TIGA PULUH LIMA

1.5K 138 28
                                    

Jangan lupa vote zheyenk:v

Happy Reading
***

"Apakah lo bisa yakinin gue dan buat gue stay nungguin lo dengan sikap lo yang seperti ini?"

***

Suara dentuman mesin motor terdengar di halaman rumah yang ber-cat abu-abu. Ditambah dengan adanya bendera kuning yang sengaja diletakan dipinggir halaman tersebut.

Dika turun dari motornya dan langsung masuk kedalam rumah tersebut.

Terlihat beberapa orang berkabung dan ternyata mungkin, acara pemakaman sudah dilaksanakan, hanya meninggalkan beberapa orang disana. Termasuk Nk, Abun, Aca dkk, dan Ajeng.

Mata Dika langsung mengarah sinis kepada Aca yang tengah memainkan Hp nya. Semua telah menyadari kehadiran Dika yang mungkin Nk telah tunggu.

"Bang Dika," panggil Nk ketika melihat Dika yang memasuki ruangan. Nk melihat ke arah tatapannya, melihat sinis kearah Aca yang sedang memainkan Hp sambil sesekali berbicara dengan Ajeng.

Dika pun masuk dan langsung mendekati Diat, memberinya semangat dan turut berduka cita.

"Nk pulang sekarang?" tanya Dika.

Nk hanya mengangguk, bangkit dan berpamitan pada Diat. "Yat, gue sama bang Dika pulang dulu, lo yang sabar yah. Kalo butuh apa-apa bilang ke gue jangan sungkan," kata Nk pelan karena berada di dekat Diat.

"Thanks Nk, padahal gue udah jahat sama lo, tapi lo masih aja baik sama gue," jawab Diat masih dengan rasa bersalahnya.

"Gak usah lo pikirin, yang lalu biarlah berlalu."  Diat pun mengangguk.

"Guys gue pulang duluan," kata Nk sambil melihat kearah semuanya. Mungga, Abun, Amri, Putra, dan Aca.

Dika pun berpamitan juga dan berjalan terlebih dahulu keluar dari rumah Diat. Sedangkan Nk baru mengekori Dika ketika Dika terlihat sudah sampai di pinggir motornya.

Ketika hendak memakai helm...

"Nk," panggil seseorang.

Nk berbalik dan melihat Aca yang berlari kecil mendekat kearah Nk juga Dika. Dika yang sudah tak suka dengan Aca hanya melihat itu dan tidak memperdulikannya.

"Apa?" tanya Nk pada Aca ketika sudah berada dihadapannya.

"Bang, gue izin mau ngobrol sesuatu sama Nk," kata Aca meminta. Nk mengerutkan keningnya, apa yang akan dilakukan oleh Aca.

"Apa? Lo minta izin gue buat ngobrol sama Nk? Sadar ga lo, lo itu udah buat ade gue nangis. Dan gue paling gasuka kalo ade gue diperlakukan kayak gitu, apalagi sama bajingan kayak lo. Bisanya lari dari masalah," terang Dika panjang lebar.

"Bangg—"

"Biarin Nk, gue udah muak sama muka dia yang kayaknya gak ada rasa bersalah banget, gue tuh sayang sama lo Nk, gue tuh gamau lo diapa apain lagi sama dia. Cukup satu kali dan gue harap ini yang terakhir kalinya gue liat lo nangis karena cowok," terang Dika panjang lebar lagi.

My Boyfriend Is A BadBoy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang