Saat sudah mengobati luka Arik, bel pulang langsung berbunyi. Jadi mereka langsung saja keparkiran dan merepotkan Arul dan Aris dengan menyuruh mereka berdua mengambilkan tasnya. Karena mereka teman, jadi Arul mau-mau saja di minta tolong oleh Arik. Lebih tepatnya disuruh. Walaupun sepanjang jalan mulutnya menyumpah serapahi temannya itu. Sedangkan Aris hanya dia mendengar sumpah serapah Arul. Tidak mau ikut, biar Arul aja yang dosa. Arik jangan.
"nih tas boss dan ibu boss" Arul menyerah kan dua buah tas ke pemiliknya.
Venus tersenyum manis "makasih Arul. Jadi ngerepotin hehe" Arik yang melihatnya berdecak tidak suka. Cowo itu langsung saja mengusap kasar wajah Venus "biasa aja. Ngga usah senyum"
Venus mencibir "gue cantik kalo lagi senyum. Ya kan Ris Rul?" Aris dan Arul yang ditanya mengangguk saja. "tuh kata mereka gue cantik. Mata lo aja yang picek"
"cantik ngga kaya orang gila iya"
"sirik aja lo remahan rengginang"
"suka suka lo ajalah ya. Orang waras ngalah sama yang gila"
"berarti lo pacaran sama orang gila dong"
"makanya gue ikutan gila. Untung gue ganteng jadi gilanya ngga kentara. Beda sama lo buluk makanya kaya gila beneran" Venus langsung membulatkan matanya dan memberikan Arik serangan bertubi-tubi. "cewe gue tenaganya kaya kuli beneran Ya Allah"
"aduh yang pacaran mah beda sama yang jomblo kaya kita, dunia serasa milik berdua yang lain ngontrak. Ye ngga Ris?" ucap Arul membuat perdebatan sepasang kekasih itu berhenti.
"kita? lo aja kali yang jomblo gue ngga" seketika mereka semua langsung tertawa, Arul yang merasa bahwa dirinya lah yang ditertawakan hanya menatap datar mereka semua. "sabar Rul, orang sabar cewe nya banyak" kata Arul dramatis.
***
Setelah mengantar Venus pulang, Arik juga langsung pulang ke rumahnya dikarenakan Mamanya sudah menelpon katanya ada yang ingin di bicarakan. Jangan salah, Arik sangat patuh pada apa yang Mamanya ucapkan. Lain lagi dengan Papanya. Mereka berdua sering bercanda dan menghabiskan waktu libur bersama. Seperti bermain ps. Keluarga bahagia kan?
"assalamualaikum"
"waalaikumsalam" jawab Mamanya yang sedang berada di ruang tamu.
"sini duduk dulu sayang. Mama mau bicara mumpung Papa belum pulang jadi kamu harus tau duluan" Arik duduk disamping Mamanya dengan ekspresi bingung. Perasaan gue ngga enak
"jadi begini, nanti malam ada acara makan malam keluarga. Jadi kamu jangan keluar rumah"
padahal gue mau ngajak Venus jalan pikirnya. "aduh gimana ya Ma, nanti malam Arik ada janji"
"palingan kamu mau nongkrong sama Aris dan Arul kan. Batalin aja dulu, makan malam ini penting" ujar Clarissa, Mamanya.
"emangnya ada apa sih Ma? Kaya penting banget" tanya Arik yang masih bingung dengan ucapan Mamanya.
"nanti malam Mama sama Papa mau ngenalin ke anak rekan kerja Papa" jawab Clarissa.
nahkan, gue bilang juga apa. Perasaan gue ngga enak
"kaya perjodohan gitu? aduh Ma, Arik itu udah gede jadi udah bisa milih pacar sendiri. Lagian Arik ganteng, gampang milih pacar banyak yang mau kok" kata Arik dengan sombongnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARIKSA
Teen Fiction"kadang lo nahan gue seakan-akan lo ngga mau gue pergi, tapi kadang juga lo cuekin gue seakan-akan lo ngga butuh gue lagi. Gue ngga bisa ngertiin lo terus" -Venus Afshee Shakila "jangan pergi Venus" -Antariksa Zeus Claron Hubungan yang sudah berjala...