My Boyfriend Is A BadBoy [END]

DUA PULUH TIGA

Happy Reading💙

***

"Kita liat balapan," jawab Dika sambil menarik tangan Nk masuk ke dalam mobil.

"Ah bang gak mau, abang tau kan Nk gak suka balapan," keluh Nk sambil berontak melepaskan tangannya yang ditarik oleh Dika.

"Seru, pokoknya lo harus ikut TITIk!" kata Dika memaksa. Nk mendengus sebal dan memilih pasrah mengikuti kemana tarikan Dika.

Sepanjang perjalanan Nk hanya diam, dan Dika memperhatikan itu.

"Jangan ngambek," kata Dika sambil mendorong pelan tubuh Nk.

"Gak!" ketus Nk.

"Nanti abang beliin es krim vanilla deh," kata Dika.

Nk langsung melihat kearah Dika, lalu mengangguk ria. "Tapi lima,"  kata Nk bersemangat sambil menunjukan kelima jarinya dihadapan muka Dika langsung.

"Idih kere dah abang kalo beliin lo es krim," kata Dika. "Banyak amat."

"Yaudah," kata Nk kembali ketus langsung berbalik menghadap kearah jendela mobil. Marah lagi kepada Dika.

"Eh ngambek lagi, iye-iye nanti abang beliin. Sepuluh juga abang jabanin," kata Dika sembari menyetir

"Awas kalo boong, kualat lu jadi abang," kata Nk dan tertawa pelan.

Nk hanya ingin mengerjai abangnya dengan pura-pura marah. Namun, ia memang tidak benar-benar marah. Nk hanya mau makan es krim namun uangnya ketinggalan di rumah, jadi ia melakukan ekting itu untuk mendapatkan es krim.

***

"Ca gimana lo siap?" tanya Mungga memastikan.

"Always," jawab Aca tenang.

Pertandingan hampir dimulai, Aca dan lawannya yang biasa dipanggil Axel itu sudah berada di dalam mobil mereka masing masing.

Kaca mobil mereka sengaja terbuka, agar bisa melihat masing² lawannya.

"Ready?" tanya Axel dari dalam mobilnya sambil melihat kearah mobil Aca yang kaca mobil nya terbuka.

"Ready," jawab Aca juga melihat kearah Axel.

Seorang perempuan cantik berjalan kedepan mobil keduanya. Ia membawa sebuah kain lalu berhenti diantara mobil Aca dan mobil Axel.

Mobil Aca