Malam ini Jungkook tidak bisa pulang karena harus memantau keadaan dimedan perang dari jauh...
"Hei...Kook jika kau lelah ayo pulang"ujar Hoseok sambil menengok kearah lain.
"Ayo hyung...kurasa tempat yang kita gunakan untuk pantauan sedikit berbahaya tapi tenang saja...aku sudah memasang banyak cctv tersembunyi diberbagai tempat."jelas Jungkook lalu pergi dari tempat persembunyian bersama Hoseok dan memasuki mobil.
"Kook 2 hari lagi pernikahanku...aku harap kau datang..dan harus."mutlak Hoseok membuat Jungkook menatap Hoseok yang sedang menyetir.
"Apa sepenting itu kehadiranku?"tanyanya.
"Yah sangat! Kau itu adikku! Jadi kau harus datang kesana...Taehyung juga akan datang"ujar Hoseok membuat Jungkook tersenyum tapi setelahnya senyuman itu luntur dari wajah manisnya..membuat Hoseok mengernyit.
"Kenapa kau murung?"
"Walaupun Taehyung berada disana...aku yakin ia akan mengajak irene"ucap Jungkook lalu memejamkan matanya.'Semoga kau selalu diberi kebahagian Jungkook'
.
.
.
Taehyung menatap irene yang sedang menatap layar handphone...ia berjalan mendekat lalu merampas handphone itu hingga membuat sang pemilik menatapnya.
"Ada apa tae..?"tanya Irene.
"Temani aku...kau jadi mengabaikanku karena ponsel ini.."ujar Taehyung lalu menaruh ponsel itu dilaci samping ranjangnya.
"Temani apa? Bukankah aku sedang menemanimu?"
"Malam ini sangat dingin...buat aku menjadi hangat"ucap Taehyung lalu menggendong irene dan menjatuhkannya dikasur..lalu ia membuka kancing baju bagian atasnya.
"Astaga....aku tidak mau tae!"ucap irene kesal.
"Kenapa?"
"Kau selalu meminta lebih!!! Bilangnya 1 ronde tapi akhirnya beberapa ronde yang kau lakukan!!"cebik irene membuat taehyung terkekeh.
"Baiklah2 malam ini 1 ronde saja lagi pula aku merasa sedikit lelah"ucap Taehyung lalu mulai mencium bibir irene.Jungkook memasuki apartementnya...ia segera melangkah menuju kamarnya tapi langkahnya berhenti tepat didepam pintu kamar Taehyung.
Ia dapat mendengar suara desahan dari dalam sana...dan itu membuatnya hancur..dan segera berlari menuju kamarnya.Brak!!
"Astaga!!"terkejut Yoongi saat pintu kamar Jungkook terbuka, ia mengelus dadanya lalu menatap Jungkook yang sedang terisak..
"Kau kenapa?"tanya yoongi sambil menaruh novel yang dibacanya.
"Hiks...ani"ujar Jungkook berusaha menahan isakannya.
"Kau kenapa?"tanya yoongi sekali lagi..Jungkook menatap yoongi yang juga menatapnya.
"Kenapa menangis? Katakan padaku siapa yang membuatmu menangis kookie?"tanya yoongi sambil mendudukan jungkook dikursi kayu yang ada disana.
"Hyung..sakit hiks"
"Apa yang sakit?! Katalan pada hyung?!"tanya yoongi sambil memeriksa tubuh adiknya.
"Hiks ini sakit hyung sakit..."ucap Jungkook sambil meremat dada kirinya...dan itu membuat yoongi paham.
"Kau mendengarnya?"tanya yoongi dan jungkook hanya mengangguk.
"Tulikan pendengaranmu...ada hyung disini.."ucap yoongi lalu membawa jungkook kedalam pelukan hangatnya. Padahal jika diluar ia adalah sosok yang dingin dan tak banyak bicara tapi tidak dengan orang yang sangat disayanginya..ia akan berubah menjadi sosok yoongi yang hangat, perhatian dan penyayang.
"Sebaiknya kau cuci muka dan gosok gigi selepas itu tidur...aku tahu kau lelah..apa mau kupijat?"tanya yoongi.
"Tidak hyung..terimakasih"ucap jungkook lalu berjalan kekamar mandi..
.
.
"Letnan Namjoon.."panggil seseorang membuat yang dipanggil berbalik.
"Ya..ada apa Jaehwan?"tanyanya.
"Kenapa Guanlin harus dipilih menjadi pasukan khusus? Padahal kau tahu bahwa kami akan menikah minggu depan.."lirih Jaehwan.
"Maaf Jaehwan..sebenernya aku sudah memberi saran pada Jendral..tapi Jendral tetap bersikukuh akan pendiriannya...jadi maaf aku tak bisa membantumu...kau tenang saja mereka semua akan baik baik saja.."ujar Namjoon dan Jaehwan tersenyum.
"Terimakasih Letnan...kalau begitu aku permisi dulu"ujar Jaehwan lalu pergi."Namjoon"panggil seseorang dengan suara tegas..Namjoon menoleh.
"Jendral chanyeol ada apa?"tanya Namjoon.
"Sudah kubilang panggil aku hyung!"kesal chanyeol lalu duduk dikursi diikuti namjoon yang duduk disebelahnya.
"Ada apa jendral kemari? Perasaan kita tidak mempunyai urusan"tanya namjoon membuat chanyeol mendengus.
"Sudah kubilang panggil aku hyung! Aku kemari hanya ingin mampir melihat lihat bagimana kondisi markas.."ujar chanyeol
"Lebih baik kita berbicara dirumahku...calon istriku sudah menunggu..."ucao namjoon membuat chanyeol mengeryitkan alisnya.
"Siapa? Siapa yang akan menjadi pasangan hidupmu?"tanya chanyeol dan namjoon tersenyum.
"Orang yang kucari selama bertahun tahun..Kim Seokjin.."ujar namjoon dan chanyeol hanya mengangguk..
.
.
.
."Jimin hyung...aku membuat ini.."ucap Guanlin sambil menunjukan benda yang ia rakit.
"Hyaaa...bagaimana bisa kau membuat bom ini???"tanya Jimin shok.
"Jungkook hyung yang memberitahu cara membuatnya...bom kecil ini bisa menghancurkan tubuh manusia hingga berkeping keping tapi lemparnya harus dekat dengan musuh kalau jauh bom ini hanya akan membuat mereka cidera dikaki dan getaran yang lumayan.."jelas Guanlin membuat Jimin menggelemg gelengkan kepalanya.
"Kapan kapan aku harus belajar dari jungkook.."gumamnya membuat Guanlin tertawa.'Aku sangat merindukan kalian...aku akan cepat pulang. Aku janji...'
.
.
.
.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mafia
RomanceRate:M -Hurt -Mpreg -Drama -Yaoi Vkook Minyoon Namjin Jhope?? bxb yang gk suka get out jangan sampai salah lapak😧