Siswa pemilik name tag Antariksa Zeus Claron tengah berjalan sendirian di koridor. Hal yang jarang terjadi sebab biasanya akan ada dua orang yang mengapitnya. Dengan kedua tangan yang berada dalam kantong celana. Matanya melirik jam yang melekat di peregelangan tangannya, masih jam 06.30 yang artinya masih ada 45 menit sebelum bel berbunyi. Hanya ada beberapa siswa yang berlalu lalang di koridor sekolah, sisanya masih belum datang. Dia juga tidak tahu kenapa dia berangkat sepagi ini. Harusnya dia datang lima menit sebelum gerbang di tutup
Kaki panjang cowok itu terhenti ketikat Bian menghalangi jalannya. Arik menatap datar dengan satu alisnya yang terangkat. Perasaan dia tidak ada urusan dengan cowo itu. Sama sekali tidak ingin meladeni Bian, Arik berniat pergi namun ucapan Bian menghentikannya
"gue mau buat perjanjian sama lo" ucap Bian. Arik hanya diam dengan wajah datar menyeremkannya. Toh, meladeni Bian hanya akan membuat moodnya pagi ini hancur. Melihat mukanya saja sudah membuat mood Arik buruk.
"kalau lo bikin Venus nangis lagi, siap-siap kehilangan dia. Kalau gue bikin dia berpaling dari lo, elo harus ngejauh dari Venus. Gue denger-denger kemaren kalian berantem. Sering-sering berantem biar peluang gue besar buat dapetin Venus" tantang Bian dengan senyuman liciknya.
Arik melangkahkan kakinya selangkah, cowo itu menunjukkan senyum miring di wajah tampannya. Terkesan menakutkan tapi tidak membuat Bian takut
"lo segitu ngga lakunya sampe bikin perjanjian cuma buat rebut Venus dari gue? Miris banget hidup lo. Sukanya punya orang" ujar Arik. Senyumnya kini terlihat meremehkan Bian
"gue sama Venus berantem juga karena lo bangsat. Muka ganteng, tapi suka punya orang. Banyak noh diluar cabe-cabean yang pasti mau sama lo" lanjut Arik dengan nada meremehkan
Bian mengepalkan tangannya menatap Arik benci. Yang ditatap hanya tersenyum kemenangan. See, segampang itu Arik membuat seseorang murka
"Besar juga nyali lo nantingin gue, udah cukup mental buat kalah? Siapin mental lo dulu baru lawan gue" Arik terkekeh sinis
Bian yang tak dapat menahan emosinya langsung melayangkan tinjuannya ke wajah Arik. Arik yang belum siap bergerak mundur tidak seimbang. Teringat perkataan Venus yang tidak ingin dia terlibat lagi dengan Bian, beberapa detik Arik memejamkan matanya meredam emosinya. Baiklah demi Venus
Tatapan murid-murid yang lewat di koridor itu, langsung menatap Bian kaget. Berani sekali anak baru itu memukul most wanted mereka. Antariksa si penguasa Claron tidak pernah mendpat perlakuan seperti ini. Ada juga yang mengeluarkan ponsel hanya untuk merekam kejadian itu, sepertinya memasukkannya ke grup sekolah ide yang bagus
Arik mengelap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Cowo itu memperbaiki posisi berdirinya menjadi lebih tegap, memasukkan tangannya ke kantong celananya. Santai. Terlihat tidak ada emosi sama sekali. Sudut bibirnya terangkat menunjukkan senyum miring. Seperti tidak terjadi apa-apa, Arik mendekat menatap Bian yang sedikit lebih pendek darinya
"udah? Gitu doang kemampuan lo?" senyum miring tidak pudar dari bibirnya, raut wajah menyeramkan Antariksa keluar "belum ada apa-apanya. Cowok kayak lo yang mau rebut pacar gue?"
"kalo iya kenapa? Takut lo?" tantang Bian
"hahaha...lucu lo! Lo kali yang ngga punya nyali berurusan sama gue" Arik memberi jeda sebentar "gini nih tipe orang yang ngga tau terima kasih, masih untung gue ngga ngeluarin lo dari sekolah. Dan lo berani nantangin gue?" lanjut cowok itu mendesis. Kini ekspresi Arik menjadi 2 kali lebih seram. Amarahnya benar-benar telah memuncak. Bian berhasil memancing sosok lain dari Antariksa Zeus Claron
Bian diam
Arik berpindah tempat agar orang-orang bisa melihat wajah Bian "liat muka cowok dpo" kata Arik kemudian melirik Bian dengan ekor matanya "dpo, demen pacar orang. Apa ngga ada cewek lain selain punya gue? She's mine!" cowok itu mendesis tajam
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARIKSA
Teen Fiction"kadang lo nahan gue seakan-akan lo ngga mau gue pergi, tapi kadang juga lo cuekin gue seakan-akan lo ngga butuh gue lagi. Gue ngga bisa ngertiin lo terus" -Venus Afshee Shakila "jangan pergi Venus" -Antariksa Zeus Claron Hubungan yang sudah berjala...