Jam sudah menunjukkan angka 12 tetapi gadis itu enggan meninggalkan tempatnya di temani dengan secangkir madu hangat kesukaannya, menatap kota dari atas balkon kamarnya."Apa yang akan wanita ular itu lakukan.
Rissa memejamkan matanya menikmati hembusan angin malam yang menerpa halus wajahnya membuat rambut hitam itu tertiup kebelakang.
Sekelebat masalalu terlintas di pikirannya membuat gadis itu menghela napasnya dengan kasar, entah mengapa dirinya merasa wanita licik seperti Rina akan melakukan hal yang tak terduga.
Yah Rina telah kembali, wanita licik yang akan melakukan hal yang tak terduga bahkan rissa tidak tau apa masalah Rina dengan keluarganya sampai wanita itu memiliki rencana seolah sudah ia siapkan dengan matang.
"Ting.
Suara hanphone rissa membuyarkan lamunannya menatap spam caht dari lelaki yang saat ini menjadi pacarnya.Rafael: knp blm tdur?
Rissa menaikan satu alisnya menatap Layar ponselnya yang tertera chat dari rafa, dari mana dia tau dirinya Belum tidur.
Jari-Jari rissa mulai menari di atas keyboard ponselnya membalas pesan dari raffa.
Rissaagnesia: drmn lo tau?
Rafa: ad deh
Rissa tersenyum menatap layar ponselnya menampilkan obrolannya dengan lelaki Playboy yang dulu di bencinya tapi siapa sangka lelaki itulah yang mengisi hatinya sekarang.
Waktu terus berjalan hingga jam sudah berada pada angka dua tapi hembusan angin seolah menahan gadis itu untuk beranjak dari tempatnya, langit yang mendung entah mengapa membuat dadanya tercekat menimbulkan sesak yang sangat-sangat menyakitkan, keringat dingin memenuhi sekujur tubuhnya menahan sesak yang semakin lama membuat tubuhnya lemas dan pandangan mata tajam yang biasa kini entah mengapa sangat terasa berat bahkan untuk menatap langit seolah akan menangisi keadaannya.
#####
Matahari mulai menampakkan cahayanya menyinari bumi yang kian lama semakin tua.
Pradipta high school tampak sepi, pasalnya KBM telah berlangsung membuat para siswa-siswi berdiam diri di tempat diduk masing-masing mendengarkan penerangan rumus-rumus dari guru, sama halnya dengan lelaki tampan dengan mata hitamnya menatap lurus ke depan tapi pikirannya pergi entah kemana.
Beberapa saat kemudian suara bel terdengar di segala penjuru sekolah, membuat para siswa-siswi berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka yang sudah sangat lapar, ada juga yang hanya di kelas untuk sekedar mengistirahatkan otaknya yang dari tadi di kelilingi oleh bacotan guru di depan.
Rafa melangkahkan kakinya keluar kelas menyusuri koridor kelas yang tampak ramai, selama perjalanan banyak mata yang menatap lelaki itu tetapi entah mengapa lelaki itu seakan tidak perduli dan terus berjalan menuju kelas seseorang.
Rafa menatap mata gadis di depannya dengan tatapan sulit di artikan, entah mengapa dirinya merasa ad yang aneh dengan dirinya, menatap mata coklat itu seakan bisa mengalihkan pikirannya.
" kok diam. Suara Raffa mencairkan suasana setelah mereka hanya saling diam.
"Gakpapa. Ujar gadis itu dan menundukkan kepalanya.
"Sa, please. Lirih rafa
" gue gakpapa memang lagi males bicara aja.
Bibir Raffa tertarik ke atas membentuk sebuah lengkung yang mungkin tidak biasa dirinya tunjukan pada siapapun, entahlah apa arti dari senyuman itu mungkin hanya waktu yang bisa menjawab, tapi akankah waktu masih mengijnkannya untuk tau jawabnnya.
" ke kantin yuk. Ajak rafa yang di balas anggukan oleh rissa.
Sepasang sejoli itu berjalan menuju kantin, mengabaikan tatapan orang-orang pada mereka, yah siapa sangka seorang rissa bisa lunak kepada seorang Playboy sekolah yang nyatanya sebagai ketua OSIS di sekolahnya sendiri atau lebih tepatnya sekolah ayahnya bahkan menjadi seorang mostwanted yang banyak diidolakan.
"Rissa. Panggil Gita dengan yang lainnya yang sudah duduk di kantin.
Rissa melangkahkan kakinya ke meja teman-temannya yah diikuti rafa di belakangnya memasang wajah dinginnya yang membuat rissa pengan nonjok mukanya.
"Wahh kalian nggak ngajak-ngajak, okeyy. Ucap rissa yang mendapat cengiran dari mereka.
"Hehehe, lagian lo tidur tadi jadi gue gak nebangunin takut lo berubah jadi macan yang nggak sengaja dibangunin. Ucap Gita dengan tampang tak berdosannya.
"Ekhem. Deheman dari Raffa membuat mata dari keempat gadis itu menoleh padanya.
"Nape lo. Tanya Rissa melirik lelaki itu.
" pesan apa nih. Tanya Raffa mengabaikan pertanyaan rissa tadi.
"Lo yang traktir yahh, hitung-hitung PJ ya gak gengss. Sahut Rara yang di angguki semuanya.
"Yaudah terserah kalian. Ucap Raffa santai.
###
Haiii, maaf lama up nya, semoga aja cerita aku Masih ada di Perpustakaan kalian.
Siapa nih yang kangen Rafa&rissa?
Vote dan coment kalian berarti buat akuHappy reading

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Light By You
Ficción GeneralRafael Pradipta?, anak dari perusahaan yang terkenal, kaya, playboy, bolak-balik masuk club, dan jangan lupakan sikap dingin yang ada pada dirinya. Lalu bagaimana bisa seorang gadis dingin dan jutek kepada orang lain bisa masuk ke dalam ruang es mil...