12. Curiga

1.4K 176 33
                                    

Ada yang nungguin cerita ini update nggak ya? Sepi sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang nungguin cerita ini update nggak ya? Sepi sekali.

Kalo kalian menemukan typo, komen ya, supaya bisa aku perbaiki 😊

Sebelum baca, vote dan follow akunku ya.

Happy reading

*****

Sunyi. Itulah kata yang ada di benak Kinan. Sejak tadi ia tampak gelisah, matanya bolak-balik menatap ke jendela, banyak murid-murid berlalu-lalang dan juga siswa laki-laki yang bermain basket di luar sana.

Kinan menyandarkan punggungnya ke tumpuan kasur, dia lalu mendengus, sebenarnya Kinan sudah bosan, tapi guru yang menjaga UKS bersikeras menahannya.

"Kinan."

Dahi Kinan langsung berkerut, suara berat itu suara Arga.

Kinan menoleh. "Arga?"

Arga tersenyum, bibirnya pucat, walau begitu senyumnya tetap terasa hangat.

"Kinan, kamu udah baikan?"

Kinan menggeleng, raut sedih tergambar jelas di wajahnya. Segera mungkin ia menyembunyikan rasa sedih tersebut, karena ia tak ingin orang lain tahu apa yang dirasakannya.

"Aku nggak papa, cuma pusing biasa." Walau dalam hatinya berkata lain, Kinan tetap tidak mau membebani orang lain. Terlebih kepada orang yang belum terlalu dekat dengannya, seperti Arga.

"Oh iya, kamu udah minum obat belum? Aku takut kamu tambah sakit."

Kinan mendengus pelan. "Sudahlah Arga, aku nggak papa kok, nggak usah cemasin aku."

Arga tersenyum tipis, ia tak ambil pusing apapun balasan Kinan padanya. Arga melirik Kinan, jujur gadis di depannya itu sangat cantik, ia takkan bisa mengelak dari kenyataan itu. Wajah oval, mata bulat indah, dengan iris mata yg bewarna coklat kebiruan. Di balik wajah yang cantik itu terdapat aura mistis dan juga aura suram. Mistis karena Kinan bisa melihat arwah, suram karena Kinan lebih banyak diam dan Arga menyukai kedua sifat Kinan itu.

Kinan yang merasa dilirik, mengembuskan napas panjang dan memperbaiki posisi duduknya.

"Kinan, jangan pendam masalahmu, ceritakan saja, aku siap mendengarnya, aku tahu kamu pasti sedang banyak masalah sekarang, kali aja aku bisa mencarikan solusinya."

Kinan menatap Arga kaget, lalu ia memalingkan wajahnya ke arah yang lain. Ia tahu Arga serius, tapi Arga yang masih berstatus orang asing baginya, membuat Kinan ragu untuk menceritakan masalahnya yang bersifat pribadi pada Arga.

Haunted Spirit [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang