Chapter 13

301 36 100
                                    

Selamat datang di chapter 13

Tinggalkan jejak dengan vote dan komen

Tandai jika ada typo

Thanks

Happy sunday

Happy reading everyone

Hope you like this

❤❤❤

______________________________________________

Sudah kukatakan pada Zhardian-dan mungkin semua orang-bahwa, Cecilia Bintang memang istimewa

~Galaxy Andromeda~
______________________________________________

~Galaxy Andromeda~______________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Puncak, 7 Agustus
13.40 p.m.

Setengah hari telah berlalu. Bintang memasang radar pendeteksi Galaxy dan berusaha keras menghindari laki-laki itu. Bagaimana tidak? Semua rasa malunya akibat ulah Galaxy.

Ah, sepertinya bukan hanya rasa malu, tapi jantungnya yang tidak stay cool, emosinya yang meledak serta harus mandi dini hari.

Paten! Apa pun yang terjadi semua merupakan salah Galaxy. Meskipun raut wajah laki-laki itu menampilkan rasa bersalah yang mendalam, kemudian membantunya berdiri dan membersihkan sisa-sisa mie instan yang melekat di beberapa titik baju serta wajahya-dan rasanya Bintang ingin bersembunyi diketiak mamanya detik itu juga-tapi tetap saja, tidak ada yang bisa membayar lunas rasa malu yang Bintang rasakan pada semua anggota tim saat melihat kekonyolannya di dapur.

Siang menjelang sore, Galaxy sibuk mencari keberadaan Bintang untuk meminta maaf di Taman Nusantara. Mulai dari Taman Air yang menyuguhkan bergabagai tumbuhan air dari Indonesia mau pun manca negara. Taman Perancis dengan tatanan rapi mirip di film-film luar negeri. Taman Bali yang bernuasa pulau Dewata. Menara Padang, Taman Jepang, hingga rumah kaca. Namun batang hidung gadis itu belum nampak di mana pun.

Membentuk telapak tangannya menjadi teropong binokuler untuk memantau daerah sekitar, Galaxy melengkapinya dengan memutar badan mirip mercusuar pantai. Ngomong-ngomong, laki-laki itu tidak sendirian. Ada juga Zhardian yang menemani dan membantunya mencari kakak kelas tomboy tersebut. Sesekali mereka mengobrol. Biasanya Galaxy yang membuka suara terlebih dahulu.

"Sumpah gue ngerasa salah Zhar. Gimana ya? Kak Bintang beneran marah ama gue ...."

"Ya lo ngapain nggak buru-buru berishin mie yang tumpah? Malah ngurusin mie yang masih baru?" Berdasarkan asal muasal cerita Galaxy dini hari tadi-minus pelukan-Zhardian kembali bertanya tanpa menatap sahabatnya sebab juga ikut memutar tubuh sambil celingukan. Bedanya dia tidak menggunakan tangannya sebagai teropong. "Kak Bintang pasti malulah Gal. Gue yang ngeliat aja malu, apa lagi yang ngalamin."

Bintang GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang