H-A; Six

2.2K 367 95
                                    

Lvl : h a m w o n j i n

•••

Semua seakan berakhir ketika Aeri menatap Sang surya di ujung ufuk Barat, semakin lama semakin tenggelam dalam rahasianya. Yohan yohan dan yohan

Entah kenapa dia rindu bermain dengan pemuda jakung pemilik bibir tebal itu. Aeri itu masih anak anak. Tubuhnya terlalu kecil bahkan sekedar berdiri di samping Yohan.

Dia semakin mengingat Yohan ketika Ucapan Wonjin berulang kali mendendangkan nada di pikirannya. Kenapa Wonjin bertanya soal pacar? Dan kenapa Wonjin Kesal saat Yohan lebih tampan darinya.

Semua seakan sirna saat Wonjin terdengar membuka pintu kamar. Menarik perhatian sang Gadis dari balik Pintu balkon yang terbuka sedikit lebar. "lo mau kerasukan setan keluar di balkon maghrib gini? "

"Kan memang kalau kerasukan itu dimasukin setan, Masa dimasukin Maudy ayunda"

"Kan siapa tau, Lo kerasukan trus Tiba tiba masuk di harvard"

Apalagi Harvard itu?? Aeri pikir Maudy ayunda adalah seorang yang menjadi duta shampo. Masih dalam posisinya Memeluk Pembatas di balkon. Wonjin malah menyuruhnya mendekat "Sini, gue punya Hadiah"

"Hadiah? "

Kening Wonjin sedikit mengerut saat mendengar Nada gadis itu bertanya tanya. Jangan bilang Aeri tidak tahu Hadiah?! Jadi sebenarnya dia itu polos atau goblok si? "Lo... Nggak tau hadiah?? "

"Tau lah, Maksud aku Hadiahnya apa? "

Syukurlah, setidaknya Dia telah menghapus Kemungkinan goblok dari Pikiran Wonjin. Tangannya meraih Boneka lalu memberinya pada Aeri

"Lihat?! Boneka mahal nih"

Bukan seperti gadis kebanyakan dengan cepat memeluk Bonekanya sambil menciumnya seolah olah Bonekanya itu adalah orang yang memberinya. Aeri hanya mengambil lalu menatapnya

"lo nggak suka? "

Aeri menangguk, mengubah ekspresinya "Suka kok, Makasih banyak ya Wonjin" Dengan cepat gadis itu memeluk lengan Wonjin. Menyandarkan kepalanya di lengan kurus Pemuda itu

"Jangan peluk peluk" Protes Wonjin sambil mencoba menarik tangannya, namun yang terjadi adalah Aeri yang semakin memeluknya. Tanpa Aeri tau saja, Ada Jantung yang berdegup dengan ritme yang tak normal

. . .

"APA?!! " Teriakan kedua anak muda berbeda jurusan di kantin kampus itu membuat Semuanya menoleh pada mereka bertiga Wonjin menggeplak kepala mereka berdua pake Sejuta kerinduan. G pake Bukunya "Jangan alay, Ntar gue dikira perkosa lu berdua"

Kedua pemuda bernama Udin dan Bambang yang merupakan nama disamarkan sedang meringis mengelus kepala sendiri "Ye maap"

"Tapi njin, beneran Sura minta balikan? " Bisik Anak ber name tag Song Hyunjun sambil memajukan wajahnya sedikit kedepan Wonjin sedangkan yang di majuin hanya bermain Tusuk gigi "Hm, Gue nggak tau maksudnya apa bilang gitu, Gue mau lah secara perasaan gue masih ke Sura, Tapi disisi lain gue pun harus mempertahankan Aeri, gimana nih? "

"Ambil dua duanya susah banget si lo? " Titah Jungmoo dengan datarnya, Langsung disambut antusias oleh Hyunjun "Ya bener, Langsung jadi lagu tuh Senangnya dalam hati~ kalau beristri dua~"

Heliophilia • Ham WonjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang