Part 15 Gosok Gigi

1.1K 113 52
                                    

𝕤𝕖𝕝𝕒𝕝𝕦 𝕧𝕠𝕥𝕖 𝕕𝕒𝕟 𝕔𝕠𝕞𝕖𝕟𝕟𝕥 𝕪𝕒𝕙 𝕣𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣𝕤
𝓟𝓪𝓻𝓽 : 15
˙·٠•●♥ Crazy Love ♥●•٠·˙

Dalam Sel Sean, ia memiliki dapur dan perbekalan makanan sendiri. Sel Mewah untuk orang ekslusif. Hal ini sering terjadi.

Cukup 10 menit. Spageheti super jumbo tersedia di piring. Janet membawakan kembali, namun pria itu rupanya malah tertidur.

Janet meyentuh kening sean memeriksa suhu pria itu, ternyata panasnya sudah mulai turun.

"Sean, kau harus makan" Bangun Janet. Tidak sulit untuk bangun, mendengar Janet memanggil namanya saja, sudah membuat ia kembali berjaga.

Mengambil garpu dan sendok,Sean berburu makan seperti orang rakus. Rasanya masakan seorang perempuan, ternyata lebih memanjakan lidahnya daripada makan di restoran, tidak bisa mengalahkan buatan Janet, walaupun itu restoran termahal sekalipun. Sean menyukai cita rasa spagheti ini. Rupanya dia juga jenius soal memasak.

Sementara Sean menghabiskan makanannya, Janet mengumpulkan obat. Dengan cermat ia mengelompokan jenit obat-obat tersebut. Cukup mudah, karena di tiap tablet walau bewarna sama, namun ukiran nama obatnya tertera cukup jelas.

Melihat betapa seriusnya wajah Janet. Sean cukup tergoda mengingat ia telah mendapatkan ciuman gadis ini tadi. Sekarang ia berpikir untuk meminta makanan penutupnya. Sepenuhnya, ia benar-benar tidak peduli, apakah gadis ini gila atau tidak? ia merasa ada perasaan yang aneh setiap melihat Janet. Menyelinap begitu saja.

This is Crazy Love.

Sean tidak pernah mengingin seseorang, bahkan tergila-gila ingin menyentuhnya. Ini untuk pertama kalinya, ia kehilangan kontrolnya. Menyetuh seorang yang bukan level seharusnya.

She is Crazy, but I Love her.

Janet telah menyelesaikan menggolongkan obat milik Sean. Begitu banyak obat cendera otak.

Apa pria ini gila akibat cedera otak?

Ia melirik Sean yang baru saja menyelesaikan makannya. Ia terlihat lebih baik daripada sebelumnya.

"Apa yang terjadi denganmu?mengapa kau banyak minum obat seperti ini " Tanya Janet yang melihat Sean pergi mencuci piringnya sendiri setelah makan. Ia cukup tau diri rupanya, tidak minta Janet untuk cuci piring kembali.

"Itu lah mengapa aku disini. Karena sakit pikiran" Sahut Sean yang kemudian masuk kamar mandi. Tentu saja untuk gosok gigi, untuk menggigit makanan penutupnya kali ini.

Setelah yakin bersih dan menggunakan pewangi mulut, Sean keluar dengan percaya diri. Namun Janet telah meninggalkan kamarnya.

Sial.

Sean mengutuki dirinya yang terlalu lama membersihkan isi mulutnya.

"Gadis itu pergi sebelum di mangsa. Menyebalkan sekali" Keluh Sean, yang kemudian menemukan secarik kertas di atas kasur. Pesan Janet.

"Minumlah obat tepat waktu. Biar peyembuhanmu lebih cepat" Baca Sean yang kemudian naik menggigit bibirnya pelan. Mendapatkan pesan seperti ini saja, membuat diri Sean merasa bahagia sekali. Apalagi pengakuan cinta. Sean kembali ke kasur, namun yang ia ingat adalah bagaimana ia mencium gadis tadi barusan.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang