"Kau sudah siap?" tanya Daichi kepada perempuan tinggi berambut hitam ponytail disebelahnya.
Ouka menganggukan kepalanya menandakan bahwa ia telah siap dalam tournamen besar ini.
"Tak kusangka turnamennya akan semegah ini..." bisik Ouka.
Turnamen ini diikuti oleh ratusan peserta, tetapi didominasi oleh para perempuan yang mungkin terlihat cantik di luar, tetapi terlihat menyeramkan dari dalam.
"Daichi, ini pertama kalinya bukan kau mengikuti kompetisi seperti ini?" Ouka bertanya kepada adik kelasnya itu.
"Iya, dan awalnya aku yakin bahwa aku akan menang, tetapi saat aku melihat para peserta kebanyakan perempuan... aku merasa aku akan kalah," Daichi menggenggam erat pedang kayu di pinggang kirinya.
"Jika kau lakukan itu, aku akan menghajarmu-
"Kalau begitu aku minta maaf," Daichi memotong ucapn Ouka saat melihat aura perempuan disebelahnya itu terlihat menyeramkan.
Mereka kemudian berjalan keliling area di turnamen itu, melihat para peserta dengan pakaian kendo mereka dan memiliki lambang sekolah yang masing masing berbeda.
Setelah beberapa saat berjalan, Ouka mendapat beberapa panggilan suara dari arah kirinya dan suara itu berasal anggota klub kendonya dan 4 dari mereka yang ikut bermain, sisanya mendukung dari kursi penonton.
"Kapten Ouka!" Sahut salah satu perempuan dari klub kendo yang mengikuti kompetisi.
"Yo, kalian semua!" Daichi membalas sapaan.
Setelah Daichi berbicara, semua anggota klub kendo langsung menatap kesal ke arah Daichi, lalu salah satu dari mereka angkat bicara, "Maaf kami tidak ingin berbicara dengan seseorang yang menyakiti kapten!"
"Eh, ma-"
"Kalian semua, dengarkan. Daichi, dia bukan ingin menyiksaku, tetapi dia ingin membuatku lebih kuat. Meskipun yang dilakukannya sudah kelewatan, tetapi dia sudah meminta maaf kepadaku kemarin. Jadi kalian jangan marah kepadanya, mengerti?" jelas Ouka kepada para anggota klub Kendo.
"Ternyata dia membaca pesan itu, ya" ucap Daichi dalam hati ditambah senyuman kecil yang terukir di wajahnya karena lega sudah dimaafkan secara tidak langsung.
"Pengumuman kepada seluruh peserta, harap bersiap di masing-masing tempat sesuai dengan asal kelompoknya yang telah di sediakan, terima kasih dan semoga beruntung!" Suara pengumuman itu menggema di seluruh ruangan.
Bahkan suara pengumuman itu membuat tamu tak diundang yang sedang mencari tempat duduk dengan pandangan yang bagus menjadi tergesa-gesa.
"Ayo, cepat, Rei!" Akiko menarik tangan kakaknya itu sambil memeriksa tempat duduk dengan pemandangan yang bagus.
"Akiko, aku tahu pertandingannya sebentar lagi akan dimulai, tapi bisakah kau tenang sedikit?" Reina pasrah dengan tindakan adiknya itu.
Beberapa saat kemudian turnamen pun dimulai dan banyak yang lolos di babak keduanya, tetapi tidak sedikit juga yang gagal.
Tetapi dengan klub kendo, keempat anggotanya itu lulus ke babak kedua dengan mulus. Dan terlihat mereka dengan santainya turun dari panggung.
"Wah, kalian belajar gerakan baru tadi darimana?" Ouka terpukau dengan gerakan mereka melawan musuh yang dikalahkan dengan cepat.
"Ge...gerakan itu-"
"Ah, gerakkan itu berasal dariku, kan?" Daichi menebaknya.
"Bu...bukan begitu, itu hanya karena saat kau melatih Ouka dengan keras dan kami para anggota klub kendo yang melihat kapten kami di habisi seperti itu juga melihat gerakanmu, jadinya ya itu...-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Inilah Kehidupan Romcom Random Kami
Ficțiune adolescențiKupikir hari libur sekolah yang panjang ini akan kualami seperti biasanya dengan rutinitas rumahan seperti menonton Anime... Tetapi justru berubah karena Wi-Fi. Ceritanya original saya, nggak copas sama sekali.