Janet memasuki koridor sunyi panjang itu, dengan jubah biru muda dengan tangan yang di ikat ke belakang. Kenyataanya ia di vonis mengalami Skizofrenia yang akan selalu mengancam orang sekitar. Merupakan gangguan jiwa yang sulit di sembuhkan.
Ia di lempar ke ruangan gelap.
Makin ia berteriak, makin lama kurungan yang ia dapatkan
Janet mengutuk Ibu tirinya, Maria dan saudara tirinya Angel yang menjadi penyebab kematian ayahnya dan juga mengantarkan dirinya ke rumah sakit jiwa.
Janet menangis dan diam. Di vonis Skizofrenia, dengan dalih ia telah berhalunisasi bahwa ayahnya bukan bunuh diri, namun dibunuh untuk lolos dari kebangkrutan dan mengklaim asuransi, dan ia telah dibingkai gila ketika mengungkapkan semua fakta tersebut.
Dibiarkan dalam ruang gelap. Janet memilih tidur. Di isolasi selama tujuh hari, dan akhirnya ia di bebaskan masuk berbaur dengan pasien gangguan metal lainnya.
Ia masuk di tengah jam makan.
Baru saja ia mencapai pintu ruang makan.
Ia terkejut, ketika seorang pasien menghampirnya dan membawakan satu piring nasi untuknya.
"Sayang, ini pizza untuk loe"
Itu nasi. Bukan pizza. Batin Janet menjawab, setelah itu menggeleng.
Pria itu lantas membuang nasinya ke lantai.
"Loe nggak suka, bagaimana dengan banana?" Seru pria itu dengan wajah polos, dan terlihat tangannya masuk ke dalam celananya.
"Aaaaargh" jerit Janet terkejut segera berteriak dan berbalik. Hal senonoh di depan matanya. Menjijikan.
Pria itu mengambil buah pisang yang benar-benar ia sembunyikan dalam celananya. Ia kemudian mengitari Janet dan mengacungkan buah pisang di depannya.
Menjijikan. Ingin muntah. Mengingat ia menyimpannya dalam celana.
Janet menutup mulutnya. Berlari jatuh menabrak seseorang.
"Sayang, tunggu aku" kejar pria pesakit itu, namun selanjutnya berhenti mendadak menjadi sangat takut mengejar ketika melihat seorang pria bermata hazel dengan tatapan serigala berada di bawah gadis itu.
"Oweeeeeekkkkkk"
Di saat tengah ia tidak sanggup menahan sesuatu yang naik ke tenggorokannya, ia menabrak dan menjatuhkan pria bermata hazel di depannya.
Cairan kuning jatuh menimpa seseorang di bawah tubuhnya.
Jijik pria itu jijik. Bangun dan mendorongnya.
Janet terduduk di atas lantai, memasang wajah prihatin atas cairan di baju seragam biru muda yang sama seperti yang ia miliki.
Ia mendongak melihat pasien bertubuh tinggi menjulang tersebut, rambutnya acak-acakan, berkulit kecoklatan namun memiliki mata hazel yang indah.
Dia tampan tapi sayang ia pasti mengalami gangguan metal pula..
Batin Janet sebentar, berdiri akan pergi. Ia tidak akan meminta maaf pada seseorang yang tidak memiliki kewarasan. Namun pria itu mengomel di belakangnya.
Pria bermata Hazel itu terlihat mengutuk dan ia terlihat mengendus jijik akan bau yang menempel pada dirinya, ia melepas kemeja dan menginjaknya di lantai.
"Damn it !!!! But crazy people don't know how to say sorry" umpat pria itu mengutuk.
Janet berbalik, dan memasang wajah ketus, namun wajahnya memerah seketika melihat sosok tubuh kekar milik pria itu dengan tatto yang melingkar di tangan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
General FictionJaneta Diandra, Gadis super jenius yang diantar ke rumah sakit jiwa karena keserakahan ibu dan saudara tirinya, ia dituduh mengalami gangguan bipolar setelah satu hari kematian ayahnya. - Janet- Uinseann Adrian Poldi, Pria keturunan Inggris dan Bata...