Lvl : h a m w o n j i n•••
Jang Aeri pov
Gue nangis Mengeluarkan seluruh air mata yang telah lama disimpan untuk Drama teater nanti, Tapi tumpah pas tau satu hal yang paling nggak bisa gue cegah
Gue Dinikahin sama Pemuda kemarin
GILA WOY
Nikahannya ilegal, tanpa izin negara, Mereka bilang nanti kalo udah cukup umur dan umur gue udah legal, Baru di laporin ke negara
Nangis lah, Nangis terooos, Sampe mata berasa mau copot
Nyatanya gue Cuma seseorang yang dijadikan tumbal dan nggak bisa apa apa, Cuma bisa pasrah dan jalanin hidup. Sadar diri cuy, Gue ini cuma Debu dunia
Gue meninggalkan Panti jompo, eh Panti asuhan dengan berat hati dan masuk ke Mobil mewah berlapis tembaga Hitam
Ninggalin semuanya, Bunda Euri, Gaeun, Linaya, Anak anak kamar, Semuanya harapan harapan gue disini termasuk bahkan nyari orang tua gue entah itu orangnya atau Kuburannya
Harapan gue seketika ambruk. Sadar Ri, Lo cuma gadis 15 Tahun, Lagian suami lo nggak jelek jelek amat
Setelah Selesai dengan Urusan panti, Gue meninggalkan Halaman, lantas keinget sama Yohan Si gembel yang suka nyuri gundu gue, Gue nangis lagi
So lemah
Di samping gue Tengah duduk Pemuda berambut hitam pekat, lagi melihat keluar jendela, nggak peduli gue yang lagi nangis minta kode keras. Au ah
Semakin gue keluarin rasnya semakin sesak aja nih dada, Kayak ditekan Sampe gue hampir kehabisan napas, Segera gue tepuk dan akhirnya keselek oksigen
Supir khawatir dan memberi gue Tissue, Lalu gue Menghapus jejak jejak air mata
Elah Lebay banget gue
Sedikit merasa tenang mendengarkan lagu dari radio
"Makanya kalau nangis tuh nggak usah banyak drama" Gue noleh ke Pemuda disamping gue, sedang ngasih tatapan Meremehkan. Ah sialan
"Bukannya bantuin malah ngomel, Diem kamu" Kembali dengan menghapus air mata yang membasahi pipi ini, Pemuda tadi segera merebut tissue dari tangan gue, lalu dengan pelan ngapusin jejak jejak air mata
Gue terpaku untuk sesaat
GUE INI MIMPI ATAU GIMANA? GUE NIKAH SAMA ARI IRHAM TAH?!
"Gue, Dan lo itu sama sama korban" Ini gue bukan mimpi, Iya bukan mimpi tapi Bukan ari "Pak saya mau bicara"
Segera supirnya memakai Sebuah benda ditelinga, Mungkin telinganya disumbat, lalu si ari, eh Pemuda itu kembali menatap gue "sudah jelaskan pernikahan ini bukan kita yang mau? Lo dan gue sama sama masih bocah, Umur lo berapa? "
"L-lima belas"
Seketika tangannya berhenti, Dia natap gue nggak percaya, beberapa detik berselang membiarkan pikiran gue diisi oleh suara jangsrik beranak Tiba tiba saja dia tertawa dengan keras "Gila, Lo lebih bocah dari gue"
Gue kesel, Mana ni muka udah kaya kepiting rebus "kamu umur berapa emang sampe berani bilang gitu?! "
"Sembilan belas, Artinya empat tahun lebih tua dari lo Dengan begitu lo harus panggil gue kakak!"
"Idih?! Aku panggil kamu kakak? Jangan ngimpi soang" gue memutar bola mata malas, Oknum yang namanya belum tau siapa ini bikin gue kesel banget, Ih ga kaya di buku nopel ya?
Terdengar suara tawa dia yang sungguh dibut buat, Dan dengan Tiba tiba memajukan wajahnya "Nama gue Wonjin bukan Soang"
Oh aja
KIRAIN QAMU MAS ARI:(
Wajahnya perlahan menjauh memberi celah buat gue bernapas sedikit lebih Panjang dari tadi. "Hm, aku Jang Aeri, panggil aja Aeri asal jangan Riri karena nanti aku dikira ariana grande"
"Ga nanya"
Sumpah pengen gue garuk tuh bibir, Untung unyu
"Hp lo mana? "
Gue melongo untuk sesaat, Serius nih nanya hp ke gue? Apakah anda tidak salah Pak Wonjin? Gue menggeleng
"Gue nanya apa yang di jawab apa, Gue nanya hape lo, kenapa lo jawab Nggak? "
Mata gue terpejam sebentar, Gila ni anak orang kaya tapi kaga tau kode kodean. "aku nggak punya, Hape itu apa? "
Tawanya meledak mengisi Mobil juga mengisi telinga gue, Sontak Tangan gue menutup telinga tidak mau sama sekali mendengar Tawa kakek lampir yang keluar dari Pita suara Cowok Soang itu
"Gatau hape? Lo hidup di zaman Homo sapien?! " Dia ngeremehin gue, yang lagi lagi membuat tangan gue terkepal. Wonjin merogoh sakunya mengambil sebuah benda pipih Lebar dengan wajah mengilap bak cermin "Ini namanya hape"
Segera gue rebut Lalu gue liat disana "kok biasa aja? Kok hitam? Katanya bisa Liat oppa oppa koreya"
Wonjin nerebut hapenya sontak gue menatapnya meminta kembali "Lo mau liat oppa oppa koreya? "
Gue mengangguk dengan cepat, Bukannya nyalain hapenya Wonjin malah senyum
"Liatin gue aja, Gue kan oppa oppa Koreya juga"
Gue tampol juga lo Wonjin!!
°°°
"no Darkness, but you"
Heliophilia : Ham wonjin
Special; to Ham wonjin Fans
©LitleongVote dan komentarnya dibutuhkan ya Biar aku tambah semangat :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heliophilia • Ham Wonjin
Fiksi Penggemar"dunia itu sempit, bahkan gue ga ngerti kenapa lo yang harus nikah sama gue" Wonjin itu masih muda, setelah lulus sma corat coret sana sini acikiwir dengan kekayaan melintir harus tunduk pada takdir yang menimpanya. Nikah ilegal dengan gadis yang ba...