Satu minggu setelah turnamen selesai dan Daichi sudah pulih dari luka sepenuhnya.
Hari sekolah terjadi seperti biasa saja."Oi, Daichi, boleh kupinjam catatan bahasa Inggrismu?" Tanya Kai sambil menggosok matanya.
Kai menguap dan sedikit membuat Daichi terkejut. Bagaimana tidak, Daichi dan 2 teman laki-lakinya itu duduk di kursi paling depan dan tidur dengan santainya bahkan di depan guru.
"Kau ini! Beruntung saja bu Ellen baik. Kalau tidak, mungkin saja sudah ada sebuah rifle yang membidikmu."
"Ah, kau ini. Jadi, aku boleh pinjam bukumu atau tidak?" keluh Kai.
"Baiklah, baiklah. Jangan lupa makan," ucap Daichi sambil memberikan buku tulisnya.
"Daichi!"
Suara tak asing terdengar dari kursi belakang. Dia adalah ketua kelas idaman yang bersikap baik kepada anggota kelasnya.
Daichi lalu menghadap ke belakang dan dirinya melihat sang ketua kelas yang sedang membuka kotak bekalnya, "Ada apa, ketua kelas?"
"Bukannya tadi bu Ellen menyuruhmu untuk mengikutinya ke ruang guru, mengapa kau tidak pergi?" Tanya ketua kelas yang memiringkan kepalanya.
Daichi lalu mengingat-ngingat lagi tentang hal itu.
15 menit sebelum bel istirahat~
"Daichi, bisakah saat istirahat nanti kau ikut ke ruang guru? Aku perlu bantuanmu untuk menangani sesuatu," tanya bu Ellen tepat di depan mejanya.
"Wokeh!"
Flashback 15 menit selesai~
"YABAI!!!" sahut Daichi.
Dengan cepat remaja laki-laki itu bangkit dari kursinya dan langsung berlari ke luar kelas dan menuju ke arah kantor guru.
"Hayai!" gumam Shou.
Saat tengah berjalan melewati koridor, di seberang sana terdapat kantin dengan banyak murid yang makan dengan santai. Sementara melihat kesana, perut Daichi selalu berbunyi menandakan dirinya sedang lapar.
"Semoga aku bisa bertahan. Kami-sama, tolong awasi diriku ini!"
Gumamnya sambil tangan kirinya memegang perutnya yang kelaparan. Saat Daichi melihat sekeliling kantin dari jauh, dia melihat seseorang yang tak asing baginya yang sedang bersama orang asing baginya.
Akiko, anak kedua dari pak tua bersahaja itu duduk di kantin dan terlihat sedang berbicara dengan seorang murid laki-laki. Dan mereka terlihat sangat dekat, bahkan si laki-laki ini beberapa kali terlihat menyuapi Akiko.
"Huek! Dasar bucin level Mighty Brother Double X," ejek Daichi.
(Mighty Brother Double X : Form tingkat level 20 dalam serial Kamen rider Ex-Aid)
Dan setelah itu, Daichi langsung memalingkan mukanya dari kantin dan fokus dengan tujuannya menuju ruang guru.
Setengah jam setelahnya...
Daichi berjalan kembali di koridor dengan tubuh lemahnya setelah dari ruang guru.
"Asem banget dah~"
Sebelumnya...
"Daichi, tolong bantu ibu fotocopy-kan lembaran ini!" suruh bu Ellen kepada anak yang menahan lapar dengan susah itu.
"Eee...."
Kembali!
"Parah dah, tebal lagi lembarannya," Daichi mengeluh dengan nada lemasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Inilah Kehidupan Romcom Random Kami
Teen FictionKupikir hari libur sekolah yang panjang ini akan kualami seperti biasanya dengan rutinitas rumahan seperti menonton Anime... Tetapi justru berubah karena Wi-Fi. Ceritanya original saya, nggak copas sama sekali.