Saat jarak antara gedung dan Daichi berdekatan, dia mendengar seperti suara hentakan kayu yang terdengar di telinganya.
Hal itu kemudian membuatnya mempercepat langkahnya menuju gedung itu. Dan ternyata suara hentakan itu berasal dari 2 katana yang terbuat dari kayu yang saling beradu dan ternyata saat Daichi memasuki gedung itu suara yang dihasilkan hentakan itu jauh lebih keras, tentu saja karena dirinya berada di dalam gedung itu.
Yang membuatnya bingung adalah perlawanan antara seorang pria yang berbadan lumayan besar melawan seorang perempuan yang sepertinya masih muda.
Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya pria berbadan lumayan besar itu kalah dari sang perempuan dan itu membuat Daichi sangat terkejut, karena dirinya mengira bahwa perempuan muda itu yang akan kalah.
Daichi pun dengan spontan langsung bertepuk tangan dengan keras hingga menggema di dalam gedung itu, tetapi dirinya langsung menghentikan tepukan tangan. Melihat ke arah mereka yang memandang aneh dirinya dan rasanya mereka seperti berkata, "Siapa anak aneh ini".
Daichi : Eh? Ada apa ini? (Astaga, tatapan mereka mengerikan)
Perempuan muda : Siapa kau? Dan bagaimana kau bisa masuk kesini?
Daichi : Eh, ah, itu...
Perempuan muda : Jawab! *menghentakan pedangnya ke lantai dengan keras
Daichi : Orang tua ku yang membawaku kesini!
Perempuan muda : Hah?
Lalu salah satu dari beberapa pria di tepi lapangan latihan mendekat ke arah perempuan itu dan kemudian membisikan sesuatu. Setelah berbisik, pria itu kembali lagi ke tempat semulanya.
Perempuan muda : Jadi kau adalah pengasuh itu?
Daichi : (Kumohon hentikan sebutan itu!)
Daichi : I- Itu benar.
Perempuan muda : Kalau begitu, kalian semua, hari ini sepertinya cukup sampai di sini saja. Dan kau, segera ambil pedangmu dan bertarunglah denganku!
Daichi : Eh, tapi mengapa-
Perempuan muda : Daichi Momotaro, badannya tidak ideal, hanya bisa melakukan push up 15x, sit up 20x, dan pull up bahkan tidak bisa menarik tubuhnya ke atas.
Daichi : Ba- bagaimana kau bisa tahu?!
Perempuan muda : Akan kuberitahu jika kau berhasil mengalahkanku. *mengarahkan pedang tepat ke wajahku
Daichi : Eh-
Perempuan muda itu kenudian memasang kuda-kuda dan langsung menyerangnya dengan gerakan yang cepat, meskipun cepat tapi tak ada satupun dari serangan yang lancarkannya mengenai Daichi.
Daichi : Wow, seranganmu cepat sekali *kagum
Perempuan muda : Hey, bertarunglah dengan serius! Ingat perkataanku di awal?
Daichi : ...
Perempuan muda : Hey, kau dengar tidak? *sahutnya
Daichi : *Menghela nafas* Baiklah, tapi jangan salahkan aku jika kau menangis!
Perempuan muda : Hah?
Tanpa pikir panjang, Daichi langsung berlari menuju ke arah perempuan itu dan langsung mengayunkan pedangnya. Perempuan itu kemudian memasang kuda-kuda dan bersiap menahan serangannya.
Daichi : (sudah kuduga)
Di saat jaraknya dan perempuan itu berdekatan, Daichi langsung memutarinya dan seketika berada di belakangnya. Dan pedang kayunya yang entah bagaimana sudah berada tepat beberapa senti di depan lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inilah Kehidupan Romcom Random Kami
Teen FictionKupikir hari libur sekolah yang panjang ini akan kualami seperti biasanya dengan rutinitas rumahan seperti menonton Anime... Tetapi justru berubah karena Wi-Fi. Ceritanya original saya, nggak copas sama sekali.