Lvl : h a m w o n j i n
•••
Aeri menatap gedung besar dihadapannya yang tentu saja baru dia lihat kali ini. Setelah diturunkan Wonjin di Trotoar depan gedung sekarang dia kebingungan mau ngapain. Nggak tau Apapun kan nggak punya teman
Segera dia melangkahkan kakinya Di rerumputan rapi milik halaman sekolah tak lupa membaca nama Terhormat hanlim multi art school
Sibuk menatap Tanpa mau melangkah tiba tiba saja suara Wonjin membuatnya tersentak kaget. Ngapain Wonjin disini? Kan tadi Udah pergi "Wonjin? "
"ngapain disini? Kelas lo ada di dalam, Lo mau outdoor? "
"Outdoor itu apa? "
Wonjin menepuk keningnya sungguh dia tak tau harus bagaimana lagi mengatakan hal ini. Tanpa berbasa basi segera Melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekolah.
Jika Ayah tidak menyuruhnya menemani Aeri, mungkin Sekarang Wonjin akan berada di kampusnya bersama Jungmoo
Aeri yang tertinggal segera berlari mengikuti langkah kaki Wonjin, Berusaha agar tidak tergesa dan Berusaha sendiri tanpa menyuruh Wonjin menunggunya. Mereka jalan di koridor sekolah Langkah santai Wonjin terus saja berpijak meninggalkan jejak sebagai tempat berpijak Aeri.
Ikut langkah besar Wonjin tidak terlalu sulit untuknya karena Wonjin tidak terlalu besar untuk melangkah. Asyik menantang dirinya dengan melompat, Tubuhnya menabrak Punggung Wonjin yang berhenti tepat didepan seorang guru lalu menunduk patuh.
Wonjin segera menarik Aeri ke sampingnya, Mendorong punggung Gadis itu lalu dengan sengaja menekannya agar Aeri dalam posisi membungkuk. "Halo Wonjin "
Wonjin Mengulas senyumnya sedikit sedikit "Halo bu Kahi, saya datang untuk memandu Aeri, dia murid baru"
Terlihat yang disebut Bu Kahi tersenyum pada Aeri mengelus surai Anak itu seraya Membungkuk agar bisa mensejajarkan tubuhnya dengan Aeri "Semoga betah Aeri, Panggil saya Bu kahi, Saya guru fisika"
Wonjin menginjak kaki Aeri ketika tersadar gadis itu tak tersenyum pada guru Faforitnya. Buru buru Aeri tersenyum paksa,Kemudian melirik Wonjin saat Bu Kahi mulai melenggang pergi. Wonjin berjalan lagi Sedangkan Aeri membersihkan sepatunya dari debu, Akibat ulah wonjin seraya menyimpan dendam sedikit sedikit ke pada Pemuda di hadapannya "Aer, Cepetan Lemot banget sih lo. Gue mau ke kampus nih"
Seger Aeri berlari ke Wonjin "Nama aku Aeri bukan aer! Kalau Aer itu benda Cair aku ini manusia! "
Wonjin melirik gadis yang sedang menyulut emosinya itu dalam dalam tak berhenti memijakkan Langkah demi langkah sekolah di sekolah lamanya. "Bodo amat gue nggak peduli"
Seketika Aeri ingin mencakar habis Wajah wonjin.
-
Wonjin segera pulang setelah mengantar Aeri hingga kekelasnya. Menurut Aeri bahkan Wonjin tidak sampai memijakkan Kaki di Kelasnya dia sudah kabur, Katanya Jika Saja Wonjin dilihat oleh murid Sekolahnya akan heboh.
Aeri tidak percaya jika itu benar, Namun kemudian dia Baru percaya saat kegaduhan terjadi diluar, Setelah perkenalan dia duduk di kursi dekat jendela, Yang membuatnya bisa menatap Lapangan Sekolah beserta parkiran. Aeri belum memiliki teman namun kegaduhan Yang dilihatnya pagi ini bukan semata Ucapan belaka
KAMU SEDANG MEMBACA
Heliophilia • Ham Wonjin
Fanfiction"dunia itu sempit, bahkan gue ga ngerti kenapa lo yang harus nikah sama gue" Wonjin itu masih muda, setelah lulus sma corat coret sana sini acikiwir dengan kekayaan melintir harus tunduk pada takdir yang menimpanya. Nikah ilegal dengan gadis yang ba...