka pusing tujuh keliling. Langkah kaki darinya menggema mengikuti langkahnya menuju gerbang sekolah.
Langkah kaki itu berhenti ketika melewati parkiran sekolah, matanya menangkap sosok yang tengh membelakanginya, bisa di tebak jika lelaki itu sedang mengobrol dengan seseorang di telpon.
"Wait seseorang? Siapa orang yang sedang berbicara dengannya dan kenapa gue yang ngerasa gelisah. Batin Rissa sambil menatap punggung lelaki itu.
"Apa dia baik-bail saja?.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Light By You
General FictionRafael Pradipta?, anak dari perusahaan yang terkenal, kaya, playboy, bolak-balik masuk club, dan jangan lupakan sikap dingin yang ada pada dirinya. Lalu bagaimana bisa seorang gadis dingin dan jutek kepada orang lain bisa masuk ke dalam ruang es mil...