H-A; 12

2K 325 61
                                    

Lvl : h a m w o n j i n

•••

"Jadi ceritanya lo udah suka sama dia? " tanya Jungmoo ketika punggungnya memilih bersandar ke dinding Taman sedangkan tangannya bersilang didepan dada. Tadi Wonjin cerita tentang perasaannya yang Dugeun dugeun gak karuan "maybe"

"Seharusnya kalau lo suka lo harus berjuang, Bukannya Sura udah nggak berarti lagi ya? " Ucap jungmoo matanya menatap Wonjin yang tertunduk lalu beralih menatap Bintang bintang di langit "tapi gue belum terlalu percaya sama siapapun Dalam hal seperti ini. Gue takut Jung"

"Takut tuh sama tuhan, Jangan takut sama perasaan Status lo dan status dia sama, Lo korban dia lebih korban, sadar cuy dunia ini nggak diisi sama orang seperti Sura doang" Wonjin melirik Jungmoo yang juga menatapnya sambil memberi Tatapan semangat. Jungmoo benar, Dunia ini masih menyimpan banyak orang baik "tapi kalau dia tau Yang sebenernya gimana? "

"Cepat atau lambat semuanya terungkap, waktu itu sebagai penentu. Semakin lama dia Tahu mungkin bakal berat jadinya, kecuali kalo dia suka juga sama lo" Wonjin kembali berpikir, setiap inci dari otaknya hanya diisi oleh Gadis itu. Namun semakin dia memikirkannya semakin besar pula tanda Kesalahan besar yang dia rasakan "Lo bener juga, Jadi apa yang harus gue lakukan sekarang? "

"Lo harus sering berkomunikasi sama dia, Seperti telpon seadanya" Wonjin mengangguk, namun sedetik kemudian dia lupa kalau Aeri tidak punya ponsel "Dia gak punya Hp"

"Beliin aja, gitu doang susah lo"

"Kartu gue baru aja di blokir papa, Lo masih inget kan pas gue minta ditraktir? " Jungmoo kembali memutar otaknya mencari memori yang Wonjin bilang "Kerja Lah goblok"

"Gue mau kerja apaan anjay, Kuliah aja belom selesai" Desis Wonjin sembari menatap jungmoo, Yang ditatap memutar bola mata Malas "Wonjin buka mata lo! Lo itu mahasiswa Kampus paling bergengsi di korea! Lo anak pejabat dan orang penting di korea! Lo terkenal karena prestasi,  Masa gitu doang lo nggak sadar! "

"Ya tapi biar gitu Belum tentu gue bisa berbuat semau gue, Gue bahkan masih gayakin kalo gue ini pinter atau Gue berprestasi karna Jabatan Orang tua gue doang,  Gue mau kerja dimana "

Jungmoo menjentikkan jarinya Semudah yang dia bayangkan "Gue punya rencana"

Wonjin hanya menatap Jungmoo yang sepertinya Tenggelam dengan Ide hebatnya sendiri

. . .

Disisi lain

Aeri p.o.v

Gue disuapin sama kak Hyunjun untuk beberapa kali, Mungkin kalo gue brani gue udah nolak mentah mentah, Serius gue nggak mau Nyusahin orang apalagi kak Hyungjun ini udah baik banget

Ya meski berkali kali gue Sumpahin dalam hati. Maap kak Hyungjun

Setelah selesai dia Simpan piringnya di laci meja, gue dengrr napas Yang meluncur keluar dari Bibirnya. "Aeri, kamu masih bisa bertahan Dengan semuanya kan? "

Gue diam, nggak ngerti maksud kak Hyungjun sumpah. "Bertahan untuk apa? "

Kak Hyungjun nampak tersenyum tipis, Melihat kearah gue kemudian Menautkan jari jemarinya sendiri "Bertahan untuk tetap berada disisi Wonjin. "

Heliophilia • Ham WonjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang