SUDAH DITERBITKAN OLEH NOVELINDO PUBLISHING
Seperti arti dari sebuah nama. Tingginya 175 cm, bersinar karena prestasinya dalam bidang basket, suka makan seblak mercon dan mempunyai fans club namun sayangnya tomboy.
Cecilia Bintang menganggap sahabat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Puncak, 7 Agustus 15.05 p.m.
Galaxy Andromeda sebenarnya bukan tipikal lelaki dengan spontanitas. Bukan juga tipe yang suka memerintah, menyarankan sesuatu, posessive atau pencemburu. Selama dia hidup, segala sesuatu harus terorganisir dan terrencana. Menduga-duga segala kemungkinan lalu membuat gambaran untuk memilah, memilih serta mengambil keputusan atas tindakan-tindakan yang akan dia ambil berdasarkan apa yang dia prediksi sebelumnya. Namun, bukankah selalu ada pengecualian dalam hidup?
Cecilia Bintang merupakan contoh yang nyata baginya. Gadis tomboy itu adalah pengecualian dari segala prediksi dan rencananya. Awal mula melihat pancaran dan binar terang pemilik wajah manis itu, awal mula itu pula Galaxy melakukan spontanitas yang gila.
Zhardian tentu saja tidak satu suara. Sebab selain menurut gosip yang beredar di sekolah, menurut sahabatnya itu pula, Aira tidak akan senang dan tidak akan menyetujui bila Galaxy mendekati Bintang. Bukan hanya Bintang, tapi pada semua perempuan yang akan Galaxy pilih untuk dijadikan pacar saat itu.
Akan tetapi Galaxy meyakinkan dirinya sendiri serta Zhardian untuk yang pertama kalinya, dia melawan Aira dan dia merasa benar karena melakukannya. Aira tidak bisa terus-menerus seenaknya sendiri, melarangnya untuk mendekati Bintang karena berpikir dia—
“Waaahhh keren banget di sini, bentar berenti dulu ya Kiddo. Gue belum ke sini tadi. Tuh si Yola selfie-selfie mulu, tinja emang!”
Mendengar Bintang ngedumel lengkap dengan umpatan dan genggaman tangan mereka yang ditarik-tarik serta diayun-ayunkan, pikiran Galaxy tentang hal tersebut pun kontan berhenti. Sudah dia katakan pada dirinya sendiri bila Bintang memang spontanitas yang tidak bisa dia rencanakan kendatipun duga-duga sebelumnya. Kecuali yang satu itu.