HAY HAY HAY
•••
suara roda dari ujung lorong sana terdengar nyaring. Wonjin berlari mengikuti Ranjang berjalan itu ditemani beberapa perawat dan dokter yang ikut membantu
"Tahan sayang" wonjin udah berkali kali nyebut dua kata itu dan itu berhasil bikin Aeri tetap sadar meski dia tersiksa, Tangannya akan selalu mencengrang tangan wonjin erat saat Rasa sakit itu menjalar lagi. "Kak sakit, Sakit banget"
Wonjin mengelus pipi Aeri saat mereka telah tiba di ruang bersalin. Tanda air dinyalakan, Dokter sudah bersiap siap diiringi dengan isak tangis Aeri yang semakin membuat Wonjin terluka.
Sungguh dia ingin menampung rasa sakit istrinya, namun apa daya
"Huh... Teriak aja ya bu " kata dokter mulai mengambil guntingnya
. . .
[Flashback ]
"halo? " sapa suara itu ketika Dia mengangkat telponnya dengan Senyum tipis di wajah, dia juga heran kenapa Aeri menelpon malam malam seperti ini. "Kak"
"Siapa? " Tanyanya lagi. Disebrang sana Aeri mendengus sebal "Aeri kak, Nomorku nggak di save lagi ya?? "
Wonjin terkekeh gemas, sebenarnya dia hanya pura pura Sudah di save kok lengkap dengan tanda cintanya, hanya saja dia ingin mendengar celotehan gadis itu, 3 hari tanpa Mendengar Aeri marah marah itu hening sekali
Iya Wonjin ke luar kota buat buka cabang baru sekalian diskusi kolaborasi bareng menu lain sama restoran lain pula buat ningkatin pemasaran misalnya thaiti campur masako
"iya iya, nanti di save, Kenapa Aeri ku sayang? " Tangan Wonjin main mainin pulpen di meja belajar yang cuma di Sorot lampu belajar, Kamarnya gelap hanya penerangan dari balkon dan Lampu di meja yang mendominasi "gak jadi ah males"
Hening beberapa saat, itu artinya Aeri ingin menunjukkan kalau dia sedang marah. Tapi wonjin malah terkekeh Aeri sering sekali seperti ini, Dia marah tapi dia tak kunjung menutup telponnya. "kok ga di bujuk? "
"Ga mau ah kamunya rese" kata Wonjin trus bikin Aeri mendengus sebal, Tolong suruh Aeri berhenti ngambek Pengen Wonjin gigit aja rasanya kerjanya ngambek mulu
"Au ah sebel" disana Aeri sudah membaringkan tubuhnya ke kasur bersiap menarik selimut dengan obrolan malam yang menyegarkan dengan Wonjin.
Ceritanya ldr
"kak" Suara Aeri yang hening hanya mengisi kamar yang Wonjin tempati Balasan dari sana hanya deheman belaka yang sukses membuat Aeri mau tak mau harus melanjutkan apa yang diakatakan "dedeknya pengen makaroni keju buatan kakak"
"Suruh dedeknya diem, Papanya lagi kerja" Ujar Wonjin tersenyum tipis disebrang sana, Aeri terkekeh "Ya udahlah mamanya yang bikin sendiri"
Aeri sudah beranjak ke dapur Mengambil bahan makanan dari dalam lemari sedikit membuat Wonjin mendengarnya "nggak mau delivery aja? "
"delivery apa? "
"makaroni keju-nya, nanti kamu repot bikinin nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Heliophilia • Ham Wonjin
Fanfic"dunia itu sempit, bahkan gue ga ngerti kenapa lo yang harus nikah sama gue" Wonjin itu masih muda, setelah lulus sma corat coret sana sini acikiwir dengan kekayaan melintir harus tunduk pada takdir yang menimpanya. Nikah ilegal dengan gadis yang ba...