SMA Shin Hwa Capital

43.1K 2.2K 245
                                    

"Percayalah, setiap penderitaan itu ada akhirnya."

«*»

°

°

°

°

«*»

______________________________

SMA Shin Hwa Capital. Dibangun dengan megah di kota Gangnam. Seluruh fasilitasnya mewah dan lengkap, hampir tanpa celah cacat. Tak pernah ada istilah 'kurang' dalam hal fasilitas di sekolah ini. Masyarakat mengenalnya sebagai sebuah sekolah elite, khusus bagi kaum chaebol yang punya harta melimpah.

Ada yang ingin bertanya, adakah anak kurang mampu yang bisa bersekolah disini?

Jawabannya, ada.

Dengan syarat, kau harus jadi yang paling jenius dan paling kuat mental dikelas.

Namun ketahuilah, tak pernah ada satupun anak beasiswa yang mampu bertahan lebih dari satu bulan di sekolah ini.

Ada lagi yang bertanya "Kenapa?"

Memang, itu hal yang selalu dipertanyakan orang-orang di luar lingkungan sekolah tersebut.

*

Tap

Tap

Tap

Langkah seorang gadis berponi tipis, terdengar cukup menggema di lorong sekolah yang masih terbilang sepi itu. Gadis itu melangkah ringan sambil memeluk beberapa buku, dengan sebuah lengkungan manis yang tercipta indah di bibirnya. Bibir tebalnya sesekali bersenandung kecil, pertanda bahwa mood gadis itu sedang baik hari ini.

Tap

Hingga tanpa ia perkirakan, langkahnya harus terhenti, ketika dua orang gadis cantik menghadangnya dengan tatapan sinis. Gadis itu terhenyak sekaligus ngeri, tatakala kedua gadis itu menunjukkan ekspresi seakan ingin menyingkirkannya dari dunia ini.

"Lo anak pemilik toko itu kan?" tanya si gadis berrambut pendek sebahu, dengan jepitan pink dirambutnya.

"I-iya, Yeonwoo." jawab gadis itu gugup. "Ada apa ya?"

"Cih! Si jalang bertopeng polos."

Gadis bergigi kelinci itu menelan ludah. Perasaannya kian tak enak, saat Yeonwoo menyindirnya begitu tajam. Dia tentu kenal dua gadis ber-nametag Lee Dabin dan Sung Jiyeon --atau lebih dikenal dengan nama Yeonwoo dan Jane-- yang kini ada di hadapannya ini. Mereka adalah bagian dari MomoLand, dikenal sebagai queen badgirl sekolah yang bertampang manis, tetapi aslinya kejam terhadap siswa-siswi yang dianggap lemah. Motto andalan MomoLand adalah, "semua harus tunduk sama kita".

"Cih!" Untuk yang kedua kalinya, Yeonwoo mendecih. Tungkainya bergerak maju, berjalan mendekati si gadis. Netra coklatnya bergulir perlahan, mengamati penampilan gadis bertubuh mungil itu dari atas sampai bawah. "Gue gak suka sama tampang lo. Kampungan." Setelah mengatakannya, ia meraih paksa buku dari pelukan si gadis manis dan menjatuhkannya ke lantai. Lantas meraih segelas kopi yang tadinya dibawa Jane, dan mengarahkannya ke buku itu.

"Jangan!!"

Terlambat. Buku itu telah basah dan kotor oleh tumpahan kopi. Jane bahkan juga sempat menginjak-injak buku tersebut hingga robek disana sini. Gadis yang merupakan pemilik buku itu hanya bisa menatap nanar bukunya yang sudah tak utuh.

The QueensaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang