H-A; 21

1.6K 294 104
                                    

Lvl : h am w o n j i n

•••

Aeri tengah berjongkok di Dekat Halte sambil menangis, "sembilan ratus dua puluh enam... Sembilan ratus dua puluh tujuh... "

"Aeri... Ketemu juga" Itu Yohan yang tengah ngosngosan, Aeri melirik bentar Abis itu Balik lagi natap Tanah "Yohan jangan datang dulu, Belum nyampe seribu"

"Sembilan ratus dua puluh delapan"

Yohan Akhirnya nungguin Aeri ngitung sampe seribu. Mereka memang goblok tapi setidaknya Yohan masih memiliki perasaan yang Murni terhadap Aeri

Setelah Berkali kali menguap Aeri berdiri juga. Yohan lega kan, Terus kemudian dia Ngeliat Aeri nangis Yohan kan khawatir mana ini udah malem ntar disangka yang tidak tidak

"Ngapasi lo" Ujar Yohan sembari menyingkirkan Anak anak poni dari rambut Aeri, gadis itu hanya menggeleng Sembari menangis keras. Yohan Tau Aeri nggak akan pernah nangis kalau Nggak ada masalah yang serius

Pasti ada sangkut pautnya dengan Wonjin. Dan Yohan tau itu

"Jangan bikin gue khawatir Aeri" Yohan udah masang muka Sedih juga kemudian Dia ngapus air mata Aeri "Cup cup cup udah ya, Jangan nangis lagi gue gamau Masuk penjara karena dikira perkosa lo"

Aeri ngangguk trus Ngelap air matanya kasar, "Yohan gue mau pulang"

"Ya udah yuk sini gue anter" Yohan udah narik tangan Aeri tapi Gadis itu menggeleng lalu melepasnya "Nggak, Bukan ke rumah Wonjin. Tapi ke panti asuhan"

Yohan mendelikkan bahu kebingungan

. . .


Wonjin yang Duduk tak berdaya di rooftof sambil megangin tasnya itu udah hampir kehilangan Nyawa karena teriak. Dia ngos ngosan

Kemudian Tanpa sadar Duduk bareng Cewek yang dia paling benci tapi juga paling dia cintai siapa? Mantan

Senyum anggun yang tak pernah luput itu kembali membawa Wonjin keruang kegelapan tanpa cahaya sedikit pun "Bangsat! Ngapain lo disini?! "

"Apakah aku salah kalau menggunakan fasilitas sekolah? " Ujarnya sambil memanyunkan bibir, Wonjin Mendengus sebal "Iya juga"

"Enak ya Cahaya purnama malam ini" katanya sambil menatap sang rembulan Wonjin juga ikut ikutan "Masih ingat nggak sih Filosofi rembulan itu gimana? "

"Nggak"

"Sama aku juga nggak inget, Karena aku Nggak pernah tau"

Sialan kirain mau Ngegombal taunya ngelawak

"kita berpisah dan bertemu dalam status yang berbeda ya? " ungkapnya lagi Wonjin meliriknya sembari mengeratkan pelukan tasnya "kamu udah berbeda sekarang Wonjin"

"dulu Wonjin yang aku kenal Kecil manja dan pengen dilindungi, Dulu Wonjin yang aku kenal Pendiam sama orang lain dan Penyayang, dan dulu Wonjin yang aku kenal Terlalu kecil kamu Sekarang udah jauh melebihi ekspetasiku"

Wonjin mengangkat alisnya, Terharu senang dan merasa Peringatan dalam Sebuah kalimat yang Sura lontarkan. "Haha,  Sura yang aku kenal juga berbeda, Kamu dulu Manis Sekarang kamu cantik"

Mereka tertawa bersama dalam sekejap

Wonjin bahkan lupa kalau Sura sudah dia blacklist dalam daftarnya. "kalau ingat masa masa dulu indah banget ya? Jalan jalan bareng ditaman main sepedaan"

Heliophilia • Ham WonjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang